This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

Monthly Archives: September 2019

“MENJAGA DIRI DARI PERGESERAN NILAI-NILAI ILAHI”

Kisah Para Rasul 2:17
“Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi.”

2 Timotius 3:1-5
“Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!”

Kita harus menyadari bahwa kita bukan hanya berada di masa akhir zaman, namun sudah di penghujung akhir zaman. Dengan menyadari hal ini maka kita akan mampu membaca tanda-tanda akhir zaman yang terjadi saat-saat ini / yang menjadi realita dalam kehidupan kita saat ini.

Dalam penghujung akhir zaman ini ada 2 hal yang terjadi:
1. Gerakan Allah Roh Kudus dalam memulihkan gereja-Nya (Kis 2:17). Mengapa gereja perlu dipulihkan? Karena gereja pernah mengalami kejatuhan yang memalukan. Memulihkan berarti mengembalikan kepada keadaan yang semula. Allah sedang memulihkan gereja-Nya, berarti Allah sedang mengembalikan gereja-Nya kepada keadaan yang semula – yang sesuai kebenaran Firman Allah. Dan generasi yang berada di penghujung akhir zaman ini akan disebut “Generasi Penuai”.

2. Kebejatan di dalam gereja (2 Tim 3:1-5). Kebejatan yang disebutkan di ayat ini bukan hanya terjadi di luar gereja karena ayat tersebut berkata bahwa di akhir zaman kebejatan itu terjadi di dalam gereja (dilakukan oleh orang percaya)!
– Mereka mungkin saja orang percaya yang berhasil secara finansial, namun mereka menjadi cinta uang! Maka di dalam gereja ada banyak orang-orang yang cinta uang.
– Mereka juga orang percaya yang suka memfitnah, berontak pada orangtua, dan lain sebagainya.

Kita melihat bahwa kebejatan-kebejatan itu hari-hari ini terjadi di negeri kita. Ada banyak nilai-nilai kehidupan etis sehari-hari yang dulunya dijaga baik-baik dalam peradaban masyarakat di negeri kita namun kini telah bergeser. Pergeseran ini dipercepat karena kecanggihan teknologi. Memang semua kecepatan pergeseran sistem teknologi tidak bisa kita hindari. Contohnya gadget baru, mobile banking, internet banking, dll. Namun kecepatan pergeseran sistem tersebut juga mendorong percepatan pergeseran nilai. Begitupun pergeseran nilai-nilai ilahi / nilai-nilai iman yang seharusnya dijaga oleh gereja yang berada di tengah dunia ini. Seharusnya gereja yang menjadi garam dan terang dunia. Namun yang terjadi saat ini adalah gereja yang justru “digarami” oleh dunia. Contohnya gereja tidak bisa lagi menjaga kesakralan ibadah. Gedung gereja berdinding serba hitam dan lampu sorot berwarna warni membuat gereja tampak seperti diskotik. Begitupun kita tidak bisa menghindar dari lagu-lagu rohani baru yang nilai-nilai teologi didalamnya tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dan masih banyak lagi. Apakah kita memperhatikan bahwa hal ini sedang terjadi?

Karena itu Firman Tuhan memperingatkan dalam Kolose 1:23 “Sebab itu kamu harus bertekun dalam iman, tetap teguh dan tidak bergoncang, dan jangan mau digeser dari pengharapan Injil, yang telah kamu dengar dan yang telah dikabarkan di seluruh alam di bawah langit, dan yang aku ini, Paulus, telah menjadi pelayannya.”

Kita harus memiliki iman yang teguh dan tak bergeser. Hidup oleh iman bukan hanya sebatas jawaban doa namun ketaatan tanpa syarat pada Firman Tuhan – jadi apakah doa kita dijawab atau tidak dijawab, kita tetap taat. Inilah hidup oleh iman.

Kita juga harus memahami bahwa pergeseran nilai yang terjadi di kehidupan bermasyarakat adalah pergeseran nilai yang terjadi di luar gereja, yang terjadi secara alamiah karena perkembangan zaman. Namun pergeseran nilai-nilai ilahi di dalam gereja adalah pergeseran yang iblis lakukan di dalam gereja dan sulit untuk mendeteksinya kecuali dengan hikmat Allah.

Kisah Para Rasul 20:28 “Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.”

Gembala-gembala kelompok sel tentu lebih mudah memahami ayat diatas karena mereka menggembalakan 12 anggota kelompok sel. Para gembala tidak mungkin bisa menjaga kawanan domba yaitu jiwa-jiwa yang telah ditebus oleh Kristus, jika ia tidak terlebih dulu tahu cara menjaga dirinya sendiri.

Kisah Para Rasul 20:29 “Aku tahu, bahwa sesudah aku pergi, serigala-serigala yang ganas akan masuk ke tengah-tengah kamu dan tidak akan menyayangkan kawanan itu.”

Mungkin banyak diantara kita yang pernah menonton siaran televisi bagaimana serigala-serigala buas menyerang kawanan domba. Karena itu para gembala komsel harus mengasihi domba-dombanya dan melindunginya dari serigala-serigala ganas. Begitupun Tim Penggembalaan di gereja ini menjaga domba-domba dari serigala-serigala. Namun serigala-serigala buas dari luar lebih mudah dideteksi. Pergeseran yang berasal dari dalam gereja lebih sulit dideteksi.

Kisah Para Rasul 20:30 “Bahkan dari antara kamu sendiri akan muncul beberapa orang, yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar dan supaya mengikut mereka.”

Paulus berbicara diantara para penatua dan berkata bahwa “di antara kamu”. Berarti diantara orang percaya akan ada yang mengajarkan pengajaran palsu.
Ini sangat berbahaya karena ajaran-ajaran palsu akan muncul “di antara kamu” (di dalam gereja!). Inilah penyebab pergeseran nilai ilahi yang sulit dideteksi! Karena itu jangan ikut-ikutan beribadah dimana saja dan tidak bisa lagi kita berkata bahwa “yang penting kan saya ibadah” (apapun gerejanya) – karena banyak ibadah yang sangat menarik di luar sana. Kita harus mencari tahu visi gereja tersebut. Selain itu kita harus camkan hal ini baik-baik: Jangan beribadah di gereja yang bertikai karena roh pertikaian akan mengalir dari mimbar gereja ke jemaat. Bukan berarti kita eksklusif tetapi kita harus menjaga diri. Inilah tanggung jawab Tim Penggembalaan menjaga kawanan domba. Di gereja ini kita juga memiliki pemuridan agar setiap jemaat memiliki dasar yang kuat.

Maka dari itu Rasul Paulus memperingatkan di dalam 1 Korintus 5:9-11 “Dalam suratku telah kutuliskan kepadamu, supaya kamu jangan bergaul dengan orang-orang cabul. Yang aku maksudkan bukanlah dengan semua orang cabul pada umumnya dari dunia ini atau dengan semua orang kikir dan penipu atau dengan semua penyembah berhala, karena jika demikian kamu harus meninggalkan dunia ini. Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.”

Rasul Paulus berkata jangan bergaul dengan orang-orang dalam gereja yang cemar karena bisa mencemari orang lain. Mengapa? Karena kita umumnya membentengi diri dari orang diluar gereja yang berbuat cemar, namun kita umumnya tidak waspada dengan orang di dalam gereja yang berbuat cemar.

Contohnya:
– Orang dalam gereja atau pelayan Tuhan yang cabul. Ada orang gereja yang suka share video-video cabul. Jika kita bergaul dengan mereka, maka kita akan berpikir “Oh tidak apa-apa nonton video cabul, dia saja seorang aktivis gereja/pelayan Tuhan saja menonton apalagi saya yang hanya jemaat biasa.”
– Orang dalam gereja atau pelayan Tuhan yang kikir. Jika kita bergaul dengan mereka maka kita pun akan berpikir “dia saja tidak mau memberi, apalagi saya”.
– dan seterusnya.

“…yang dengan ajaran palsu mereka berusaha menarik murid-murid dari jalan yang benar…”

Kita harus berhati-hati terhadap pengajaran palsu dari gereja. Palsu berarti mirip asli. Firman Tuhan memperingatkan kita dalam:

Efesus 5:15-19 “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh”

Kita harus mampu memetakan realita yang terjadi di depan kita dan berusaha untuk mengerti kehendak Allah.

Pemuda dan Remaja gereja juga harus memahami hal ini. Jika pemuda dan remaja menyediakan diri mereka bagi Tuhan maka akan Tuhan memakai mereka menjadi generasi penuai. Namun jika mereka tidak mau memiliki dasar yang kuat maka mereka akan menjadi seperti generasi akhir zaman yang disebutkan dalam 2 Timotius tersebut.

Para pelayan Tuhan harus memahami bahwa metode pemuridan adalah membawa orang kepada Kristus, bukan kepada kita. Selain itu kita juga harus menjaga kesakralan dan kewibawaan kemuliaan Tuhan. Tidak bisa dunia yang “menerangi” gereja. Gereja-lah yang harus menerangi dunia. Dimanapun kita berada jadilah terang dan jagalah diri kita dari pergeseran nilai-nilai ilahi.

By : Pdt. DR. R. F. Martino

TUHAN MEMULIHKAN

Salah satu kehendak Tuhan dalam hidup kita adalah memulihkan kita senantiasa dalam segala hal. Kata memulihkan artinya mengembalikan suatu keadaan seperti sebelumnya atau membuat jadi baik. Tuhan tidak pernah merencanakan hal-hal yang jahat dalam kehidupan kita tetapi Ia senantiasa mau melakukan hal-hal yang baik, Ia ingin kita mengalami keadaan yang baik. Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memeberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Dari ayat ini kita tahu bahwa Allah menginginkan kita dalam keadaan damai sejahtera dan dalam keadaan yang baik. Kita harus memahami dari apa yang terjadi sejak hari pertama ketika manusia diciptakan. Setiap kali Allah selesai melakukan penciptaan, dituliskan dalam alkitab bahwa Ia melihat semuanya itu baik adanya. Allah tidak pernah menciptakan sesuatu dengan asal-asalan, tidak ada satu hal yang buruk yang diciptakan-Nya, semuanya dalam keadaan yang baik. Setelah Ia menciptakan manusia pada hari yang ke enam, dikatakan maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu mulai dari hari pertama sampai hari keenam, sungguh amat baik bukan hanya baik saja tetapi sungguh amat baik.
Dalam kejadian 1, dituliskan bahwa tidak ada yang buruk yang diciptakan Allah termasuk manusia yang Allah ciptakan adalah sungguh amat baik. Tidak ada sedikitpun ketidaktaatan, pemberontakan atau dosa manusia saat itu tetapi hubungan antara manusia dan Allah semuanya baik. Mereka bergaul karib dengan Allah. Begitupun hubungan antar manusia meskipun saat itu baru ada 2 manusia saja, tetapi mereka berkomunikasi dengan baik. Tetapi semua yang baik ini berubah total ketika Iblis datang dan berupaya agar manusia melanggar firman Tuhan. Dengan segala tipu muslihatnya, ia memperdaya manusia ini. Sehingga manusia melanggar ketetapan Allah dengan memakan buah yang dilarang dan terjadilah seperti yang Allah katakan yaitu mereka mengalami kematian rohaniah dan juga pada akhirnya mengalami kematian jasmaniah. Tetapi bukan hanya itu saja, hal ini berdampak pada seluruh aspek hidup manusia. Yang pertama adalah rusaknya hubungan Allah dengan manusia. Sebelum manusia jatuh dalam dosa, manusia tidak pernah takut untuk bertemu dengan Allah tetapi ketika dosa masuk, muncul ketakutan dalam diri manusia untuk bertemu Allah. Walaupun manusia takut bertemu dengan Alllah tetapi Allah masih tetap memanggil mereka. Dalam Kejadian 3:9 Allah berkata “dimanakah engkau?” Dari ayat ini kita mengerti bahwa Allahlah yang terlebih dulu mencari manusia, Ia yang memanggil manusia untuk datang kepada-Nya.
Manusia pada awalnya hidup berbahagia di taman Eden dan tidak perlu berpeluh tetapi karena dosa sudah masuk dalam hidup manusia maka mereka hidup di bawah kutuk. Kejadian 3:16 Firman-Nya kepada perempuan itu: “Susah payahmu saat mengandung, akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu.” Ini adalah akibat daripada dosa. Ternyata bukan hanya manusianya saja yang terkutuk tetapi tanah juga menjadi terkutuk. Dan kepada laki-laki, Tuhan mengatakan bahwa dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu. Untuk menafkahi hidup mereka, manusia harus bekerja keras dan inilah konsekwensi daripada dosa.
Walaupun manusia sudah jatuh dan mengalami hal-hal yang buruk, tetapi kita bisa melihat bahwa dari sejak awal Tuhan punya kemauan/kehendak untuk memulihkan. Pemulihan ini adalah idenya Tuhan, dan pemulihan ini dilakukan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Tuhan Yesuslah yang melakukan pemulihan. Dalam Kejadian pasal 3 ayat 15, Allah mengatakan “Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau(ular) dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya, keturunannya(perempuan)akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya. Allah sudah menubuatkan tentang rencana pemulihan ini. Dalam perjanjian lama maupun perjanjian baru, ada banyak ayat yang berkata tentang Tuhan memulihkan.
Kita tidak perlu ragu tentang pemulihan yang Allah kerjakan. Ia memulihkan segala hal. Yang pertama ialah manusianya dimana manusia terdiri atas roh, jiwa dan tubuh. Setelah Yesus mati di kayu salib, Ia menjadi penebus kesalahan seluruh umat manusia. Dan barangsiapa yang percaya kepadaNya, ia dipulihkan. Untuk mengalami pemulihan, maka harus dimulai dari orangnya terlebih dulu.
Adam dan Hawa memiliki keturunan setelah mereka jatuh dalam dosa, mereka mempunyai 2 anak bernama Kain dan Habel. Ada peristiwa besar dimana yang sulung membunuh adiknya, dan hal ini mendatangkan dukacita. inilah masalah didalam kehidupan mereka. Ada kutuk yang masuk dalam kehidupan manusia bahkan dalam keturunan-keturunan selanjutnya ada begitu banyak masalah yang muncul. Inilah akibat dari kejatuhan manusia yang pertama.
Semua manusia menjadi berdosa, terputus hubungannya dengan Tuhan, hilang kemuliaan Allah, tidak ada kebenaran di dalamnya, roh jiwa dan tubuh manusia sudah tercemar akibat dari dosa. Kecemaran akibat dosa ini menyebabkan banyak masalah terjadi. Mulai dari rohnya, roh manusia mengalami kematian. Hal ini bukan berarti orang tersebut meninggal tetapi maksudnya ialah manusia tidak bisa terhubung dengan Allah lagi, karena roh manusia adalah bagian yang diciptakan Allah supaya bisa berkomunikasi dengan Allah. Walaupun kemudian mereka beragama bahkan menyebut dirinya Kristen sekalipun, tetapi belum mengalami pemulihan yang dari Allah karena belum mengalami kelahiran baru, tidak terhubung rohnya dengan Allah.
Manusia dipulihkan melalui kelahiran baru. Pemulihan haruslah melalui caranya Tuhan. Pemulihan segala sesuatu yang sudah rusak dan menyebabkan banyak hal buruk terjadi, harus dipulihkan melalui kelahiran kembali. Cara Tuhan memulihkan yaitu dengan menetapkan bahwa manusia harus bertobat dan percaya lalu menerima Tuhan Yesus secara pribadi Karena Yesus adalah jalan, kebenaran dan hidup yang kekal. Kehidupan Allah harus masuk dalam hidup kita. Kita harus mengalami dilahirkan kembali. Kita harus menerima roh yang baru. Karena roh yang lama sudah tidak berfungsi, roh yang lama menjadi budak dosa, secara rohaniah kita berada di dalam kerajaan gelap, dibawah kuasa daripada iblis. Dan ketika kita masih dibawah kerajaan gelap, semuanya adalah buruk. Maka kita harus dipindahkan kembali ke pihak Allah dan hanya dengan cara Allah saja yaitu dengan menerima Yesus Kristus dalam hidup kita.
Pemulihan dimulai dengan kita harus pindah tempat terlebih dulu. Dari gelap masuk ke dalam kerajaan terang Yesus Kristus. Dari diri kita, kita harus bertobat. Pemulihan selalu dimulai dengan bertobat. Tanpa ada pertobatan, tidak akan ada pemulihan dalam hal apapun. Pertobatan tidak hanya sekali saja. Memang ketika kita masih berada di dalam kegelapan, masih manusia berdosa, langkah yang pertama adalah bertobat yaitu keluar dari kerajaan gelap, itulah pertobatan awal. Dalam bahasa Ibrani, bertobat adalah metanoia yang artinya berbalik total 180 derajat. Di situ juga ada pengakuan dosa. Semua dosa harus diakui kepada Tuhan. Tuhanlah yang mengerjakan pemulihan itu dalam hidup kita. Kita hanya meresponinya. Kita perlu bertobat, kita ambil keputusan untuk tinggalkan segala dosa. Maka Tuhan yang adalah setia dan adil, mengampuni kita, menyucikan dan membasuh kita dengan darahNya dari kuasa dosa. Dengan kita menerima Kristus dalam hidup kita, kita dipindahkan dari kerajaan gelap ke dalam kerajaan terang. Roh yang lama dan hati yang keras disingkirkan lalu kita diberi roh yang baru dan hati yang baru. Selanjutnya kita perlu dibaptis, dimana dalam baptiso, roh yang lama yang menjadi budak dosa mati dikubur bersama dengan Kristus dalam baptisan, dan ketika kita keluar dari dalam baptisan, kita mengalami dibangkitkan bersama dengan Kristus sebagai manusia baru. Dimana roh dan hati yang baru bersama dengan roh Allah sudah menjadi satu.
Kolose 1:13 Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam kerajaan Anak-Nya yang kekasih;
Dikatakan bahwa Tuhan telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkankita ke dalam kerajaan anak-Nya. Inilah awal dari pemulihan dimana kita harus pindah tempat dulu. Sewaktu orang berdosa dilahirkan kembali, berarti baru rohnya saja yang mengalami dipulihkan. Tetapi jiwa, pikiran, kehendak yang disebut daging belum dipulihkan tetapi akan dipulihkan secara terus menerus dan Allah mau kita mengambil bagian dalam hal ini. Diperlukan partisipasi kita yaitu mau untuk terus dipulihkan, mau terus bertobat dalam hal ini. Pertobatan lebih lanjut adalah bertobat dari dosa-dosa jiwani yaitu bertobat dalam emosi, perasaan, kehendak dan keinginan kita. Begitu banyak dosa yang ada dalam pikiran manusia, apalagi dengan masukan-masukan dari luar yang sangat mencemari pikiran yaitu melalui teknologi yang canggih saat ini dimana iblis menungganginya dengan memberikan pengaruh-pengaruh buruk seperti pornografi dan hal-hal yang jahat lainnya. Ada berbagai macam penyesatan yang sekarang terjadi di dunia, bukan hanya tentang hal kepercayaan, keyakinan, tetapi juga tentang LGBT yang begitu keras dan tidak main-main, hal ini cukup mengerikan. Dibeberapa negara maju, mereka sudah meresmikan dan mengakui hak-hak LGBT. Bahkan di Negara tertentu, ketika seorang bayi lahir, tidak dicantumkan jenis kelaminnya, tetapi menunggu sampai bayi ini menjadi dewasa lalu ia sendiri yang akan menentukan jenis kelaminnya. Alkitab menuliskan bahwa diakhir zaman keadaan manusia semakin bejat bahkan melebihi dosa Sodom dan Gomorah.
Firman Tuhan menjelaskan bahwa hanya ada 2 jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Tetapi dunia memilih pendapat lain yang berbeda, sehingga apa yang Tuhan katakan adalah sebuah dosa, manusia dapat menganggapnya sesuatu yang alamiah. Jadi pegangan kita adalah apa yang alkitab katakan tentang sesuatu apakah itu dosa atau bukan.
1 Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Apapun keadaan kita, jika kita mau dipulihkan oleh Tuhan maka langkah pertama yang harus dilakukan adalah bertobat.Hanya dengan mengakui dosa, bertobat, percaya dan menerima Yesus secara pribadi kita mendapat pengampunan dan penyucian dari Allah. Melalui kehadiran Tuhan dalam hidup kita, kita menerima roh yang baru dan memulai hidup yang baru. Setelah lahir baru, tidak semua hal langsung menjadi baik tetapi masih banyak hal-hal yang perlu diperbaiki dalam hidup. Oleh karena itu pemulihan terjadi secara terus menerus sampai akhir. Melalui pemulihan yang terus menerus, pasti terjadi perubahan dalam hidup kita sehingga menyerupai Kristus.
Roma 8:29,30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran anak-Nya, supaya Ia anak-Nya itu, menjadi yang sulung diantara banayk saudara. Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Allah bukan hanya mau menyelamatkan tetapi Ia mau untuk memulihkan kita. Saat sampai puncaknya, kita menjadi sama seperti Yesus. Seringkali kita menuntut Tuhan untuk menjadikan kita baik, tetapi kita tidak mau menjalani prinsip Tuhan supaya dipulihkan. Tidak ada pemulihan tanpa pertobatan. Kita harus terlebih dulu sadar bahwa kita berdosa, karena banyak orang merasa dirinya benar menurut pandangannya sendiri sehingga susah untuk mengalami pertobatan. Memang pertobatan adalah anugerah dari Allah, ada peran daripada Roh Kudus untuk menyadarkan kita bahwa kita berdosa tetapi ada juga kehendak bebas dalam diri kita yang tergantung dari kita sendiri apakah kita mau mentaati suara roh Kudus atau menuruti kehendak sendiri. Sangat mudah bagi Tuhan untuk memulihkan keadaan manusia tetapi yang sulit ialah manusianya sendiri yang seringkali tidak mau untuk dipulihkan. Ulangan 30:2,3 adalah hasil dari manusia ketika bertobat.
Ada banyak peristiwa dituliskan dalam alkitab tentang kejahatan manusia yang begitu besar sehingga membangkitkan murka Allah dengan menghapuskan mereka dari atas muka bumi.Dosa yang dilakukan manusia pada zaman Nuh membuat manusia binasa oleh karena air bah terkecuali Nuh dan keluarganya yang diselamatkan. Juga dalam hal Lot pada zaman Abraham dimana Allah menurunkan api yang dari langit menghanguskan Sodom dan Gomorah akibat dosa percabulan.Pemberontakan Korah, Datan dan Abiram terhadap otoritas mereka yaitu Harun dan Musa mengakibatkan mereka dan banyak umat yang mendukung mereka ditelan bumi. Kita melihat bahwa bencana yang terjadi bukan hanya sekedar masalah/peristiwa alam biasa saja tetapi segala akarnya adalah kejahatan manusia.
Jadi jangan hanya mengkaji secara ilmiah saja sehingga kita tidak akan pernah bertobat dan tidak akan ada pemulihan. Bukan hanya manusia saja yang perlu bertobat tetapi gereja juga perlu bertobat. Meninggalkan kasih mula-mula adalah kejahatan di hadapan Allah karena manusia ini takut menderita. Banyak anak-anak Tuhan yang seringkali kompromi karena ia takut menderita. Yesus berkata “bahwa barangsiapa yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Aku”. Jemaat di Smirna tidak melakukan kejahatan amoral atau dosa zinah tetapi mereka takut menderita. Allah juga menegur jemaat Pergamus karena kompromi terhadap doktrin atau pengajaran firman Tuhan. Jemaat di Tiatira kompromi di dalam dosa amoral. Jemaat Sardis mengalami mati rohani. Jemaat Filadelfia gagal untuk maju sehingga tidak ada pertumbuhan rohani, ini adalah suatu dosa ketika jemaat tidak mau bertumbuh di dalam Tuhan sekalipun kita tidak melakukan zinah atau menyembah berhala. Jemaat Laodikia adalah jemaat yang suam-suam, tidak dingin dan tidak panas. Inilah contoh dosa manusia dihadapan Allah.
Merendahkan diri adalah unsur pertama yang sangat penting untuk bertobat. Lakukan kembali seperti yang pertama-tama engkau buat, berdoa dan mencari wajah Tuhan dan berbalik dari jalan-jalan yang jahat maka Allah akan melihat dari sorga mendengar doa kita dan memulihkan keadaan kita.

By : Pdt. Mediati Setiawan

GENERASI MILENIAL

2 Timotius 3:1-6  1Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. 2Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, 3tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik,4suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah.5Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!6Sebab di antara mereka terdapat orang-orang yang menyelundup ke rumah orang lain dan menjerat perempuan-perempuan lemah yang sarat dengan dosa dan dikuasai oleh berbagai-bagai nafsu,

Kisah Para Rasul 2:17-18 17Akan terjadi pada hari-hari terakhir — demikianlah firman Allah — bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat, dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi. 18Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.
Ada dua peristiwa yang bentuknya bermacam-macam dan ada pula dua generasi yang akan nampak pada akhir zaman. Dituliskan dalam ayat-ayat diatas bahwa diakhir zaman, anak-anak laki-laki dan perempuan dan semua orang akan dipenuhi oleh Roh Kudus, mereka akan melakukan perkara-perkara yang besar. Semuanya ini mewakili suatu generasi yang ada pada akhir zaman. Sesuai dengan konteks pekerjaan Roh Kudus akhir zaman, kita menyebut mereka sebagai generasi penuai.

Dikatakan pula oleh firman Tuhan dalam 2 Timotius 3 ayat 1 sampai 5, bahwa ada sekumpulan orang yang senantiasa beribadah tetapi tidak ada kuasa di dalam diri mereka. Jadi mereka adalah orang-orang yang hanya beribadah secara rutinitas tanpa menikmati hasil ibadah itu. Mereka ini juga adalah generasi akhir zaman yang secara kasar disebut sebagaigenerasi bejat.Mulai ayat 1 sampai 5, akan mengerikan jika bentuknya adalah peristiwa. Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Baru saja terjadi dan disiarkan melalui media nasional kasus seorang istri menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh suami dan anaknya kemudian membakarnya di dalam mobil. Pembunuh bayaran dapat melakukan hal tersebut karena didasari oleh uang.
Jika semua poin kejahatan dalam ayat-ayat diatas menjadi bentuk peristiwa, maka akan sangat mengerikan. Dikatakan bahwa orang akan membual atau bicara besar dengan kata lain omong kosong, manusia akan menyombongkan diri, dalam kondisi seperti inilah generasi yang ada di sini. Mereka akan memfitnah, dan hal ini sedang kita alami di bangsa kita, di negeri kita dimana orang sering menyebutnya dengan “hoax” yang isinya adalah fitnah atau berita bohong. Manusia akan memberontak terhadap orang tua, tidak tahu berterima kasih, tidak memperdulikan agama, tidak tahu mengasihi, suka menjelekkan orang, tidak suka yang baik, suka menghianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Allah. Tetapi yang mengherankan ialah mereka tetap menjalankan ibadah mereka tetapi memungkiri kekuatannya. Mereka tidak mengalami kuasa ibadah itu. Ibadah hanyalah suatu kebiasaan. Kedua generasi ini berada pada akhir zaman.
Sudah disampaikan jauh sebelumnya bahwa ada 2 kelompok dalam generasi yang sama yang disebut generasi milenial. Inilah generasi yang ada pada akhir zaman. Tanggal 31 Desember 1999 sebelum memasuki tahun 2000, adalah saat yang sangat menentukan dan mendebarkan bagi seluruh dunia saat itu, baik yang ada kaitannya dengan database, perbankan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan komputer. Ada berbagai macam analisa, bahwa 1999 akan segera berakhir dan dunia masuk pada era milenial. Dikuatirkan dengan berubahnya angka dari 1999 menjadi 2000 akan ada masalah yang dapat mengakibatkan data-data menjadi berantakan. Oleh karena itu gedung-gedung yang besar mereka menyalakan lampunya sampai pagi. Dan begitu selamat, ada sukacita yang luar biasa karena telah teratasi dan tidak ada satupun komputer yang terganggu dalam hal database oleh karena perubahan yang terjadi.

Memasuki era seperti ini ada banyak antisipasi yang dilakukan, bukan hanya hal yang menyangkut database dan kaitannya dengan IT(information technology) akan tetapi juga hadirnya generasi akhir zaman yaitu generasi milenial. Sebagian anak-anak muda, sangat bangga disebut sebagai kelompok atau generasi milenial. Gereja tidak siap dan tidak mengantisipasi akan hal yang akan terjadi. Ketika gereja mengantisipasi gereja hanya berfokus kepada bagaimana Tuhan memakai setiap orang pada akhir zaman untuk menjadi para penuai atau generasi penuai, sementara gereja hadir dan berada dan dikelilingi oleh kaum milenial. Ketika gereja dengan tanpa antisipasi, mengoperasikan pelayanannya di akhir zaman dalam menghadapi masyarakat dan generasi milenial maka tanpa disadari, hal-hal yang sangat berbahaya dari dampak milenial ini akan menerobos masuk dalam gereja dalam segala hal, baik dalam hal ibadah, manajemen pelayanan dan bahkan juga bisa sampai kepada doktrin, dan hal ini sudah terjadi pada gereja.

Oleh karena itu saya mengingatkan tentangpentingnya mengikuti pemuridan di gereja ini karena salah satunya berbicara tentang hidup berjemaat. Sebab jika kita tidak memahami hal ini, maka orang akan beribadah saja tetapi tidak berjemaat. Adalah suatu hal yang mengherankan ketika seorang jemaat yang sudah tertanam dalam gereja lokal ditempat ini tetapi masih mencari-cari tempat ibadah lainnya.Kita sudah diajarkan bahwa ketika etika pelayanan dilanggar maka tubuh Kristus pasti terluka. Oleh karena ituGPPS selalu melayani dengan etis. Jika hidup di dunia saja kita memakai etika, apalagi dalam hal pelayanan rohani.
Kita sebagai orang tua punya tanggung jawab masa depan terhadap generasi yang sekarang, anak-anak muda pun yang berada pada generasi sekarang harus waspada dan tahu membaca tanda-tanda zaman apalagi sebagai orang rohani. Baik kalangan tua ataupun muda masing-masing perlu punya antisipasi. Jadi generasi tua saat ini juga masih hidup dalam generasi milenial.

Generasi milenial didefinisikan sebagai masyarakat muda yang lahir antara tahun 1980 sampai 2000. Umumnya generasi milenial bukanlah decision-makers(pembuat keputusan dan kurang sabar). Memang tidak dapat disangkal bahwa ada beberapa hal yang terjadi di bumi ini karena perilaku-perilaku daripada generasi sebelumnya contohnya seringkali ketika terjadi longsor dikarenakan adanya pembabatan hutan. Pemanasan global, penangkapan spesies tertentu yang sudah semakin punah termasuk tanaman-tanaman. Sebagian memang benar, tetapi generasi milenial ini tidak sabar untuk mengubah, mereka mau cepat dan instan. Generasi milenial memiliki karakter yang khas. Mereka lahir di zaman TV sudah berwarna dan memakai remote. Sejak masa sekolah sudah menggunakan handphone bahkan sekarang tiap tahun ganti smartphone dan internet menjadi kebutuhan pokok, berusaha untuk terkoneksi di manapun, eksistensi ditentukan oleh jumlah follower dan like.
Generasi tua lahir saat televisi belum ada dan telepon adalah barang mewah. Tetapi sekarang rata-rata 1 orang memiliki dua handphone. Generasi milenial adalah generasi yang memiliki pandangan terbuka untuk pandangan pandangan liberal dan humanis. Mereka adalah generasi pendukung hak gay dan gaya hidup baru non tradisional, umumnya menghindari politik tetapi lebih mencintai alam dan membela bumi. Cara hidup untuk memuaskan diri lebih materialistik, lebih mengutamakan uang, ingin dikenal, punya gambar diri yang baik, kurang mengekang, penerimaan diri atau masuk kelompok atau gabungan orang dikenal sebagai generation me.

Bagaimana mengantisipasi ke dua hal ini? apakah generasi milenial atau anak-anak muda dalam gereja yang berada pada akhir zaman ini akan menjadi generasi penuai ataumenjadi generasi yang rusak. Hal ini bisa saja tidak disadari karena terjadi secara alamiah.

Ada 10 khas ciri khas mereka;
1.    Gampang bosan dengan barang yang dibeli atau konsumtif.
Millennials punya jurus kalap dan gerakan cepat, jika ada produk baru yang keluar maka dengan mudahnya dengan mengakses internet tinggal pencet akhirnya mendapatkan barang yang di inginkan. Jadi pemburu produk baru. Pemuda milenial gampang bosan dengan barang yang mereka miliki sehingga tidak mengherankan barang-barang tersebut berakhir di situs jual beli online.

2.    No gadget, no life. Kemudahan kemudahan yang ditawarkan dan akses internet yang tidak terbatas membuat para milenial betah berselancar dengan gadgetnya. Bukan itu saja tetapi dalam pendidikan dan dunia kerja saat ini, rasanya tidak lengkap jika tidak memanfaatkan kecanggihan teknologi.

3.    Suka melakukan pembayaran non-cash. Kecanggihan teknologi tidak hanya ada pada ponsel pintar, saat ini pun dalam melakukan transaksi, makin modern dengan berkembangnya model non tunai dalam transaksi tidak disia-siakan oleh penggandrung ke instannan.

4.    Suka dengan yang serba cepat dan instan dalam segala hal. Perkembangan teknologi sangat mempengaruhi milenial untuk mendapat hal yang diingini tanpa menunggu lama. Selain itu mobilitas yang padat semakin membuat mereka memilih yang serba instan dan tidak merepotkan. Mau makan atau jalan-jalan, tinggal pencet. Kemudahan-kemudahan inilah jika kita tidak mengantisipasinya, kita hanya menangkap sebagai kemajuan teknologi yang layak dipergunakan dan adalah bodoh jika tidak dipergunakan tetapi dapat menyebabkan hal yang fatal jika kita tidak mengantisipasi.

5.    Lebih memilih pengalaman daripada aset. Lebih memilih pengalaman yang dapat dinikmati daripada menambah aset untuk dijadikan modal. Lebih suka menghabiskan uang untuk pengalaman tertentu dibandingkan menabung atau investasi.

6.    Berbeda perilaku dalam grup satu dan grup lain. Ngobrol rame-rame tidak hanya bisa dilakukan saat nongkrong saja. Menjamurnya beragam aplikasi berbasis chat, semua orang bisa ngobrol dengan teman sekalipun dalam tidur. Kebanyakan millenials punya wajah yang berbeda ketika ada di grup satu dan di grup lainnya.

7.    Multitasking. Millenials sangat Jago jika disuruh untuk melakukan beberapa tugas secara bersamaan. Mobilitas yang tinggi membuat mereka terbiasa melakukan beberapa pekerjaan dengan cepat. Misalnya makan sambil membalas chatting teman.

8.    Kritis terhadap fenomena sosial. Generasi muda menghabiskan banyak waktu untuk berselancar di dunia maya dengan perangkat pintarnya. Dari situlah mereka dihujani dengan berbagai informasi dari seluruh dunia dan tidak mengherankan jika milenial sekarang lebih aktif untuk beropini di media sosial mengenai berita yang sedang hangat dibicarakan. Sedikit-sedikit posting, minuman keluar posting, bakso keluar posting. Oleh karena itu dalam beberapa grup WhatsApp gereja di tempat ini, saya sering mengingatkan untuk tidak memposting berita yang tidak jelas, siapa, kapan dan dimana terjadi.

9.    Suka memposting di sosial media. Apapun yang dilakukan, cenderung untuk mempostingnya di sosial media.

10.    Bagi milenial sharing is cool. Akan lebih bangga bagi millenials jika mereka dapat berbagi.

Beberapa hari lalu ketika saya sedang bekerja dalam ruangan, saya memperhatikan berita di televisi, saya terkejut ketika menyaksikan sebuah warta berita tentang viralnya sebuah lagu yang dalam waktu singkat sudah ditonton oleh sekian banyak orang. Saya perlu menyampaikan hal ini supaya akal sehat dan nilai etis kita tetap berfungsi berdasarkan kebenaran-kebenaran firman Tuhan. Ini adalah sebuah lagu tentang rindu terhadap Ayah atau Orang tua.https://www.youtube.com/watch?v=jRZvhXu1Gt8

Satu kalimat yang menarik di awal lagu tersebut adalah tidak cukup kata-kata untuk mengungkapkan perasaan atau kasih kepada orang tua tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Tetapi apakah benar demikian?
Bandingkan dengan lagu berikut https://www.youtube.com/watch?v=RPrp5xt6sBI Melalui lagu ini, ternyata kasih kepada orang tua dapat dilukiskan melalui kata-kata. Kita bisa mengerti bahkan meresapi arti kata dari lagu tersebut.
Oleh karena itu, kita perlu peka untuk menangkap sinyal yang Roh Kudus berikan dalam hidup kita supaya dapat melakukan antisipasi.
By : Pdt. R.F Martino

BREAKTHROUGH (TEROBOSAN)

Sebagai orang percaya kita harus hidup dalam terobosan demi terobosan dan masuk dalam terobosan itu.

Mazmur 42:5-6 5 Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan. 6 Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!

Arti kata gundah dan gundah gulana menurut KBBI:
GUNDAH: sedih bimbang, gelisah.
GUNDAH GULANA: sangat sedih, sangat bimbang, sangat gelisah, sangat lesu.

Ayat di atas merupakan suatu pengalaman yang tidak mudah oleh pemazmur. Tetapi mengapa keadaan gundah gulana, tapi bisa berjalan mendahului melangkah kerajaan kerumah Allah?

Inilah yang hendak kuingat, sementara jiwaku gundah gulana; bagaimana aku berjalan maju dalam kepadatan manusia, mendahului mereka melangkah ke rumah Allah dengan suara sorak-sorai dan nyanyian syukur, dalam keramaian orang-orang yang mengadakan perayaan

Orang yang gundah gulana biasanya tidak fokus dan tidak bersemangat dalam segala hal, bahkan hanya berdiam ditempat dan tidak melakukan apa-apa. Mungkin dalam bersosialisasi kita masih bisa tersenyum, tapi dalam hati siapa yang tahu jika kita sedang dalam keadaan gundah gulana. Hanya Tuhan yang maha tahu tentang keadaan hingga kedalaman hati kita.

Pemazmur ini melakukan hal yang luar biasa, di saat gundah gulana ia tetap berjalan maju bahkan mendahului yang lain untuk melangkah ke rumah Allah dengan sorak sorai dan nyanyian syukur.
Sorak sorai bukan hanya sekedar bertepuk tangan tapi diikuti dengan luapan ekspresi dan ungkapan rasa syukur yang diucapkan karena kebaikan Tuhan.

Disaat situasi yang baik dan mendatangkan sukacita untuk kita mengucap syukur itu adalah hal yang wajar. Tapi ketika keadaan gundah gulana, kita tidak membiarkan diri kita terpuruk bahkan menyerah pada keadaan, tidak mengasihani diri, tetapi kita tetap memberanikan diri untuk melangkah maju dan kita tetap fokus.

Empat Tipe Kekristenan
1.    Kristen Treadmill
Treadmill adalah sebuah alat olahraga yang dijalankanoleh listrik dimana kita bisa berjalan atau berlari di atas alat tersebut tapi tidak berpindah-pindah tempat (hanya ditempat saja).

Kristen tipe ini selalu ingin maju, ingin terus mengalami rancangan Allah dalam hidupnya tapi pada kenyataannya masih “tadiam ditempat”. Kristen tipe ini tidak akan pernah mengalami suatu terobosan.

Mengapa bisa demikian? Karena landasan yang salah yaitu mengandalkan kekuatan sendiri.
Dia percaya pada Tuhan, tapi dalam kehidupan sehari-harinya masih menggunakan konsep sendiri.

Beginilah firman TUHAN: “Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN! Yeremia 17:5

Bagi pasangan suami istri, jangan sampai pasangan Anda melebih Tuhan dalam hidup. Banyak pasangan suami istri, tanpa disadari sudah menjadikan pasangannya sebagai “tuhan”. Menyanjung  dan mengandalkan pasangannya secara berlebihan. Hidupnya sangat bergantung pada pasangannya, tanpa disadari kita sudah mengalihkan pengharapan kita pada pasangan kita.

Sebagai pasangan suami istri saling mencintai itu adalah keharusan tetapai jangan sampai menggeser posisi Tuhan dalam hidup kita.

Demikian halnya dengan anak-anak, orang tua yang benar tidak akan mengarahkan untuk fokus pada orang tua, tapi selalu mengarahkan untuk cinta dan takut akan Tuhan. Kalau anak-anak kita takut akan Tuhan maka ia akan hormat juga kepada orang tua.

2.    Kristen Mengalir (nge-flow)
Sudah merasa nyaman dengan hidupnya dengan bahasa rohani “mengalir”, “mencukupkan diri dengan apa yang ada” padahal sebenarnya hal ini karena sebuah kepasifan hidup. Orang yang pasif tidak akan pernah ada terobosan dalam hidupnya.

Roh Pasifitas
Arti Pasif: bersifat menerima saja; tidak giat. Orang percaya tidak boleh dikuasai ROH PASIFITAS.
Saya dibesarkan oleh keluarga dimana ayah (Alm) saya tidak melakukan tugas dan kewajibannya sebagai kepala rumah tangga. Suatu saat ketika ibu (Alm) saya meminta uang belanja, ayah saya berkata:  “tidak ada uang,  dan tidak usah belanja dan tidak usah makan”. Waktu itu ayah saya adalah seorang penjudi, biasanya pulang kerumah menjelang pagi dan bangun ketika siang menjelang sore. Saat merasa lapar dan ke meja makan tetapi tidak menemukan makanan, beliau marah. Akhirnya keluar rumah lagi, dan tidak jarang menemukan ayah bisa makan enak di luar rumah. Secara manusia saya sangat sedih. Tapi ibu saya, meskipun dalam kekurangan tidak pernah membiarkan kami kelaparan, dia selalu mengusahakan agar kami  anak-anak bisa makan.

Suatu saat ada seorang istri meminta uang susu kepada suaminya. Suaminya menjawab: “Tidak ada uang susu, kasih minum air putih saja”. Jawaban ini ini tidak boleh terjadi. Kodrat suamilah yang menafkahi rumah tangga, jika belum siap, sebaiknya jangan menikah. Laki-laki harus punya terobosan dalam hidupnya, jangan dengan alasan gaji tidak cukup dan berkata “mengalir saja”.

Dilain sisi, ketika keadaan keuangan rumah tangga belum mencukupi, tidak ada salahnya istri turut membantu. Idealnya memang suamilah yang harus menafkahi, tetapi jika dirasa masih kurang,tidak ada salahnya istri turut membantu. Karena ada banyak pekerjaan yang bisa menghasilkan income yang bisa dikerjakan oleh sang istri.

Dibalik bahasa rohani “mengalir” adalah pasifitas dan itu adalah roh, ini merupakan tipu muslihat dan pekerjaan Iblis. Dalam pemetaan rohani, roh teritorial yang ada di Sulawesi Tengah adalah seorang “perempuan” dan laki-lakinya sebagai punggawanya, yang artinya laki-laki di Sulawesi Tengah pada umumnya pasif. Mungkin Saudara bisa tersinggung mendengar hal ini, tapi inilah kebenarannya. Roh pasifitas tidak boleh ada pada laki-laki di GPPS Palu. Laki-laki GPPS Palu, Ayo Bangkit! Jangan biarkan roh pasifitas menguasaimu!

3.    Kristen Kalkulator
Seperti kita ketahui fungsi kalkulator adalah untuk menghitung. Kristen kalkulator itu tidak pernah kekurangan dalam segala hal finasial, tetapi dalam segala hal selalu baku hitung termasuk untuk Tuhan. Walaupun diberkati tidak bisa membuat TEROBOSAN, tidak melakukan apa-apa. Dia lupa bahwa segala sesuatu dari Dia, Oleh Dia, kepada Dia, dan bagi Dia (Roma 11:36). Jangan pernah “baku hitung” dengan Tuhan.

Dalam kehidupan kita juga harus “Bless To Be A blessing” yaitu deberkati untuk memberkati, seperti Yesus berkata dalam Matius 25:40 “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah satu seorang dari Saudara-ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku”

4.    Kristen Terobosan
Arti terobos: menembus, mendobrak.
Tidak cepat menyerah selalu ingin “more and more”, sangat menghargai anugerah Tuhan berupa waktu. Berjalan dalam visi Allah, dan selalu “banyak jalan menuju Roma”.

Orang yang penuh dengan terobosan ia akan selalu menghidupi firman Tuhan dalam kesehariannya.

MELANGKAH KE RUMAH ALLAH adalah FOKUS dari pemazmur, sehingga meskipun dalam keadaan gundah gulana ia tetap kuat untuk berjalan maju. Hasratnya untuk bertemu dengan Allah sangat tinggi. Pemazmur terus melakukan terobosan demi terobosan untuk mencapi fokus/goalnya.

Mazmur 42:3 Jiwaku haus kepada Allah, kepada Allah yang hidup. Bilakah aku boleh datang melihat Allah?

Hidup dalam terobosan adalah:
1.    Fokus kepada tujuan
Ada yang harus dicapai dan ada yang harus terjadi di depan sana.
2.    Terus melangkah dengan pasti
Jangan galau, jangan bimbang. Situasi boleh gundah gulana, tapi jangan mau dikuasai dan dikendalikan oleh Iblis.
3.    Tidak santai-santai
Melangkahnyapun tidak boleh santai, supaya Iblis tidak menggebrak terlebih dahulu. Tidak santai karena fokus pada Allah.
4.    Tidak menyimpang
Keadaan sekeliling tidak mempengaruhi fokus kita untuk terus melangkah
5.    Membawa/memberikan hidupnya untuk Tuhan

Dalam hal apakah Saudara gundah gulana? Dalam hal finansial? Sikon tidak memungkinkan untuk melakukan hal yang lebih bagi proyek Tuhan, karena semua pas-pasan. Oleh sebab itulah kita harus terus melakukan terobosan demi terobosan, agar kita bisa berbuat lebih banyak untuk pekerjaan Tuhan.

Menghargai anugerah Tuhan berupa waktu, berarti ada banyak hal yang kita bisa lakukan untuk Tuhan. Pertama adalah melalui KELUARGA. Terobosan itu harus bisa dirasakan oleh orang yang tinggal serumah dengan kita. Sebagai suami/istri, kodrat harus berjalan, sehingga anak-anak bisa melihat teladan dari ayah dan ibunya.

Berikutnya mealui pekerjaan Tuhan/proyek Tuhan dimuka bumi ini, melalui gereja lokal yang Tuhan telah hentar. Di GPPS Palu ada proyek pembangunan 10 Milliar, mari ambil bagian didalamnya.

Galau mengenai pasangan hidup, buatlah terus terobosan dengan cara tetaplah bersukacita tetaplah berjalan dalam visi Allah, menghargai anugerah Tuhan berupa waktu, sehingga tetap melakukan hal yang fokus kepada kehendak Allah sampai kita mengenal apa yang menjadi kehendak Tuhan atas hidup kita.

Krisis Kasih
Adakalanya dalam perjalanan berumah tangga ada yang merasakan kasih sudah mulai tawar, tetaplah buat terobosan dengan tetap mencintai pasangan Anda. Dan tetap pikirkanlah, kelebihan pasangan kita lebih banyak dari kekurangannya. Disaat kita kecewa dengan seseorang pikirkanlah kebaikannya maka kekecewaanmu akan sirna. Disaat kita marah dan kecewa dengan seseorang yang kita kasihi, belajarlah memikirkan kebaikan-kebaikannya, sehingga kekesalan tidak akan bertahan lama di hati kita dan Iblis tidak akan bisa mengambil keuntungan. Dan selalu katakan “Aku mencintaimu”, komitmen kepada ikrar pernikahan.

By : Pdt. Lea Novitasari

MENJAGA DAN MEMELIHARA KESELAMATAN

Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

I Korintus 15:10 Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku.

Bagi kita yang sudah lahir baru, muncul pertanyaan mengapa keselamatan yang sudah diberikan harus dijaga lagi? Bukankah itu merupakan anugerah? Hal ini perlu kita pelajari karena merupakan hal yang mendasar dari sejak gereja mengalami kejatuhan, dimana muncul bermacam-macam pemahaman tentang doktrin keselamatan. Yang kemudian melahirkan denominasi gereja seturut pemahaman masing-masing. Doktrin memang lahir dari firman Tuhan tapi semuanya tergantung dari pemahaman dan pengertian masing-masing. Mari mengingat kembali bahwa pemahaman yang keliru akan menghasilkan sikap yang keliru, sikap yang keliru akan menghasilkan tindakan yang keliru dan tindakan yang keliru akan menghasilkan kesia-siaan.

Dari ayat yang kita baca menunjukkan pada kita bahwa sekalipun dari pihak Tuhan sudah memberikan anugerah keselamatan, tapi kita sebagai penerima anugerah kesematan harus tetap menjaga dan memelihara keselamatan itu.

Ajaran hyper grace yang mengguncang seluruh dunia karena mengajarkan bahwa ketika orang itu sudah lahir baru maka keselamatan itu tidak akan terus menjadi bagiannya meskipun ia berbuat dosa. Penjelasan ini kurang bisa ditangkap dengan baik, sehingga banyak orang yang menyalahgunakannya. Inti dari pelajaran ini sebenarnya adalah supaya untuk menghargai dan menjunjung tinggi anugerah Allah, supaya orang-orang yang mengalami kejatuhan tidak semakin terpuruk dan memahami bahwa Tuhan mengasihinya, dengan jalan mengakui semua dosanya.

Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Yohanes 1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Pemahaman tentang kebenaran yang tercatat dalam ayat di atas adalah hal yang mendasar, semuanya jelas bahwa keselamatan hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus, ketika kita mengaku dosa dan menerima Yesus sebagai Tuhan maka kita pasti akan diselamatkan. Hal ini harus tuntas sebelum berbicara mengenai gereja, semua bertolak dari sini.

Jadi umumnya tidak ada masalah tentang hal dasar ini. Tapi yang menjadi masalah adalah orang yang sudah lahir baru tapi belum meninggal dunia dan masih harus menjalani hidup di dunia. Sementara banyak sekali  orang yang sudah lahir baru yang menjalani hidup di dunia ini masih jatuh bangun dalam dosa. Dalam ajaran hyper grace, seolah-olah tidak perlu menjaga keselatamatan, karena otomatis tetap akan selamat.

Roma 5:20 Tetapi hukum Taurat ditambahkan, supaya pelanggaran menjadi semakin banyak; dan di mana dosa bertambah banyak, di sana kasih karunia menjadi berlimpah-limpah,

Ayat diatas juga dipahami secara keliru, bahwa ketika semakin banyak berbuat dosa maka kasih karunia juga akan bertambah banyak. Padahal pengertiannya adalah kasih karunia tidak bisa dikalahkan dengan dosa apapun. Semua dosa telah ditimpakan diatas kayu salib dan darah-Nya sudah menyucikan kita. Pengampunan dari Tuhan akan memulihkan orang berdosa yang telah meresponi anugerah Allah.
Nilai tertinggi dari kasih adalah pengorbanan, nilai tertinggi dari pengorbanan adalah pengampunan dan nilai tertinggi dari pengampunan adalah pemulihan. Jadi kasih karunia tidak dapat dikalahkan oleh dosa apapun.

Roma 5:21 supaya, sama seperti dosa berkuasa dalam alam maut, demikian kasih karunia akan berkuasa oleh kebenaran untuk hidup yang kekal, oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Roma 6:1-2 1 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Bolehkah kita bertekun dalam dosa, supaya semakin bertambah kasih karunia itu? 2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?

Ayat ini membuat kita paham bahwa melimpahnya kasih karunia tidak serta merta kita juga bebas dan giat berbuat dosa, justru kita harus bagi dosa. Semakin rohani kita meningkat, semakin giat dan keras juga kita harus menjaga dan memeliharanya.

Hidup oleh iman adalah format yang Allah tetapkan untuk orang yang sudah lahir baru dan masih menjalani kehidupan di dunia ini supaya tidak jatuh ke dalam dosa.

2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Roma 1:17 Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”

Doa terima Yesus bukanlah mantera tapi membantu kita untuk menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan. Kelanjutannya adalah ditetapkan hidup oleh iman.  Kita harus jujur bahwa meskipun kita sudah lahir baru, kita masih hidup dengan pola yang lama dan banyak kali kita mengalami kejatuhan disini. Unsur jiwani tidak mampu melakukan firman, tidak mampu melakukan ketaatan

Roma 8:5-7 5 Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. 6 Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. 7 Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.

Sangat jelas kita tahu bahwa secara alamiah, semua yang masih hidup ini dimotori dengan kekuatan jiwani, yang di dalamnya tidak ada unsur ketaatan. Supaya bisa menjalani hidup baru dalam format yang baru, unsur jiwani harus ditaklukkan pada kehendak Roh.

Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.

Harus ada langkah menjaga dan memelihara keselamatan kaena masih bisa terjadi kejatuhan-kejatuhan. Bahkan Hamba Tuhan sekalipun banyak yang jatuh yang jatuh dalam dosa amoral, keuangan.

Filipi 1:27 Hanya, hendaklah hidupmu berpadanan dengan Injil Kristus, supaya, apabila aku datang aku melihat, dan apabila aku tidak datang aku mendengar, bahwa kamu teguh berdiri dalam satu roh, dan sehati sejiwa berjuang untuk iman yang timbul dari Berita Injil,

Ada langkah menjaga dan memelihara keselaatan. Selagi kita hidup, apa yang kita hadapi adalah perjuangan iman.

Perjuangan Iman
Filipi 1:28-30 28 dengan tiada digentarkan sedikit pun oleh lawanmu. Bagi mereka semuanya itu adalah tanda kebinasaan, tetapi bagi kamu tanda keselamatan, dan itu datangnya dari Allah. 29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia, 30 dalam pergumulan yang sama seperti yang dahulu kamu lihat padaku, dan yang sekarang kamu dengar tentang aku.

Penderitaan daging oleh karena mentaati firman, ini menyakitkan bagi daging dan bagi jiwa. Mematikan kekuatan daging/jiwa, demi mentaati firman, demi hidup berpadanan sesuai dengan firman .
Apakah kita yang mau matikan atau Tuhan hadirkan peristiwa yang mematikan, yang jelas inilah perjuangan iman,

Oleh Karena kita sdh diampuni, maka hati kita penuh dengan ucapan syukur dan kasih kita pada Tuhan, sehingga ketaatan ini bukan karena suatu tekanan tapi karena mengasihi Tuhan.
By : Pdt. R.F. Martino