This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

Daily Archives: 21/08/2016

BERGERAK DALAM KELIPATAN KECEPATAN (2)

GppsPalu – Wahyu 12:12 Karena itu bersukacitalah, hai sorga dan hai kamu sekalian yang diam di dalamnya, celakalah kamu, hai bumi dan laut! karena Iblis telah turun kepadamu, dalam geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat.

Efesus 4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.

Efesus 5:15-18 Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat. Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan. Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh

Perkembangan teknologi saat ini menghadirkan kemudahan di seluruh bidang kehidupan manusia. Hal ini merupakan kelipatan kecepatan yang melanda seluruh dunia. Jarak yang jauh, yang dulunya ditempuh dengan berbulan-bulan kini bisa ditempuh dengan beberapa jam. Kita juga bisa berkomunikasi dengan orang lain yang berada di tempat yang sangat jauh, di belahan bumi lain dengan waktu yang berbeda dengan kita saat ini.

Wajar jika mereka yang bukan orang percaya hanya sekedar mengagumi dan menikmati semua kecanggihan teknologi. Namun sayangnya respon orang percaya pada umumnya terhadap kelipatan kecepatan ini adalah hanya sebatas mengagumi dan menikmatinya, tanpa memahami mengapa Tuhan mengizinkan hal ini terjadi.

  1. IBLIS TURUT BEKERJA DI DALAM KELIPATAN KECEPATAN

Dalam Wahyu 12:12 dikatakan bahwa iblis turun ke bumi dalam geramnya yang dahsyat. Saat orang marah, semua emosi ada didalam kemarahannya itu, tergantung karakter masing-masing bagaimana ia bisa mengendalikan kemarahannya. Untuk bisa memahami Wahyu 12:12, kita bisa membayangkan tentang seseorang yang sangat marah  karena waktunya sudah sangat singkat untuk menyelesaikan suatu hal.

Mengapa iblis sangat geram? Karena ia menganggap waktu kerjanya sudah sangat singkat. Padahal jika kita melihat dari segi waktu berdasarkan kitab wahyu, waktunya iblis masih lama, karena iblis baru akan dihukum dan dibinasakan pada akhir segala sesuatu. Justru yang lebih singkat adalah waktu bagi gereja Tuhan untuk bekerja. Waktu kedatangan Tuhan Yesus kembali sudah tidak lama lagi. Ini menunjukkan bahwa cara iblis memahami waktu berbeda dengan cara gereja Tuhan memahami waktu.

Dalam kitab Ayub kita mengetahui bahwa iblis berjalan beridar-idar mengelilingi bumi. Namun iblis bukan hanya sekedar berjalan-jalan santai, namun iblis bergerak dengan begitu rupa dengan mempergunakan kelipatan kecepatan untuk mencapai target/tujuannya!

Semua kemudahan teknologi ini tidak lepas dari namanya “SISTEM”. Dengan adanya sistem maka semuanya terdeteksi dan tidak satupun yang luput. Sebagai contoh saat melakukan transfer uang di ATM, saldo uang kita berpindah ke saldo orang lain dan kita menerima bukti transfer dari mesin ATM. Semua itu terjadi karena adanya “SISTEM”. Sistem ini yang mengatur semuanya. Saat Antikris memerintah dunia nanti, maka ia akan memegang sistem global dan tidak ada satu manusiapun yang luput termasuk gereja Tuhan yang tertinggal (tidak ikut dalam pengangkatan).

Sadarkah kita bahwa kemajuan teknologi bukan hanya membantu dalam hal positif tetapi juga dalam hal negatif? Dulu begitu sulit orang mencari film porno. Film dewasa 17 tahun di bioskop tempo dulu masih tergolong etis. Namun sekarang film porno begitu mudahnya sudah bisa ditonton di handphone. Karena itu orang tua yang memberi anak-anaknya handphone yang canggih, harus memahami hal ini.

Sebagai orang tua, kita juga harus memahank bahwa tidak semua film kartun adalah film anak-anak. Banyak film kartun yang bukan hanya mengandung pornografi, tetapi juga mengandung unsur kekerasan dan sadisme. Karena itu orangtua harus berhati-hati terhadap film kartun yang ditonton oleh anak-anaknya.

Jika iblis bergerak demikian cepat, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita memenangkan jiwa bagi Kristus selama beberapa bulan yang telah berlalu di tahun ini? Jika belum, maka bayangkan betapa banyaknya jiwa yang telah berhasil diseret iblis kedalam kebinasaan!

  1. BAGAIMANA IBLIS MEMANFAATKAN KESEMPATAN?
  2. Melalui Yudas Iskariot

Matius 26:15-16 Ia berkata: Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu? Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya. Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

Dari ayat diatas kita bisa melihat bagaimana kelicikan iblis dalam bekerja yaitu ia memanfaatkan kesempatan bukan hanya memakai orang-orang dari kalangan tua-tua Yahudi, ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, namun iblis menerobos sampai ke orang terdekat Yesus yaitu murid Yesus sendiri, Yudas Iskariot. Iblis bukan hanya berhasil memakai Yudas Iskariot, namun juga berhasil membinasakan Yudas Iskariot. Betapa sia-sianya waktu yang telah Yudas Iskariot jalani bersama Yesus selama 3,5 tahun!

Cobalah kita perhatikan: Waktu dari terjadi kesepakatan untuk Yudas menyerahkan Yesus dengan waktu terjadi peristiwa penangkapan Yesus begitu singkat, dimana saat penangkapan itu Yudas menyerahkan Yesus dengan tanda kemesraan yaitu ciuman. Ini menunjukkan bahwa iblis memanfaatkan kesempatan sesuai dengan kelipatan kecepatan pada saat itu.

  1. Melalui Herodias.

Markus 6:21-28 Akhirnya tiba juga kesempatan yang baik bagi Herodias, ketika Herodes pada hari ulang tahunnya mengadakan perjamuan untuk pembesar-pembesarnya, perwira-perwiranya dan orang-orang terkemuka di Galilea. Pada waktu itu anak perempuan Herodias tampil lalu menari, dan ia menyukakan hati Herodes dan tamu-tamunya. Raja berkata kepada gadis itu: Minta dari padaku apa saja yang kauingini, maka akan kuberikan kepadamu!, lalu bersumpah kepadanya: Apa saja yang kauminta akan kuberikan kepadamu, sekalipun setengah dari kerajaanku! Anak itu pergi dan menanyakan ibunya: Apa yang harus kuminta?” Jawabnya: Kepala Yohanes Pembaptis! Maka cepat-cepat ia pergi kepada raja dan meminta:Aku mau, supaya sekarang juga engkau berikan kepadaku kepala Yohanes Pembaptis di sebuah talam! Lalu sangat sedihlah hati raja, tetapi karena sumpahnya dan karena tamu-tamunya ia tidak mau menolaknya. Raja segera menyuruh seorang pengawal dengan perintah supaya mengambil kepala Yohanes. Orang itu pergi dan memenggal kepala Yohanes di penjara. Ia membawa kepala itu di sebuah talam dan memberikannya kepada gadis itu dan gadis itu memberikannya pula kepada ibunya.”

Kita bisa memahami bagaimana iblis melalui Herodias mengambil kesempatan untuk membunuh Yohanes pembaptis.

  1. KESEMPATAN DI DALAM KELIPATAN KECEPATAN

Kita harus memahami bahwa didalam kelipatan kecepatan:

  1. Kesempatan tidak datang 2x dalam bentuk yang sama. Baik dalam hal rohani maupun jasmani.
  2. Kesempatan yang datang waktunya semakin sempit. Karena waktu berlalu sangat cepat. Jadi kesempatan yang datang pada kita waktunya sangat singkat dan bisa saja lewat karena ada orang yang lebih cepat dari kita dalam menangkap kesempatan. Jadi waspadalah. Jika kita tidak segera menangkap kesempatan, maka kita akan kehilangan kesempatan dan orang lain yang mendapatkannya.

Jika waktu berlalu begitu saja dan kita tidak pernah mencari kesempatan untuk hal-hal yang benar sesuai kebenaran Firman, maka kesempatan akan hilang lenyap. Banyak orang percaya yang punya mental pemalas yang tidak memanfaatkan kesempatan di dalam ruang waktu dengan memakai bahasa rohani “mengalir saja”. Dalam kelipatan kecepatan, kesempatan yang datang waktunya begitu singkat dan cepat hilang. Begitu kita lambat dan tidak menangkap kesempatan, maka orang lain yang menangkap. Jika kita tidak menyambut kesempatan, maka orang lain yang menyambut kesempatan. Ini berlaku dalam hal rohani maupun jasmani.

Memang sekali-kali kita perlu refreshing karena makanan buat jiwa adalah refreshing/hiburan. Namun jangan menghabiskan waktu berjam-jam untuk bersantai-santai atau bermain game. Jika kita memahami hal ini sungguh-sungguh, maka kita akan menyadari bahwa sebenarnya sudah tidak ada banyak waktu untuk bersantai-santai.

Kita harus memahami hal ini supaya kita tidak kecewa saat kita melihat mengapa hidup kita tidak naik-naik sedangkan orang lain hidupnya makin naik. Ini semua terjadi karena kita sendiri yang tidak mau naik karena bermalas-malasan.

Kita tidak perlu berkeinginan menjadi kaya karena Tuhan sendiri yang menetapkan kita hidup diberkati seperti Abraham. Cukup ikuti kehendak Tuhan, memiliki mental kaya, dan proaktif untuk mencapainya.

  1. BAGAIMANA PARA RASUL MEMANFAATKAN KESEMPATAN?
  2. Paulus menangkap kesempatan untuk memberitakan Injil di Makedonia.

Kisah Para Rasul 16:9-10 Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!” Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana.

Betapa cepatnya Paulus menangkap maksud penglihatan dari Tuhan itu dan menangkap kesempatan untuk memberitakan Injil ke Makedonia.

Namun kita harus memahami bahwa tidak semua petunjuk Tuhan harus melalui penglihatan/mimpi. Karena pada zaman sekarang, kita sudah melihat banyak hal-hal real/nyata. Sebagai pebisnis, kita sudah bisa melihat market yang ada, tinggal bagaimana kita menangkap kesempatan.

  1. Paulus menangkap kesempatan untuk melayani di Efesus.

1 Korintus 16:8-9 Tetapi aku akan tinggal di Efesus sampai hari raya Pentakosta, sebab di sini banyak kesempatan bagiku untuk mengerjakan pekerjaan yang besar dan penting, sekalipun ada banyak penentang.

Paulus mampu melihat kesempatan dan menangkap kesempatan itu. Dalam dunia pekerjaan, jika kita tidak menangkap kesempatan maka orang lain yang menangkap. Begitupun dalam hal rohani.

  1. BAGAIMANA MELATIH DIRI UNTUK MENANGKAP KESEMPATAN?

Galatia 6:9-10 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.

Selama masih ada kesempatan didalam ruang waktu, selagi masih bisa kita lakukan, mari kita lakukan. Jika kita sudah tidak bisa lagi melakukan apa-apa, maka kesempatan itu sudah lewat.

Tahun 1970-an ada seorang pengusaha eksportir sapi yang kaya raya. Saat Tuhan memanggilnya menjadi hamba Tuhan sepenuh waktu, ia mengeraskan hati. Kemudian satu matanya mengalami kebutaan tetapi ia tetap mengeraskan hati. Lalu kedua matanya mengalami kebutaan dan usahanya bangkrut, barulah ia meresponi panggilan Tuhan. Namun keadaannya sungguh memprihatinkan. Ia tinggal di rumah yang terbuat dari pitate (anyaman bambu) dengan lantai tanah, dan tempat ibadah pun diadakan disana. Untuk berjalanpun ia harus dituntun. Seandainya saat ia masih kaya raya dan mampu melihat ia meresponi panggilan Tuhan, maka banyak hal yang bisa ia lakukan bagi Tuhan.

Jangan sampai iblis bergerak lebih cepat daripada kita. Bukankah kelipatan kecepatan ini sudah kita gunakan dan nikmati? Maka sekarang pakailah kelipatan kecepatan, kecanggihan teknologi itu juga untuk pekerjaan Tuhan.

Alkitab mencatat bahwa Ayub seorang yang sangat kaya raya namun sangat saleh. Tidak mudah untuk menemukan orang seperti Ayub.

Biarlah apapun keadaan kita, kita melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan. Jangan seperti Esau yang akhirnya kehilangan kesempatan. Alkitab mencatat dalam Ibrani 12:16-17 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan. Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.

Pdt. DR. R. F. Martino