This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

MENGEJAR YANG ILAHI

GppsPalu – Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata mengejar mengandung arti berlari atau menyusul untuk mendapatkan atau untuk mencapai, atau dapat juga diartikan berusaha keras untuk mencapai sesuatu.

Berikut adalah contoh perkara-perkara yang seharusnya dikejar oleh orang percaya

Mengejar Kasih
1 Korintus 13:13 “Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih.”
1 Korintus 14:1 “Kejarlah kasih itu dan usahakanlah dirimu memperoleh karunia-karunia Roh, terutama karunia untuk bernubuat.”
Kasih merupakan ajaran utama yang diajarkan Yesus kepada kita semua, oleh karenanya Yesus memerintahkan kepada kita untuk mengejar kasih itu, kasih yang dimaksud disini adalah kasih agape, kasih yang Ilahi, yaitu kasih kepada Yesus dan bukan bentuk kasih yang ada didalam duni ini yang penuh dengan hawa nafsu.

Mengejar Kekudusan
Ibrani 12:14 “Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan.”
2 Timotius 2:22 “Sebab itu jauhilah nafsu orang muda, kejarlah keadilan, kesetiaan, kasih dan damai bersama-sama dengan mereka yang berseru kepada Tuhan dengan hati yang murni.”

Dunia saat ini penuh dengan kenajisan, karena memang saat ini itulah yang sedang dikejar oleh dunia melalui tayangan-tayangan multimedia, media sosial dan lain sebagainya, tetapi firman Tuhan berkata kepada kita untuk mengejar kekudusan dan menjauhi segala kenajisan yang sedang terjadi di dunia sekarang ini. Jika kita taat maka akan mendatangkan kebahagiaan dan berkat dalam kehidupan kita, jika tidak maka akan mendatangkan kesusahan dalam diri sendiri akibat ketidaktaan kita akan perintah Tuhan.

Mengapa Tuhan melarang kita untuk mengejar hal-hal yang duniawi :
1. Mendatangkan kesusahan bagi diri sendiri
1 Timotius 6:2, 6-11 “Jika tuan mereka seorang percaya, janganlah ia kurang disegani karena bersaudara dalam Kristus, melainkan hendaklah ia dilayani mereka dengan lebih baik lagi, karena tuan yang menerima berkat pelayanan mereka ialah saudara yang percaya dan yang kekasih. (6-2b) Ajarkanlah dan nasihatkanlah semuanya ini. Memang ibadah itu kalau disertai rasa cukup, memberi keuntungan besar. Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak dapat membawa apa-apa ke luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka. Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.”

Hal-hal duniawi datangnya dari tipu muslihat iblis, seperti ketika dia mencobai Yesus dengan menawarkan segala kekayaan dunia. Di jaman sekarang ini Iblis juga masih menggunakan cara yang sama untuk menjatuhkan manusia kedalam dosa yaitu dengan menawarkan segala bentuk kekayaan duniawi dengan cara-cara yang tidak benar, melanggar hukum-hukum moral bahkan menyimpang dari kebenaran firman, seperti melakukan korupsi, manipulasi data dan lain sebagainya. Manusia seringkali tergoda untuk melakukannya karena ingin cepat kaya dan kemudian memilih untuk menggunakan cara-cara yang instant tersebut, yang pada akhirnya mendatangkan hukuman bagi diri sendiri, karena jika iblis menawarkan sesuatu kepada kita dan kita mau menerima atau melakukannya, pasti akan ada kesusahan atau penderitaan yang nantinya akan kita terima, karena tujuan iblis yang sebenarnya adalah untuk menghancurkan kita. Firman Tuhan mengajarkan kepada kita untuk menjadi bijak dalam hal ini, jangan menjadi bodoh, karena orang yang bodoh adalah orang yang mendengarkan firman Tuhan tetapi tidak melakukannya.
Ada kalanya juga seseorang yang ingin kaya berusaha sangat keras untuk bekerja, sampai mengabaikan kesehatan fisik dan jiwaninya, ini semua pada akhirnya juga akan mendatangkan kesusahan bagi diri sendiri. Sebaliknya yang harus kita kejar adalah semua hal-hal yang ada di ayat 11 diatas yaitu keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan. Semua itu adalah hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan

2. Tuhan Sudah Menyediakan Berkat
Ulangan 28:1-2 “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu.”

Dalam ayat diatas Tuhan telah memberikan petunjuk bagaimana agar berkat datang kepada kita, sehingga kita tidak perlu menjadi seperti orang dunia yang mengejar uang dengan berbagai cara, kita cukup bekerja dengan sewajarnya, karena jika kita mengejar yang ilahi maka berkat jasmani yang kemudian akan mengejar kita. Walaupun ayat diatas diberikan dalam jaman bangsa Israel, tetapi Firman Tuhan itu relevan sampai hari ini dan Firman Tuhan tidaklah tergantung dimana kita berada saat ini, bagaimana kondisi kita saat ini, tetapi semua janji Tuhan ini tergantung bagaimana ketaatan kita kepada Firman Tuhan. Firman Tuhan juga mengingatkan agar kita mencari dahulu kerajaan Allah maka segala sesuatunya akan ditambahkan kepada kita, maka tidak ada alasan bagi kita untuk mengejar apa yang ada dalam dunia ini. Bukan berarti kita tidak boleh bekerja, tetapi bagaimana cara kita bekerja itu yang harus kita perhatikan, jangan sampai hal-hal duniawi membuat kita tidak lagi mengejar hal-hal Ilahi. Tuhan telah menasihatkan untuk setia pada perkara kecil maka Tuhan sendiri yang akan menambahkan atau mempercayakan hal-hal yang besar, semua itu memerlukan proses dan dilalui dengan penuh perjuangan step by step bersama Tuhan, jika kita taat melakukannya maka yakinlah kita akan mencapai rancangan Tuhan menjadi kepala dan bukan ekor.

3. Tuhan Ingin Kita Fokus Pada Tujuan Akhir Hidup Kita
1 Timotius 6:12 “Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. Untuk itulah engkau telah dipanggil dan telah engkau ikrarkan ikrar yang benar di depan banyak saksi.”

Terkadang kita hanya berusaha keras untuk memperoleh hal-hal duniawi, padahal sebenarnya kita juga harus berusaha keras dalam segala perkara-perkara rohani, karena tujuan utama orang yang telah menjadi pengikut Kristus adalah untuk merebut hidup yang kekal.
Pada saat kita menyerahkan diri untuk dibabtis sebenarnya kita sedang mengadakan suatu ikatan dan perjanjian antara kita dengan Allah, yaitu perjanjian untuk menjadikan Yesus sebagai yang terutama dalam hidup kita dan akan mentaati segala perintah Tuhan. Perjanjian mengikat kedua belah pihak, jadi Allah akan menggenapkan janjinya kepada kita kalau kita juga telah melakukan apa yang menjadi bagian kita didalam perjanjian tersebut, itulah makna yang sebenarnya dari babtisan air.

1 Yohanes 2:15-17 “Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.”

Tuhan memerintahkan kepada kita untuk tidak memgasihi dunia, karena jika kita mengasihi sesuatu/seseorang maka kita akan berusaha mengejar untuk mendapatkannya, begitu pula jika kita mengasihi dunia maka kita akan berusaha mengejar dan mendapatkan apa yang ada dalam dunia ini. Tuhan sendiri pun membenci jika ada ilah lain didalam hidup orang percaya, berhala masa kini adalah segala sesuatu yang kita kasihi atau cintai melebihi kasih kita kepada Allah. Tuhan mengasihi kita dengan segenap hati bahkan sampai rela mati bagi kita, maka Tuhan menghendaki kita juga mengasihi Dia melebihi siapapun dan apapun yang ada dalam dunia ini, karena orang yang hidupnya setengah-setengah tidak akan layak dihadapan Allah.

2 Timotius 3:1-2,5 “Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

Ayat diatas ditujukan kepada jemaat atau orang-orang yang sudah percaya kepada Yesus, Tuhan menyuruh kepada kita untuk menjauhi orang-orang yang mencintai diri sendiri dan menjadi hamba uang, yaitu orang-orang yang fokus hidupnya hanya kepada hal-hal duniawi, karena ini bukan sekedar sifat atau karakter tetapi roh, dan roh itu bisa transfer kepada kita dan bisa juga menjadikan kita orang-orang yang tidak lagi mengejar hal-hal yang ilahi. Roh kudus yang akan memberitahukan kepada kita siapa yang seharusnyasupaya kita jauhi, karena Tuhan ingin kita menjaga pergaulan kita supaya kita tidak terjebak dengan roh-roh yang bekerja di akhir zaman ini. Berikut kita akan belajar dari kehidupan Paulus, bagaimana dia menganggap sampah segala sesuatu yang dulu menjadi kebanggaannya di dunia yang dimilikinya sebelum dia bertobat. Dia rela meninggalkan semuanya itu demi memperoleh Kristus dan menjadi serupa dengan Kristus. Paulus membuktikan bahwa sejak dia bertobat fokus utamanya adalah untuk perkara-perkara ilahi supaya kalau dia meninggalkan dunia ini maka dia akan meninggal di dalam Tuhan.

Filipi 3:7-14 “Tetapi apa yang dahulu merupakan keuntungan bagiku, sekarang kuanggap rugi karena Kristus. Malahan segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia dari pada semuanya. Oleh karena Dialah aku telah melepaskan semuanya itu dan menganggapnya sampah, supaya aku memperoleh Kristus, dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya, di mana aku menjadi serupa dengan Dia dalam kematian-Nya, supaya aku akhirnya beroleh kebangkitan dari antara orang mati. Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah ditangkap oleh Kristus Yesus. Saudara-saudara, aku sendiri tidak menganggap, bahwa aku telah menangkapnya, tetapi ini yang kulakukan: aku melupakan apa yang telah di belakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku, dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.”

Setiap kita harus punya target atau tujuan dalam menjalani hidup ini, target atau tujuan kita yang sebenarnya adalah jika kita dipanggil Tuhan atau ketika Tuhan datang maka kita akan hidup dalam sorga yang kekal bersama Yesus. Jika kita mau sampai kepada tujuan kita itu, maka yang harus kita lakukan adalah mengejar perkara-perkara ilahi, jika selama ini kita fokus pada hal-hal dunia maka sekarang waktunya kita berubah agar kita dapat mencapai garis finish.

Pdt. Mediati Martino

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *