This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

Monthly Archives: September 2020

MEMBANGUN IMAN

Yudas 1:20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus

Filipi 2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir

Sesuai dengan Firman yang kita baca didalam Yudas, “Saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar Imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus”. Kalau kita baca ayat ini dimulai dari kata “akan tetapi” yang berarti menjelaskan ada masalah yang terjadi sebelumnya dalam arti kata apapun masalah yang terjadi, persoalan maupun situasi yang terjadi Tuhan mengehendaki setiap Saudara dan saya sebagai orang percaya membangun iman! Masalah iman percaya itu sangat bersifat pribadi masing-masing tiap-tiap kita,

Setiap orang percaya secara pribadi harus punya pengalaman iman menjadi orang percaya! pengalaman dari imannya kepada Tuhan Yesus secara pribadi. Sebab, kalau tidak ada bagaimana bisa iman kita terbangun? Ada orang yang imannya bergantung kepada orang lain dalam segala hal. Ada tanggung jawab yang sangat bersifat pribadi kepada Tuhan baik didalam hal pertumbuhan iman kita dan dalam berbagai macam bentuknya yang kita wujudkan dalam berbagai kegiatan-kegiatan iman, termasuk didalamnya pelayanan. Itu tidak ada hubungannya dengan yang lain tapi bukan berarti kita hidup dengan segala kegiatan iman tanpa etika.

Memang kita perlu juga tahu memilih komunitas jangan komunitas yang berbahaya yang bisa mencelakakan kita bahkan menghancurkan iman kita. Ketika saudara menghadapi pergumulan dalam kehidupan sebagai orang percaya, itu tidak ada urusannya dengan orang lain walaupun orang lain yang menjadi penyebab Saudara mengalaminya tapi Tuhan tidak berurusan dengan itu, Tuhan berurusan dengan kita karena bersifat sangat pribadi.

Tuhan mengingatkan kita dalam Kitab Yudas bahwa kita harus membangun diri kita sendiri di atas dasar iman kita yang paling suci. Ini berarti ada iman yang tidak suci/tercemar yang bisa saja mengalami pencemaran dalam berbagai hal. Itu sebabnya selalu diingatkan, ketika kita sudah menjadi orang percaya dan menjalani kehidupan kita sehari-hari (dimana didalamnya akan banyak pencemaran-pencemaran termasuk didalamnya kepercayaan lama/tahayul/dongeng), kita harus tetap menjalani hidup yang baru..
Paulus juga mengingatkan jemaat yang ada di Filipi untuk taat dan tetap mengerjakan keselamatan, karena iman dan ketaatan tidak dapat dipisahkan. Ketaatan yang dilakukan juga bukan karena dipengaruhi oleh orang lain, ada deengan tidak adanya Paulus ditengah-tengah mereka, mereka harus tetap taat mengerjakan keselamatan itu.

Sejak kita menjadi orang percaya kita tidak boleh tinggal diam dan tidak mengurus iman kita. Kondisi sekarang bukan hanya masalah kondisi real yang biasa-biasa saja tapi dapat mengguncangkan iman kita. Serangan terhadap iman kita juga akan menjadi masalah kalau kita tidak mulai bangun.
Jangan lupa dengan apa yang ditulis dalam 1 Yohones 3 bahwa imanlah yang mengalahkan dunia, iman yang mengalahkan dunia ini juga perlu kita pahami saudara supaya kita tidak digiring kepada Kristen mistik, Tuhan menghendaki kita hidup oleh iman di dunia ini dan iman itu harus mampu menjawab setiap realita hidup, karena iman itu isinya adalah Firman Tuhan dan Firman Tuhan adalah jawaban, sehingga kita tidak perlu bingung, ketakutan dan panik karena tekanan-tekanan.

Roma 1:17 “Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: “Orang benar akan hidup oleh iman.”

Orang benar ialah orang yang sudah ditebus dengan darah Yesus dari tidak benar menjadi benar. Kebenaran Allah dinyatakan: bertolak dari iman memimpin kepada iman, bukan berpindah-pindah iman tetapi setiap pribadi didalam menjalani hidup sehari-hari adalah pengalaman-pengalaman iman yang kita dapat dari seluruh kondisi riil sehari-hari yang kita hadapi.

Kapan? Kalau kita tahu iman itu datangnya dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Roma 10 : 17 “Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus”.

Didalam kehidupan hari-hari semua realitas yang terkecil sampai yang terbesar, yang jadi masalah ataupun tidak jadi masalah, kita harus melatih diri untuk menghadapinya dengan iman yang artinya adalah: Apa kata Firman Allah terhadap semua realitas hidup itu? Jangan biarkan apapun yang kita hadapi berlalu begitu saja tanpa kita libatkan iman kita.
Jadi kalau kita sudah tahu bagaimana kekuatan dan kedahsyatan Firman Allah yang hidup dan berkuasa, maka bacalah Firman Tuhan dan dengarkanlah Firman Tuhan. Hidup kita tidak boleh dipisahkan dengan Firman. Dimana Saudara berjemaat dalamilah sampai ke selak beluknya gereja Saudara sendiri, dimana Saudara berjemaat disitulah Saudara perlu bertumbuh sesuai dengan apa yang diajarka di program pemuridan.

Membangun iman itu secara pribadi sangatlah perlu karena setiap pribadi itu akan masuk kepada satu pengalaman yang namanya “pengalaman iman” yang bisa saja berbeda-beda.
Pengalaman iman itu adalah pengalaman atas ketaatan Saudara melakukan Firman untuk menjawab masalah yang sedang Saudara hadapi.
Contoh: ada orang yang yang menyakiti kita namun ada ayat berfirman: “Kasihilah Musuhmu”, ketika itu tidak bisa kita lakukan bahkan menjadikan akar pahit yang semakin mendalam berarti kita tidak sampai kepada pengalaman iman dalam melakukan firman, dan kita tidak bisa bertumbuh dan tidak bisa dibangun, kita hanya tercemar oleh akar pahit. Tapi ketika itu bisa kita lakukan yang secara manusia mungkin sangat menyakitkan maka itulah hasilnya yang namanya pengalaman iman atas ketaatan melakukan Firman Tuhan.

Akhir zaman setiap pribadi harus membangun imannya, kalau tidak maka dengan sangat mudah kita bisa tumbang. Dalam banyak hal seperti kondisi yang sedang terjadi sekarang, kita dikekang, ruang gerak yang dibatasi oleh karena situasi kondisi yang tidak bisa dilawan dengan hadirnya pandemi covid-19.
Bagaimana iman kita menjawab? Dampaknya sangat besar dan yang paling terasa ialah dibidang kesehatan dan ekonomi. Membangun iman tidak hanya dihitung dari kegiatan-kegiatan rohani kita, kegiatan rohani memang mutlak, tetapi kalau dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak bisa melakukan kebenaran Firman kita tidak akan betambah kuat dan tidak bisa mengatasi hal-hal yang besar.

Kita akan buktikan dari ayat Firman Tuhan, bahwa kebenaran Firman yang menetapkan bahwa setiap kita orang percaya harus hidup oleh iman, sangat nyata bahwa itu dilakukan dalam hidup sehari-hari di dalam kehidupan dan peristiwa dan masalah dalam hal apapun kondisi riil yang kita hadapi.

Yakobus 2:14-19 “14 Apakah gunanya, saudara-saudaraku, jika seorang mengatakan, bahwa ia mempunyai iman, padahal ia tidak mempunyai perbuatan? Dapatkah iman itu menyelamatkan dia? 15 Jika seorang saudara atau saudari tidak mempunyai pakaian dan kekurangan makanan sehari-hari, 16 dan seorang dari antara kamu berkata: “Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!”, tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? 17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati. 18 Tetapi mungkin ada orang berkata: “Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan”, aku akan menjawab dia: “Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku.” 19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.”

Dalam kehidupan kita setiap hari apa yang kita hadapi sehari-hari bukan hanya masalah makan dan minum. Terlalu banyak realitas yang kita hadapi, mulai dari bangun tidur sampai malam kita kembali tidur. Kita bisa berkenan kepada Tuhan ketika setiap hal yang kita hadapi kitajuga taat kepada Firman
by : Pdt. RF. Martino