This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

Monthly Archives: October 2016

PEMULIHAN KELUARGA

Keluarga adalah ciptaan Tuhan. Kita semua rindu agar keluarga kita mengalami pemulihan. Pemulihan yang diambil dari kata dasar “pulih” berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “pulih” berarti kembali baik seperti semula, menjadi baik atau baru lagi. Pemulihan keluarga artinya proses memulihkan keluarga menjadi baik atau baru seperti semula sesuai rancangan Allah sebagai pencipta keluarga

Kejadian 1:26-28“Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi.”

Apa Rancangan Allah Semula Untuk Keluarga?
Kejadian 1:26-28“26 Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.” 27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka. 28 Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: “Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi”.

Rancangan Allah untuk keluarga adalah keluarga yang diberkati untuk memuliakan Tuhan dan menjadi berkat. Sebagai contoh: sebuah keluarga yang amburadul (kacau) sudah mengalami banyak tekanan, problem, konflik bahkan terancam dalam perceraian kemudian menjadi baik seperti semula. Inilah pemulihan.

Sejak awal Allah merancangkan dan membentuk keluarga agar menjadi berkat dan seluruh bumi penuh dengan kemuliaan-Nya. Namun rancangan baik ini hancur karena kegagalan Adam dan Hawa dan kita keturunannya seringkali juga mengalami kegagalan. Oleh karena itu kita rindu kembali pada rancangan Allah semula.

Keluarga di Surga
Bapa
Anak Roh Kudus

Dalam gambar di atas dijelaskan bahwa ada dua keluarga, yaitu keluarga di Surga dan keluarga di bumi. Sejak awal Tuhan ingin menjadikan keluarga di Surga juga terjadi di bumi seperti dalam doa “Bapa Kami” yang mengatakan: “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga”. Jika ini di terjemahkan untuk keluarga maka menjadi “Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di keluarga saya seperti di sorga”.

Bagaimana Pancaran Keluarga Surga Terjadi di Bumi?
1. Bapa di Surga itu mengasihi
Anak akan melihat bagaimana karakter seorang ayah, sikap dan cara mendidik dalam keluarga. Ayah harusmemancarkan hati seorang Bapa.

2. Ibu sebagai gambaran dari Roh Kudus
Roh Kudus disebut Penolong (Yohanes 14:16). Sikap karakter Roh Kudus akan terpancar dalam hidup keluarga melalui seorang ibu yaitu sebagai penolong Kejadian 2:18 “TUHAN Allah berfirman: “Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja. Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia”.
Fungsi yang benar dari seorang ibu adalah menolong, menopang, dan mendoakan suaminya. Selain sebagai Penolong, Roh Kudus juga bekerja dalam diri kita sehingga kita dilahirkan kembali. Yohanes 3:5 “Jawab Yesus: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah”. Sama halnya seorang ibu yang melahirkan (bukan ayah yang melahirkan) hendaknya para ibu memancarkan kebaikan, penolong bagi suami dan anak-anak menjadi contoh teladan dan berkat.

3. Anak harus taat
Yesus disebut Anak Allah. Dikatakan bahwa Yesus taat pada Bapa-Nya bahkan sampai mati di kayu salib. Ia taat. Ia taat dalam seluruh aspek kehidupan-Nya. Keluarga Surga akan terpancar melalui karakter seorang anak yang taat.
Jika ayah, ibu dan anak memiliki pancaran keluarga Surga orang lain akan melihat bahwa keluarga ini adalah keluarga yang diberkati, menjadi contoh dan teladan sehingga orang akan memuliakan Tuhan.
Dalam Alkitab, dicatat bahwa keluarga Yusuf dan Maria menjadi contoh dan teladan yang baik. Dikatakan bahwa Yusuf adalah seorang tulus hati, memancarkan karakter Bapa di Surga, memancarkan bahwa ia adalah seorang suami yang baik. Yusuf membatalkan rencananya untuk menceraikan Maria yang sudah menjadi tunangannya, setelah diperingatkan lewat mimpi. Saat itu, dalam budaya Israel, ketika ada dua orang yang sudah bertunangan sudah dapat dikatakan sebagai suami dan istri, seperti halnya Yusuf dan Maria. Tetapi Yusuf adalah seorang yang taat dan ia melakukan apa yang Tuhan perintahkan melalui mimpi sama halnya dengan Yusuf, Mariapun taat (Lukas 1:38). Yesus sebagai Anak adalah teladan yang baik. Keluarga ini memancarkan keluarga Surga.

Kita tidak dapat menjadikan keluarga hamba Tuhan sebagai patokan/standar keluarga yang bahagia karena manusia masih memiliki kelemahan. Tetapi ikutlah keteladanan Firman sehingga kita tidak akan menjadi lemah.

Mengapa Harus Ada Pemulihan Keluarga
Karena keluarga sudah berdosa dan berada di bawah kutuk.
Kejadian 3:16“Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”

Bagaimana Supaya Terjadi Pemulihan Keluarga?
Efesus 5:22-23 “22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh”.

1. Peranan Keluarga Harus Dipulihkan
– Kecenderungan istri adalah ingin menguasai suami. Kejadian 3:16 “Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.”Kata “berahi”bukan hanya berbicara mengenai seks tetapi juga berarti “mau menguasai”. Tetapi firman katakan bahwa istri harus tunduk kepada suami.
Efesus 5:22“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan”.
Efesus 5:24 “Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu”.

– Kecenderungan suami adalah diktator. Suami cenderung kasar dan selalu ingin berkuasa. Setelah dipulihkan Suami akan mengasihi istri dan anak-anak.

Efesus 5:25 “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya”

Efesus 5:28 “Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri.”

Efesus 5:33 “Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya”.

2. Kasih Yesus menjadi satu-satunya sumber dalam pemulihan keluarga seperti Kristus mengasihi jemaat demikian hendaknya para suami mengasihi istri dan istri tunduk kepada suami sehingga kasih Kristus yang menyatukan.

3. Hidup dalam pengudusan dan penghormatan atas keluarga

Efesus 5:26-27 “26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.”

I Tesalonika 4:3-8 “3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, 4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, 5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, 6 dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu. 7 Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. 8 Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu”.

Keluaran 20:5 “Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku”.

Kolose 3:5-6 “5 Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala, 6 semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]”.
4. Pemulihan Hubungan Keluarga dengan Kristus
Kembalike Taman Eden. Taman Eden artinyatitikhadirat Allah atautempatkemuliaan Allah (the spot of presence God)
Matius 18:19-20 “19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apa pun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga. 20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka.”

Jika suami, istri dan anak sepakat meminta kepada Tuhan, maka keluarga akan diberkati, dilindungi dan penuh kemuliaan Tuhan.

Pdt. FilipusWidijanto, S.Th.

MENGEJAR YANG ILAHI

GppsPalu – Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata mengejar mengandung arti berlari atau menyusul untuk mendapatkan atau untuk mencapai, atau dapat juga diartikan berusaha keras untuk mencapai sesuatu.

Berikut adalah contoh perkara-perkara yang seharusnya dikejar oleh orang percaya

Mengejar Kasih
1 Korintus 13:13 “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
1 Korintus 14:1 “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”
Kasih merupakan ajaran utama yang diajarkan Yesus kepada kita semua, oleh karenanya Yesus memerintahkan kepada kita untuk mengejar kasih itu, kasih yang dimaksud disini adalah kasih agape, kasih yang Ilahi, yaitu kasih kepada Yesus dan bukan bentuk kasih yang ada didalam duni ini yang penuh dengan hawa nafsu.

Mengejar Kekudusan
Ibrani 12:14 “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.”
2 Timotius 2:22 “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”

Dunia saat ini penuh dengan kenajisan, karena memang saat ini itulah yang sedang dikejar oleh dunia melalui tayangan-tayangan multimedia, media sosial dan lain sebagainya, tetapi firman Tuhan berkata kepada kita untuk mengejar kekudusan dan menjauhi segala kenajisan yang sedang terjadi di dunia sekarang ini. Jika kita taat maka akan mendatangkan kebahagiaan dan berkat dalam kehidupan kita, jika tidak maka akan mendatangkan kesusahan dalam diri sendiri akibat ketidaktaan kita akan perintah Tuhan.

Mengapa Tuhan melarang kita untuk mengejar hal-hal yang duniawi :
1. Mendatangkan kesusahan bagi diri sendiri
1 Timotius 6:2, 6-11 “Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih. (6-2b) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.”

Hal-hal duniawi datangnya dari tipu muslihat iblis, seperti ketika dia mencobai Yesus dengan menawarkan segala kekayaan dunia. Di jaman sekarang ini Iblis juga masih menggunakan cara yang sama untuk menjatuhkan manusia kedalam dosa yaitu dengan menawarkan segala bentuk kekayaan duniawi dengan cara-cara yang tidak benar, melanggar hukum-hukum moral bahkan menyimpang dari kebenaran firman, seperti melakukan korupsi, manipulasi data dan lain sebagainya. Manusia seringkali tergoda untuk melakukannya karena ingin cepat kaya dan kemudian memilih untuk menggunakan cara-cara yang instant tersebut, yang pada akhirnya mendatangkan hukuman bagi diri sendiri, karena jika iblis menawarkan sesuatu kepada kita dan kita mau menerima atau melakukannya, pasti akan ada kesusahan atau penderitaan yang nantinya akan kita terima, karena tujuan iblis yang sebenarnya adalah untuk menghancurkan kita. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk menjadi bijak dalam hal ini, jangan menjadi bodoh, karena orang yang bodoh adalah orang yang mendengarkan firman Tuhan tetapi tidak melakukannya.
Ada kalanya juga seseorang yang ingin kaya berusaha sangat keras untuk bekerja, sampai mengabaikan kesehatan fisik dan jiwaninya, ini semua pada akhirnya juga akan mendatangkan kesusahan bagi diri sendiri. Sebaliknya yang harus kita kejar adalah semua hal-hal yang ada di ayat 11 diatas yaitu keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Semua itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan

2. Tuhan Sudah Menyediakan Berkat
Ulangan 28:1-2 “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.”

Dalam ayat diatas Tuhan telah memberikan petunjuk bagaimana agar berkat datang kepada kita, sehingga kita tidak perlu menjadi seperti orang dunia yang mengejar uang dengan berbagai cara, kita cukup bekerja dengan sewajarnya, karena jika kita mengejar yang ilahi maka berkat jasmani yang kemudian akan mengejar kita. Walaupun ayat diatas diberikan dalam jaman bangsa Israel, tetapi Firman Tuhan itu relevan sampai hari ini dan Firman Tuhan tidaklah tergantung dimana kita berada saat ini, bagaimana kondisi kita saat ini, tetapi semua janji Tuhan ini tergantung bagaimana ketaatan kita kepada Firman Tuhan. Firman Tuhan juga mengingatkan agar kita mencari dahulu kerajaan Allah maka segala sesuatunya akan ditambahkan kepada kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk mengejar apa yang ada dalam dunia ini. Bukan berarti kita tidak boleh bekerja, tetapi bagaimana cara kita bekerja itu yang harus kita perhatikan, jangan sampai hal-hal duniawi membuat kita tidak lagi mengejar hal-hal Ilahi. Tuhan telah menasihatkan untuk setia pada perkara kecil maka Tuhan sendiri yang akan menambahkan atau mempercayakan hal-hal yang besar, semua itu memerlukan proses dan dilalui dengan penuh perjuangan step by step bersama Tuhan, jika kita taat melakukannya maka yakinlah kita akan mencapai rancangan Tuhan menjadi kepala dan bukan ekor.

3. Tuhan Ingin Kita Fokus Pada Tujuan Akhir Hidup Kita
1 Timotius 6:12 “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”

Terkadang kita hanya berusaha keras untuk memperoleh hal-hal duniawi, padahal sebenarnya kita juga harus berusaha keras dalam segala perkara-perkara rohani, karena tujuan utama orang yang telah menjadi pengikut Kristus adalah untuk merebut hidup yang kekal.
Pada saat kita menyerahkan diri untuk dibabtis sebenarnya kita sedang mengadakan suatu ikatan dan perjanjian antara kita dengan Allah, yaitu perjanjian untuk menjadikan Yesus sebagai yang terutama dalam hidup kita dan akan mentaati segala perintah Tuhan. Perjanjian mengikat kedua belah pihak, jadi Allah akan menggenapkan janjinya kepada kita kalau kita juga telah melakukan apa yang menjadi bagian kita didalam perjanjian tersebut, itulah makna yang sebenarnya dari babtisan air.

1 Yohanes 2:15-17 “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Tuhan memerintahkan kepada kita untuk tidak memgasihi dunia, karena jika kita mengasihi sesuatu/seseorang maka kita akan berusaha mengejar untuk mendapatkannya, begitu pula jika kita mengasihi dunia maka kita akan berusaha mengejar dan mendapatkan apa yang ada dalam dunia ini. Tuhan sendiri pun membenci jika ada ilah lain didalam hidup orang percaya, berhala masa kini adalah segala sesuatu yang kita kasihi atau cintai melebihi kasih kita kepada Allah. Tuhan mengasihi kita dengan segenap hati bahkan sampai rela mati bagi kita, maka Tuhan menghendaki kita juga mengasihi Dia melebihi siapapun dan apapun yang ada dalam dunia ini, karena orang yang hidupnya setengah-setengah tidak akan layak dihadapan Allah.

2 Timotius 3:1-2,5 “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

Ayat diatas ditujukan kepada jemaat atau orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus, Tuhan menyuruh kepada kita untuk menjauhi orang-orang yang mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang, yaitu orang-orang yang fokus hidupnya hanya kepada hal-hal duniawi, karena ini bukan sekedar sifat atau karakter tetapi roh, dan roh itu bisa transfer kepada kita dan bisa juga menjadikan kita orang-orang yang tidak lagi mengejar hal-hal yang ilahi. Roh kudus yang akan memberitahukan kepada kita siapa yang seharusnyasupaya kita jauhi, karena Tuhan ingin kita menjaga pergaulan kita supaya kita tidak terjebak dengan roh-roh yang bekerja di akhir zaman ini. Berikut kita akan belajar dari kehidupan Paulus, bagaimana dia menganggap sampah segala sesuatu yang dulu menjadi kebanggaannya di dunia yang dimilikinya sebelum dia bertobat. Dia rela meninggalkan semuanya itu demi memperoleh Kristus dan menjadi serupa dengan Kristus. Paulus membuktikan bahwa sejak dia bertobat fokus utamanya adalah untuk perkara-perkara ilahi supaya kalau dia meninggalkan dunia ini maka dia akan meninggal di dalam Tuhan.

Filipi 3:7-14 “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”

Setiap kita harus punya target atau tujuan dalam menjalani hidup ini, target atau tujuan kita yang sebenarnya adalah jika kita dipanggil Tuhan atau ketika Tuhan datang maka kita akan hidup dalam sorga yang kekal bersama Yesus. Jika kita mau sampai kepada tujuan kita itu, maka yang harus kita lakukan adalah mengejar perkara-perkara ilahi, jika selama ini kita fokus pada hal-hal dunia maka sekarang waktunya kita berubah agar kita dapat mencapai garis finish.

Pdt. Mediati Martino

MENANGKAL TIPU MUSLIHAT IBLIS

GppsPalu – I Yohanes 5:18-19“Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya. Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.”

Efesus 6:10-11“Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;”

Dari ayat diatas, kita mengetahui bahwa seluruh dunia berada dalam kuasa si jahat. Kita dapat melihat bahwa Iblis bekerja dalam berbagai segi kehidupan manusia. Saat ini banyak orang yang menyukai hal-hal gaib atau berbau mistik. Bahkan iblis juga bergerak dalam hal-hal religius. Gereja Tuhan harus waspada saat Iblis bergerak dalam sisi religius karena hal-hal yang bersifat religius berarti ada pengikutnya.
Iblis tidak pernah memandang apakah seseorang itu terpelajar atau tidak. Iblis dapat menaklukkan profesor yang paling terpelajar sekalipun. Saat seseorang tidak bisa lagi menghadapi segala realita hidup dengan logikanya maka orang tersebut biasanya akan beralih pada hal-hal gaib.

I. PROTEKSI TUHAN
Dari ayat yang telah kita baca, kita juga menemukan bagaimana proteksi Tuhan kepada kita. Proteksi Tuhan itu mengandung jaminan bahwa si jahat (Iblis) tidak bisa menjamah kita. Orang percaya dari denominasi Pantekosta seperti kita biasanya berdoa supaya darah Yesus menutup bungkus seluruh hidup kita. Ini sesungguhnya adalah proteksi dari Tuhan. Namun sebagian orang percaya dari denominasi lain mungkin tidak memahami bahasa teologis ini. Bagaimana mungkin kita “ditutup bungkus” sedangkan kita bukan makanan? Dan bagaimana mungkin kita ditutup bungkus dengan darah yang bersifat cair? Namun kita percaya saat kita berdoa memohon perlindungan Tuhan maka perlindungan Tuhan itu benar-benar terjadi dalam hidup kita.
Kita tentu ingat dengan kisah Ayub. Iblis tidak bisa menyentuh Ayub, keluarga, dan semua harta Ayub selama pagar perlindungan Tuhan mengelilingi Ayub dan segala miliknya. Iblis baru bisa menjamah Ayub setelah Tuhan mengizinkan mencabut pagar perlindungan terhadap Ayub dan semua yang dimilikinya. Beberapa tahun yang lalu seorang “anak tinggal” di rumah kami terkejut karena ia melihat ada banyak orang berjubah putih yang mengelilingi rumah kami. Ia tidak tahu bahwa pasukan malaikat sorga yang melindungi rumah kami adalah hasil dari doa kami kepada Tuhan.
Namun kita harus memahami bahwa: Sekalipun kita berada di dalam perlindungan Tuhan, namun kita tidak boleh sama sekali lengah. Tuhan tidak pernah mengajarkan supaya kita takut kepada iblis, tetapi Tuhan juga tidak pernah mengajarkan supaya kita meremehkan iblis. Dalam Efesus 6:10 Tuhan menghendaki supaya setiap orang percaya yang berada didalam perlindungan Tuhan harus hidup di dalam kekuatan kuasa Allah!
Iblis tahu ia tidak bisa menjamah orang percaya. Karena itu caranya untuk menjamah manusia khusunya orang percaya melalui tipu muslihat. Bisakah saudara bayangkan, dalam Efesus 6:11 kita mengetahui bahwa “hanya” untuk melawan tipu muslihat Iblis, Tuhan memerintahkan kita untuk mengenakan selengkap senjata Allah! Namun seringkali kita yang lalai mengenal tipu muslihat iblis. Untuk itu kita perlu untuk mendeteksi tipu muslihat iblis.

II. MENDETEKSI TIPU MUSLIHAT IBLIS
Dalam peperangan, salah satu bahaya yang mengerikan adalah jebakan yang berupa ranjau. Jika Alkitab berkata bahwa seluruh dunia berada didalam kuasa iblis, berarti di seluruh dunia penuh dengan “ranjau-ranjau tipu muslihat iblis!”
Iblis datang kepada Adam dan Hawa dengan tipu muslihat. Begitupun saat iblis datang kepada Yesus, ia menggunakan tipu muslihat, bahkan tipu muslihat iblis ini sangat terselubung dan sulit terdeteksi. Mengapa? Karena Iblis menggunakan ayat Firman Tuhan. Pencobaan Iblis melalui jalur-jalur religius sulit terdeteksi apalagi hal-hal yang berbau Kristen. Contohnya ada dukun yang menggunakan berbagai macam Kitab Suci untuk mendoakan orang sakit sesuai dengan agama dari pasiennya tersebut. Jika pasiennya seorang Kristen, maka dukun tersebut menggunakan Alkitab. Ini berbahaya!

Kita akan belajar dari peristiwa pencobaan iblis kepada Yesus.
A. Pencobaan pertama: Mengubah batu menjadi roti.
Roti berbicara tentang kebutuhan pokok. Iblis mencobai manusia akhir zaman supaya batu menjadi roti yang berarti mencapai segala sesuatu yang dibutuhkan dengan cara instan. Contohnya dengan cara korupsi.
Kita harus memahami bahwa tidak ada cara instan untuk mencapai kesuksesan, semua kesuksesan harus melalui kerja keras/banting tulang, karena itulah yang Alkitab katakan.
Sebagai karyawan kita harus bekerja dengan baik karena “belanga” kita ada di majikan. Sebagai pemilik usaha kita harus me-manage usaha dengan baik, dikontrol dengan baik karena jika tidak dikontrol dengan baik maka usaha bisa dihancurkan oleh karyawan yang tidak jujur. Karena itu apapun posisi kita dalam pekerjaan, bekerjalah dengan baik karena janji Tuhan adalah kita bukan menjadi ekor tetapi menjadi kepala. Namun untuk menjadi kepala harus dimulai dari ekor lebih dulu.

B. Pencobaan iblis yang kedua: Menjatuhkan diri dari puncak bumbungan Bait Allah.
Saat orang sudah berada di puncak baik secara jasmani maupun rohani, ada reputasi dan punya segala-galanya, umumnya ia sudah tidak berhati-hati dan menyadari bahwa ia bisa saja terjatuh. Ada beberapa hamba-hamba Tuhan yang menjatuhkan dirinya ke bawah karena merasa tetap ada perlindungan Tuhan. Padahal Tuhan Yesus berkata, “Jangan mencobai Tuhan Allahmu”. Tetap rendah hati dan mengandalkan Tuhan, dan semakin berhati-hati saat kita berada di puncak.

C. Pencobaan Iblis yang ketiga: Memperlihatkan segala kemuliaan dunia.
Iblis masuk lewat jalur lahiriah/alamiah yaitu panca indera kita. Kemuliaan dunia yang diperlihatkan iblis berbicara tentang segala keinginan duniawi. Semua itu akan diberikan iblis kepada Yesus dengan syarat harus menyembah dia. Kita harus berhati-hati. Keinginan-keinginan duniawi mulai yang terkecil harus kita waspadai.
Tiga tipu muslihat ini yang paling ampuh menjatuhkan manusia dari dulu kala sampai hari ini. Oleh karena tiga hal mendasar itulah banyak orang percaya yang akhirnya membuka sendiri perlindungan Tuhan atas dirinya. Inilah yang disebut “membuka celah” atau memberi kesempatan/hak sah kepada iblis untuk masuk dalam hidupnya dan menjamah dia.
II Korintus 2:11 (Terjemahan Baru) berkata, “supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa MAKSUDNYA.” Dalam terjemahan lama dikatakan, “…karena kita mengetahui MUSLIHATNYA.”
Jadi dalam menghadapi segala sesuatu, pertama-tama iman kita yang harus aktif mendeteksi tipu muslihat iblis sebelum kita memenuhi apa yang menjadi keinginan kita.

III. MENANGKAL TIPU MUSLIHAT IBLIS
I Petrus 5:8-9 berkata, “Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan IMAN YANG TEGUH, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.”
Secara umum, tidak ada manusia yang menolak cara instan untuk mencapai puncak, dan bahkan menerima kerajaan dunia. Namun semua ini adalah tipu muslihat iblis.
Tuhan mengajarkan cara untuk menangkal tipu muslihat iblis adalah dengan cara melawannya dengan iman kita yang teguh. Iman yang teguh diperoleh dari mendengar Firman dan melakukan Firman/melakukan ketaatan. Tidak cukup hanya mendengarkan Firman, kita harus melakukannya. Kuasa Firman hanya akan kita alami jika Firman itu kita lakukan.

Pdt. DR. R. F. Martino

Tahun Ayin Zayin 5777

GppsPalu –  Tanggal 2 Oktober lalu Bangsa Israel merayakan Ros Hasanah atau Tahun Baru. Bangsa Israel masuk tahun 5777 (Ayin Zayin). Sebagai orang percaya, kita perlu membaca tanda-tanda zaman. Seungguhnya kesudahan segala sesuatu sudah sangat dekat. Israel adalah barometer dari semua penggenapan janji Tuhan atas umat-Nya, antara lain pembangunan Bait Allah III. Semua yang berkaitan dengan pembangunan Bait Allah tersebut sudah dipersiapkan. Tinggal menunggu saat atau kesempatan pembangunannya bisa dilaksanakan dan dengan teknologi pembangunan yang canggih Bait Allah tersebut akan terbangun dalam waktu yang singkat. Dan begitu Bait Allah tersebut terbangun, Antikris akan menguasainya dan ia akan memerintah seluruh dunia dari tempat itu (baca 2 Tesalonika 2:1-4). Alkitab menyatakan bahwa sebelum Antikris memerintah dunia, terjadi pengangkatan umat-Nya Tahun Ayin Zayin 5777 juga punya makna bagi kita.

ayin-h zayin-h-2

5 adalah angka anugerah. 7 adalah angka kesempurnaan. Oleh anugerah Tuhan kita boleh memasuki masa penyempurnaan di hari-hari terakhir sebelum Tuhan datang menjemput kita (bandingkan dengan Daniel 12:10)

Dalam penulisannya AYIN digambarkan dengan mahkota yang artinya bahwa Kerajaan Allah akan segera datang untuk memerintah. Sedangkan ZAYIN digambarkan dengan pedang bermahkota yang artinya bahwa Tuhan akan mengadakan pemisahan. ZAYIN yang dituliskan dalam angka 777 menggambarkan angka penyempurnaan, yang sangat erat dengan kedatangan Tuhan.

I Tesalonika 5:23-24 “23Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 24Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.”

Pengangkatan akan segera terjadi dan Tuhan sudah menetapkan standar bagi siapa saja yang ingin terangkat dan berjumpa dengan Tuhan. Standarnya yaitu orang-orang yang tidak bercacat roh, jiwa dan tubuh.
Inilah masa-masa pemulihan dan penyucian. Jika kita mau dan merindukan agar Tuhan mengoreksi serta memulihkan pribadi kita, maka Tuhan akan membawa kita masuk dalam pemulihan.
Jangan pernah takut dengan segala sesuatu yang Tuhan ijinkan untuk terjadi dalam kehidupan kita yang sebab Roma 8:28 Tuhan berkata: “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”
Jangan pernah mengeluh dengan segala sesuatu yang terjadi karena hal itu akan menambah beban berat bagi kita. Sebaliknya, mengucap syukurlah dalam segala hal. Jangan memberontak untuk setiap proses karena setiap proses itulah yang akan membuat kita muncul seperti emas yang dimurnikan.

Pemisahan
Maleakhi 3:16-18 “16Beginilah berbicara satu sama lain orang-orang yang takut akan TUHAN: “TUHAN memperhatikan dan mendengarnya; sebuah kitab peringatan ditulis di hadapan-Nya bagi orang-orang yang takut akan TUHAN dan bagi orang-orang yang menghormati nama-Nya.” 17Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia. 18Maka kamu akan melihat kembali perbedaan antara orang benar dan orang fasik, antara orang yang beribadah kepada Allah dan orang yang tidak beribadah kepada-Nya.”

Maleakhi 4:1 “1Bahwa sesungguhnya hari itu datang, menyala seperti perapian, maka semua orang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik menjadi seperti jerami dan akan terbakar oleh hari yang datang itu, firman TUHAN semesta alam, sampai tidak ditinggalkannya akar dan cabang mereka. 2Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya. Kamu akan keluar dan berjingkrak-jingkrak seperti anak lembu lepas kandang. 3Kamu akan menginjak-injak orang-orang fasik, sebab mereka akan menjadi abu di bawah telapak kakimu, pada hari yang Kusiapkan itu, firman TUHAN semesta alam.”

Di hari-hari terakhir Tuhan akan mengadakan pemisahan dan pembedaan yang jelas antara orang fasik dan orang benar. Jangan pernah takut dengan segala badai kehidupan, meskipun masa ini terlihat susah tapi percayalah bahwa Tuhan pasti akan membedakan orang-orang yang takut akan Dia, menghormati nama-Nya serta beribadah kepada-Nya dengan orang-orang fasik.

Wahyu 22:11-12 11Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! “12Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.”

Sangatlah penting untuk kita mengambil keputusan yang tegas, apakah kita mau masuk dalam kelompok orang-orang yang kudus atau tidak kudus. Tuhan tidak pernah berkenan kepada orang yang “setengah-setengah” dalam mengiring Yesus, karena hal ini sama saja ia tidak sepenuh hati dalam mengiring Yesus.
Situasi akhir ini sangatlah jahat, orang-orang sudah tidak berpikir jernih. Dalam sebuah pelayanan ke sekolah-sekolah saya menjumpai ada banyak hal yang seharusnya tidak terjadi. Ketika saya membawakan materi tentang bahaya narkoba di sebuah Sekolah Dasar, saya bertanya apakah ada diantara mereka ada yang pernah merokok? Saya terkejut karena ada seorang anak perempuan yang mengaku pernah merokok. Lalu saya bertanya kepada anak itu, “siapa yang mengajarkanmu merokok?”. Saya lebih terkejut lagi karena ia menjawab bahwa yang mengajarkannya merokok adalah ibu kandungnya sendiri.
Di lain kasus saya juga pernah bertanya kepada murid-murid apakah ada diantara mereka yang pernah mencoba meminum minuman keras “cap tikus”? Seorang anak laki-laki mengaku pernah meminumnya karena ayahnya yang mengajarkannya. Hal ini tidak bisa dianggap sepele, orang tua yang seharusnya memberikan teladan yang baik, malahan membawa anak-anaknya terjerumus dalam dosa. Dunia semakin parah dalam melakukan dosa.
Dalam membimbing anak-anak, kita juga harus berhati-hati. Kita sudah sangat menjaga mereka, tetapi ada orang-orang yang ingin merusak mereka. Dalam sebuah kasus lain, ada seorang anak ketika membeli snack di jam istirahat sekolah dicegat dan dipaksa untuk mencium lem fox yang dimasukkan dalam kantong plastik. Anak ini cukup cerdik, ketika kepalanya dibenamkan ke dalam kantong plastik tersebut ia menahan napasnya dan tidak menghirupnya. Setelah ia terlepas ia lari secepatnya kembali ke sekolahnya. Hati-hatilah! Pantaulah anak kita, perhatikan pergaulannya! Sebaiknya antar dan jemput anak Anda ketika sekolah.

Matius 25:31-32 “31Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya. 32Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing.”

Ada perbedaan spesifik antara domba dan kambing. Domba jinak/mendengar dan menuruti perintah gembalanya sedangkan kambing cenderung membangkang dan sulit diatur. Domba merumput dengan teratur,tidak serabutan dan berpindah-pindah, sedangkan kambing suka pindah sana sini dan cenderung sibuk tidak menentu. Domba mengenal suara gembalanya memberikan kode dengan teriakan, para domba dengan segera mengambil perhatian dan mengikuti perintah gembala. Alkitab dengan jelas memisahkan domba dan kambing. Pemisahan ini terkait dengan penghakiman di saat kedatangan Yesus yang kedua kali, domba akan dipisahkan dari kambing. Semua akan dinilai berdasarkan apa yang mereka lakukan dalam hidup.

Matius 13:24-30 “24Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: “Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya. 25Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi. 26Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu. 27Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu? 28Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? 29Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu. 30Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.”

Matius 13:36-43 “36Maka Yesus pun meninggalkan orang banyak itu, lalu pulang. Murid-murid-Nya datang dan berkata kepada-Nya: “Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di ladang itu.” 37Ia menjawab, kata-Nya: “Orang yang menaburkan benih baik ialah Anak Manusia; 38ladang ialah dunia. Benih yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si jahat. 39Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. 40Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api, demikian juga pada akhir zaman. 41Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya. 42Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. 43Pada waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

Kita perlu mengambil keputusan yag tegas di posisi mana kita mau berada: kelompok orang benar atau orang fasik, kelompok domba atau kambing, kelompok gandum atau ilalang?

Masa Perhentian
Kejadian 2:1-4 “1Demikianlah diselesaikan langit dan bumi dan segala isinya. 2Ketika Allah pada hari ketujuh telah menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. 3Lalu Allah memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu.4Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN Allah menjadikan bumi dan langit.”

Ayin Zayin adalah tahun perhentian. Kita tidak tahu secara tepat kapan segala sesuatunya akan berakhir, tapi Tuhan merindukan agar kita bijak dalam menjalani kehidupan ini dan membaca tanda-tanda zaman.
Biarlah di hari-hari ini kita menjalin hubungan atau persekutuan yang intim dengan Tuhan.

Masa Penuaian
Wahyu 14:15 “Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: “Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak.”

Menjelang kedatangan Tuhan adalah masa panen raya, masa penuaian besar-besaran. Marilah kita mengambil bagian dalam menuai jiwa-jiwa!
Pdt. Mediati Martino

KEPUTUSAN UNTUK MEMILIH MENURUT KEHENDAK TUHAN

GppsPalu – Kejadian 3:1-6 “1Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” 2Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” 4Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: “Sekali-kali kamu tidak akan mati, 5tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” 6Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.”

Kejadian 13:5-11 “5Juga Lot, yang ikut bersama-sama dengan Abram, mempunyai domba dan lembu dan kemah. 6Tetapi negeri itu tidak cukup luas bagi mereka untuk diam bersama-sama, sebab harta milik mereka amat banyak, sehingga mereka tidak dapat diam bersama-sama. 7Karena itu terjadilah perkelahian antara para gembala Abram dan para gembala Lot. Waktu itu orang Kanaan dan orang Feris diam di negeri itu. 8Maka berkatalah Abram kepada Lot: “Janganlah kiranya ada perkelahian antara aku dan engkau, dan antara para gembalaku dan para gembalamu, sebab kita ini kerabat. 9Bukankah seluruh negeri ini terbuka untuk engkau? Baiklah pisahkan dirimu dari padaku; jika engkau ke kiri, maka aku ke kanan, jika engkau ke kanan, maka aku ke kiri.” 10Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. — 11Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.”

Ulangan 30:19 “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.”

Pendahuluan
Dalam beberapa bulan ini kita sudah belajar tentang hidup oleh iman, dimana hal itu adalah ketetapan Allah bagi setiap orang yang sudah lahir baru. Hidup oleh iman bukanlah hanya sekedar terjawabnya sebuah doa, tetapi lebih dari itu kita harus dapat menikmati iman percaya kita dalam kehidupan sehari-hari dengan melakukan semua perintah-Nya yang sudah tertulis di Alkitab.
Berbicara mengenai iman, kita akan menemukan dengan apa yang namanya KETAATAN dan KETIDAKTAAN. Ketaatan berarti melakukan firman Tuhan sesusai dengan kehendak Tuhan (pengalaman hidup oleh iman). Sedangkan ketidaktaatan adalah sebaliknya, tidak melakukan firman Tuhan.
Apa yang membuat kita taat atau tidak taat?
Proses apa yang terjadi dalam hidup seseorang sehingga ia taat atau tidak taat?
Tanpa kita sadari, sebenarnya setiap saat dalam sepanjang kehidupan ini, kita diperhadapkan dengan suatu pilihan (mengambil keputusan untuk suatu pilihan).
Dimulai dari bangun pagi, kita sudah diperhadapkan dengan realitas kehidupan. Karena hal ini terbiasa terjadi (hal alamiah), terkadang kita kurang memperhatikan dan kurang teliti sehingga tidak pernah menangkap bahwa itu adalah tindakan mengambil keputusan untuk suatu pilihan. Kita harus menyadari bahwa seluruh aspek kehidupan ini penuh dengan pengambilan keputusan.

Bagaimana Awal Proses Pengambilan Keputusan?
Darimana pengambilan keputusan untuk sebuah pilihan ini terproses dalam kehidupan seseorang? Darimana awalnya sehingga sesorang harus mengambil keputusan untuk suatu pilihan?

Kisah Adam dan Hawa
Dalam Kejadian 3:1-6 diceritakan Iblis membujuk Hawa untuk memakan buah itu. Hawa sudah tahu tentang peraturan yang Tuhan tetapkan mengenai Pohon pengetahuan tapi Hawa memutuskan untuk tetap memakan buah itu

Kejadian 3:5 “matamu akan terbuka”

Sedikit sekali orang yang menyadari bahwa dalam suatu proses untuk mengambil keputusan dalam memilih sebagian besar disebabkan oleh mata dan sebagian lainnya adalah bagian tubuh yang lain tergantung bentuk realita yang diperhadapkan apakah itu mengandung unsur pendengaran atau unsur melihat, tetapi sebagain besar adalah peranan mata. Seratus persen hak dari manusia itu sendiri karen Tuhan sudah memberikan itu kepadanya.

II Korintus 2:11 “supaya Iblis jangan beroleh keuntungan atas kita, sebab kita tahu apa maksudnya.”

Iblis tahu bahwa Adam dan Hawa mempunyai hak untuk memilih dan Iblispun tahu bahwa keputusan untuk memilih dimulai dari mata

Kejadian 3:6 “Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya.”

Tidak ada yang terjadi begitu saja tanpa ada proses alamiah, tapi kita sering menganggap biasa hal-hal alamiah itu. Kita sudah belajar bahwa hal-hal alamiah adalah jalan tol bagi Iblis untuk menyentuh kita agar kita melawan Tuhan sehingga menggugurkan iman kita. Itu sebabnya kita harus hidup oleh iman.

Kisah Lot
Dalam Kejadian 13:5-11 diceritakan bahwa terjadi perkelahian antara gembala Abram dan Lot. Abram memberikan kesempatan kepada Lot untuk memilih terlebih dahulu tempat untuk para gembala Lot. Akhirnya Lot memilih Lembah Yordan yang kelihatannya sangat subur. Tapi akhirnya tanah itu dimusnahkan oleh Tuhan karena besar kejahatannya. Ini Juga proses yang disebabkan oleh karena melihat (mata)

Kejadian 13:10 “Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora.”

Firman Tuhan berkata: “Pilihlah kehidupan!” ini berarti bukan Tuhan yang memilih, Tuhan hanya menyediakan, keputusan untuk memilih hanya ada pada yang bersangkutan. Masa depan kita didasarkan dari keputusan kita saat ini. Iblis selalu berusaha dari segala penjuru untuk menghancurkan kita maka kita perlu membuat keputusan memilih dalam kehendak Tuhan.

Ulangan 30:19 “Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu.”

Oleh karena itu kita perlu memahami kebenaran firman Tuhan agar kita dapat meimilih menurut kehendak Tuhan.
Filipi 1:9-11 “9Dan inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, 10sehingga kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang hari Kristus, 11penuh dengan buah kebenaran yang dikerjakan oleh Yesus Kristus untuk memuliakan dan memuji Allah.”
Dalam melayani jemaat di Filipi, Paulus juga tidak banyak berkomentar, Paulus hanya berdoa supaya jemaat di Filipi dapat memilih yang baik sesuai dengan kehendak Tuhan.

Bagaimana Peranan Roh Kudus dalam Mengambil Keputusan
Roma 8:5 “Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.”
Di dalam manusia daging kita secara lahiriah terdapat manusia roh yang di dalamnya ada kekuatan yang dahsyat, itulah yang harus kita gunakan. Berarti seorang manusia daging bisa hidup menurut Roh, asal kita mau.

Roma 8:6 “Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera.”
Hidup menurut Roh adalah cara kita hidup menikmati iman percaya kita. Apakah kita sudah menikmatinya? Ataukah semua aturan yang Tuhan tetapkan untuk kita lakukan dengan iman hanya merupakan suatu tekanan atau mendatangkan kesukaan dan damai sejahtera?

Roma 8:7 “Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.”
Bisakah keinginan kita takluk pada hukum Allah? Ketika Yesus dalam keadaannya sebagai manusia seratus persen merasa bahwa Ia tidak sanggup meminum cawan. Matius 26:39 “Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
Yesus lebih memilih untuk kehendak Bapa yang jadi atas kehidupan-Nya. Keputusan ini berat, tapi Yesus tahu bahwa kehendak Bapa-lah yang terbaik.

Roma 8:8 “Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.”
Mengapa tidak mungkin? Karena mereka tidak punya kemauan untuk taat. Sehingga mereka terus hidup dalam keinginan daging.

Roma 8:9 “Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh, jika memang Roh Allah diam di dalam kamu. Tetapi jika orang tidak memiliki Roh Kristus, ia bukan milik Kristus.”

Roma 8:13-14 “13Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 14Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.”
Kita harus dapat menikmati bagaimana dipimpin oleh Roh Allah. Jadi bukan hanya pada saat berdoa saja.

Bagaimana Solusinya?
Galatia 5:16 “16Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Kehedak roh mematikan kehendak daging. 17Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.”

Di dalam hidup ini ketika kita tidak melakukan firman berarti yang kita lakukan adalah dosa. Keputusan untuk memilih ada pada kita. Keinginan Roh dan keinginan daging adalah hal yang berlawanan, maka kita haus memberi diri dipimpinoleh Roh.

Galatia 5:18 “Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.”
Jika kita hanya mau bisa berbahasa Roh tapi tidak mau dipimpin oleh roh hal ini tidak ada manfaatnya. Ini harus dilatih. Peranan Roh Kudus dalam menolong dan memimpin kita sehari-hari.

Pdt. RF. Martino