This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

Daily Archives: 06/10/2019

MENJAGA DIRI DARI PERGESERAN NILAI-NILAI ILAHI (2)

Kolose 1:23Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan diseluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.
Efesus 5:15-18 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh,
Tuhan menghendaki setiap orang percaya berdiri teguh, kokoh, kuat, tidak tergoyahkan dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil.Efesus pasal 5 menggambarkan situasi kondisi dimana kita sedang hidup dan berada pada penghujung akhir zaman ini.Tuhan mengatakan “Perhatikanlah dengan seksama bagaimana kamu hidup karena hari ini adalah hari-hari yang jahat.Apa yang sedang kita hadapi dalam realitas kehidupan kita bukanlah hanya sekedar tantangan hidup tetapi adalah tantangan iman. Tidak banyak orang Kristen maupun pemimpin-pemimpin gereja Tuhan yang menyadari bahwa dunia sekarang ini termasuk di negeri kita telah terjadi pergeseran nilai-nilai ilahi, baik yang bersifat umum maupun religius.Pergeseran nilai-nilai kehidupan sosial, nilai-nilai budaya juga pergeseran nilai-nilai etis telah terjadi bahkan pergeseran di hampir semua sendi-sendi kehidupan.Anehnya gereja juga turut diterobos oleh dunia ini, nilai-nilai Ilahi, nilai-nilai kesakralan mulai tergeser.
Firman Tuhan sudah menasehati bahwa itu akan terjadi, tetapi orang percaya tidak boleh menjadi bagian dari hal tersebut. Adalah tidak mungkin untuk menjaga diri dari pergeseran jika diri sendiri tidak menemukan pergeseran itu, tetapi justru merasa terbiasa dengan pergeseran yang ada.Contoh pergeseran yang sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu yaitu ketika seorang pemimpin negara hanya dipanggil namanya saja tanpa menyebutkan jabatannya.Dulu tidak pernah ada cara penyebutan pemimpin dengan seenaknya dan sesukanya tanpa suatu nilai etis, apalagi kita terkenal sebagai bangsa yang etis. Oleh karena itu gereja saat ini tidak merasa aneh jika tembok dan plafon berwarna hitam dan tidak merasa aneh ada lampu warna warni menyorot mereka ataupun ada asap yang keluar dari panggung mereka dan merasa biasa saja padahal hal seperti itu tidak ada bedanya dengan night club.
Menjaga diri dari pergeseran tidak mungkin dilakukan jika pergeseran-pergeseran yang ada dianggap biasa. Kita para orang tua sedang menghadapi hal yang sangat gawat di dalam bertanggung jawab kepada Tuhan terhadap anak-anak kita, anak-anak muda harus menyadari bahwa sedang hidup pada zaman yang sangat berbahaya, dimana akan ada dua generasi yang akan lahir dalam gereja Tuhan, yaitu generasi penuai ataukah generasi bejat.
Gereja sama sekali tidak boleh mengeksklusifkan diri dalam memenuhi panggilannya di dunia ini, yaitu menjadi garam dan terang. Tetapi justru penerobosan dari dunia menerobos semua hal-hal ilahi yang ada di dalam gereja, termasuk perubahan nilai sosial budaya, nilai etis masuk dalam gereja dan menggeser semuanya.Kita tidak bisa membaca bahwa itu adalah pergeseran dan turut memaklumi bahwa itulah kondisi sekarang. Justru karena kondisi dunia sudah sedemikian rupa makanya pertama-tama kita harus dapat membaca peta situasi kondisi dan pergeseran apa yang ada supaya kita dapat menjaga diri.
Jika seseorang tergeser berarti ia mau digeser, hal ini dimulai dari pertahanan yang paling lemah tetapi tidak disadari karena seringkali faktor sungkanisme lebih kuat daripada prinsip iman. Ketika diterobos ia tidak bisa mengatakan “tidak”, padahal kita harus berani mengatakan tidak kepada yang memang tidak, tetapi disampaikan dengan santun supaya nilai etis itu tetap ada. Tetapi jika sungkanisme kita lebih kuat maka kita tidak akanberani mengatakan “tidak”.
Saya menemukan hal ini di kalangan anak-anak Tuhan dan juga para hamba Tuhan.Seorang rekan hamba Tuhan menandatangani sebuah permohonan dimanasurat ini hanya sah jika sudah ditandatangani oleh seorang hamba Tuhan. Sebenarnya ia bisa menolak untuk tidak menandatangani, karena permohonan ini belum memenuhi persyaratan tetapi karena sungkanisme lebih kuat daripada prinsip iman, ia turut bertandatangan sehingga surat sampai ke Majelis Pusat GPPS. Ketika sinode membahas bahwa hal ini tidak memenuhi syarat maka surat pun ditolak. Saya katakan bahwa orang seperti ini memiliki roh Pilatus atau roh cuci tangan.Mereka mengatakan bahwa kami tidak bisa berbuat apa-apa karena sinodelah yang menolak walaupun kami sudah tanda tangan.Kemudian saya menegur bahwa mereka tidak memiliki kepemimpinan, tidak berani untuk menanggung resiko suatu jabatan kepemimpinan.Seharusnya secara etis tidak perlu diajukan. Dialah yang harusmenghadapi karena iayang punya bawahan dan ia tahu bahwa ini tidak memenuhi persyaratan.
Tidak mengherankan jika gereja secara lokal maupun institusional mengalami terobosan.Dan anak-anak muda dibodohi melalui nuansa dunia yang dimasukkan ke dalam gereja supaya anak muda betah.Inilah pembodohan.Karena gereja tidak sanggup membaca adanya pergeseran-pergeseran. Kita harus bisa membaca terlebih dulu apa yang menggeser barulah kita bisa menjaga diri. Oleh karena itulah dikatakan bahwa jangan mau digeser dari pengharapan Injil. Tergeser bukan hanya karena tidak dapat membaca peta apa yang mengalami pergeseran-pergeseran tetapi juga prinsip iman yang dimilikinya begitu lemah karena dia tidak memahami bahwa iman itu harus dilakukan, harus ada perbuatan iman karena iman tanpa perbuatan sama saja dengan tidak ada iman. Masih banyak orang Kristen memahami bahwa iman adalah sebuah jawaban doa untuk suatu permintaan, keluhan dan lain sebagainya padahal iman tidak hanya sebatas itu.
Jelas dikatakan “perhatikan dengan seksama” berarti harus dapat membaca peta pergeseran, gereja juga sudah pernah mengalami pergeseran yang paling parah dan memalukan.Gereja mengalami kejatuhan yang dalam, dan jika kita tidak mau belajar kepada sejarah maka kita akan mengulangi sejarah. Kejatuhan gereja-gereja Tuhan bukan hanya karena pelanggaran moral, tetapi kesesatan-kesesatan pengajaran dalam gereja pun sedang merajalela saat ini.Ada gereja yang tidak puas hanya dengan satu Alkitab kemudian menciptakan pengajaran baru, ada juga yang mencuplik sebagian daripada bagian yang terkecil yang ada di Alkitab kemudian dijadikan pengajaran populer yang menggantikan Alkitab dan ini sedang terjadi di mana-mana.Oleh karena itu, firman Tuhan mengingatkan jangan kamu bodoh tetapi berusahalah untuk mengerti kehendak Tuhan. Dan kita tidak akan mengerti kehendak Tuhan jika kita tidak pernah membaca Alkitab.

Langkah menjaga diri
Kehendak Tuhan harus kita mengerti agar kita dapat menjawab pergeseran-pergeseran yang sudah terjadi.Bagaimana seharusnya kita menjawab sesuai Firman, bukan berdasarkan pendapat manusia saja atau berdasarkan pertimbangan-pertimbangan logis.Untuk sesuai firman Tuhan maka jelas kita harus memulainya dari memiliki Firman.Dituliskan dalam Roma 10:17 bahwa iman timbul dari pendengaran dan pendengaran oleh Firman Kristus.Pendengaran yang pakai telinga adalah ketika kita sedang mendengarkan khotbah yang disampaikan dan pendengaran yang tidak pakai telinga adalah ketika kita membaca.Kita tidak mungkin dapat menjawab segala realitas apapun termasuk pergeseran kalau kita tidak punya Firman. Iman kita tidak dapat berbuat apa-apa sebab iman timbul dari pendengaran firman Tuhan, berarti segala sesuatu yang kita hadapi di dalam kehidupan termasuk pergeseran ini dijawab oleh iman kita melalui apa kata Tuhan. Kita tidak menjawab dengan kepintaran sendiri tetapi menurut kehendak Tuhan, apapun peristiwa yang kita hadapi, kita harus berusaha mengerti apa kehendak Tuhan yang harus kita lakukan dalam menjawab masalah termasuk pergeseran-pergeseran ini.

Mazmur 119:105 firman-Mu itu pelita bagi kakiku terang bagi jalanku, Kita tidak akan pernah bisa berjalan sebelum berdiri dulu. Seperti anak-anak yang baru belajar berjalan, ia harus berdiri terlebih dulu, setelah kuat berdiri baru ia berjalan.Demikian pun halnya dalam pelayanan, orang belum memiliki prinsip iman dan belum mengerti firman Tuhan tetapi sudah diajak pelayanan, jadi tidak mengherankan jika orang tersebut jatuh bangun dalam pelayanan.Oleh karena itu perlu belajar Firman terlebih dulu barulah mengerjakan pelayanan.Alkitab pasti lebih benar dari pada logika.Itulah iman yang Teguh.Jika Itu adalah sebuah pohon, maka dasar adalah akar, jika itu adalah tubuh manusia, dasarnya adalah kaki, jika itu adalah bangunan, maka dasar adalah pondasi.Penerobosan itu terjadi secara alamiah oleh karena faktor sungkanismenya yang lebih kuat daripada prinsip imannya.

Mazmur 11:3Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?Iblis tidak menyerang segala sesuatunya selain daripada dasar.Ia tidak berurusan dengan kekayaan kita untuk dihancurkan, tetapi ia menyerang iman kita supaya bergeser. Iajuga tidak berurusan dengan penyakit kita tetapi ia menyerang dan membuat kita sakit supaya iman kita menyangkal. Iblis tidak berurusan dengan kedudukan kita yang terhormat untuk dijadikannya hina tetapi tujuannya ialah supaya iman kita bergeser.Bukankah pergeseran-pergeseran yang sudah terjadi tanpa kita sadari itu hanyalah karena pendirian kita lemah.Jadi, kita perlu mengingatakan peristiwa-peristiwa yang menyebabkan kita tergeser oleh karena pintu sungkanisme yang kita buka sehingga kita dapat melakukan antisipasi.Itu hanyalah contoh terkecil dan masih ada banyak hal dalam kehidupan pribadi tiap-tiap orang dimana penerobosan terjadi demikian rupa tanpa kita sadari karena sudah terbiasa untuk bergeser.
Pertama, kita perlu mengerti kehendak Tuhan dengan membaca Alkitab dan mendengar firman Tuhan dan sekaligus belajar firman Tuhan, karena ada banyak hal yang tidak kita pahami, dan jika kita hanya mendengar kiri kanan, ini akan berbahaya karena kita akan menjadi bingung, itu sebabnya kita perlu belajar firman Tuhan.Dari situlah kita memahami Firman dari situ kita memahami pokok-pokok pengajaran

Apa yang perlu kita pelajari dari pada firman Tuhan.
1 Timotius 4:6Dengan selalu mengingatkan hal-hal itu kepada saudara-saudara kita, engkau akan menjadi seorang pelayan Kristus Yesus yang baik, terdidik dalam soal-soal pokok iman kita Dan dalam ajaran sehat yang telah kau ikuti selama ini.
Beberapa gereja Tuhan akhir zaman mencopot beberapa ayat dan dijadikan doktrin/pengajaran populer sementara pokok-pokok iman tidak ditanamkan. Padahal pokok-pokok iman ini adalah dasar untuk penguatan dan pendirian iman

Ibrani 6:1,2Sebab itu  marilah kita tinggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dan perbuatan-perbuatan yang sia-sia, dan dasar percayaan kepada Allah, yaitu ajaran tentang pelbagai pembaptisan, penumpangan tangan, kebangkitan orang-orang mati dan hukuman kekal.

Berdasarkan ayat ini, mereka menganggap gereja-gereja yang hanya mengajar pokok-pokok dasar, itu adalah gereja kelas TK atau SD, belum sampai SMP atau SMA apalagi perguruan tinggi karena ada ayat yang berkata marilah kita meninggalkan asas-asas pertama dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya yang penuh. Mereka lupa ada ayat 3, gereja Tuhan seperti ini tidak pernah mengajarkan asas-asas atau dasar iman Kristen karena itu adalah tingkat anak-anak dalam pemahaman mereka.Sedangkan ayat 3 berkata “Dan itulah yang akan kita berbuat jika Allah mengizinkannya”.Asas-asas pokok ini terlebih dulu diletakkan baru bisa dilanjutkan bangunannya.
Jadi, bahayanya jika kita belum ada dasar, namun nampak megah, maka dapat dengan mudah roboh.Firman Tuhan sudah menyatakan bahwa Firman itu bukan hanya berkuasa tetapi hidup. Kalimat Firman akan nampak dan hadir di kehidupan nyata dalam bentuk peristiwa-peristiwa hidup. Sehingga siapapun yang pernah menyampaikan Firman, maka akan mendapat gilirannya apakah yang ia sampaikan itu sudah ia lakukan atau belum. Orang-orang kadangkala tertarik karena khotbahnya bagus, tetapi kualitas diri orang tersebut dapat dilihat ketika Firman sudah menjadi kenyataan, apakah dia bisa melakukan atau tidak.
Seseorang konseling dengan saya, ia mengkonselingkan tentang gerejanya, tentang seorang hamba Tuhan yang memiliki jemaat sampai belasan ribu. Hamba Tuhan ini menghadapi satu problem yaitu penaklukan diri terhadap otoritas. Saya katakan bahwa ini adalah hal sederhana bahwa setiap orang akan diuji, dan tidak ada seorang pun yang luput. Bentuk ujian Itu sederhana, bahwa firman yang diajarkan itu menjadi kenyataan karena ketika Firman disampaikan itu bukan hanya kepada Jemaat saja tetapi terlebih dulu kepada pembawa Firman itu sendiri.Apakah kita dapat melakukannya ataukah kita hanya pandai mengajarkannya. Dan ternyata ia tidak bisa melakukan karena sudah terlanjur menjadi hamba Tuhan favoritdan sudah terlanjur banyak pengikut. Inilah bahayanya. Dengan Firman Tuhan yang kita miliki, Roh Kudus akan memunculkan firman Tuhan yang pernah kita dengar dan yang pernah kita baca dan kita pelajari untuk menjadi jawaban atas setiap yang kita hadapi. Sebab dengan memiliki Firman Kita juga bisa membaca apa yang sedang terjadi. Dengan Firman, kita bisa memetakan pergeseran yang ada, kita juga dapat menjaga diri dari pergeseran yang ada supaya kita tidak tergeser.

By : Pdt. R.F Martino