This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

PERANAN IMAN DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER

GppsPalu – Matius 8:5-13“Ketika Yesus masuk ke Kapernaum, datanglah seorang perwira mendapatkan Dia dan memohon kepada-Nya: “Tuan, hambaku terbaring di rumah karena sakit lumpuh dan ia sangat menderita.” Yesus berkata kepadanya: “Aku akan datang menyembuhkannya. “Tetapi jawab perwira itu kepada-Nya: “Tuan, aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku, katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya.” Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorang pun di antara orang Israel.Aku berkata kepadamu: “Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga,sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.” Lalu Yesus berkata kepada perwira itu: “Pulanglah dan jadilah kepadamu seperti yang engkau percaya” Maka pada saat itu juga sembuhlah hambanya.”

Lukas 18:1-8“Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu.Kata-Nya: “Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun.Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. “Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun,namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku. “Kata Tuhan: “Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu!Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”

Dari dua kisah yang kita telah kita baca, pertama adalah cerita nyata dan bacaan kedua adalah tentang perumpamaan,terdapat dua peristiwa yang berbicara mengenai pengalaman hidup orang percaya dan pengalaman sehari-hari secara nyata tentang iman. Minggu lalu kita juga sudah mempelajari tentang iman yang mengalahkan dunia, dari situ tergambar jelas betapa dahsyatnya pergumulan hidup setiap orang percaya untuk dapat memiliki iman yang mengalahkan dunia karena satu-satunya cara untuk mendapatkan jawaban untuk setiap pergumulan adalah iman, tetapi yang disayangkan sebagian besar orang percaya tetap menyelesaikan setiap pergumulan atau permasalahan dengan cara hidupnya yang lama, padahal kita sudah menjadi orang percaya. Dalam bacaan Lukas 18 diatas Tuhan juga telah memberikan pelajaran kepada kita bahwa kita harus berdoa dan berpengharapan dengan tidak jemu-jemu, dan bahwa Tuhan tidak pernah menunda-nunda untuk menjawab doa kita, tetapi di ayat 8 Tuhan menegaskan dengan suatu pertanyaan: ketika Anak Manusia datang adakah Ia mendapati iman di bumi ini? Sangat jelas disini bahwa Tuhan sangat berurusan dengan iman kita bukan berurusan dengan segala persoalan dan pergumulan kita. Saat ini kita patut bersyukur karena setiap saat bisa datang kepada Tuhan didalam doa-doa kita, tetapi seringkali yang terjadi banyak orang hanya datang berdoa dengan membawa segala jenis persoalan dan pergumulan yang sedang dihadapi dan bukan membawa diri kita yang memiliki pergumulan itu kepada Tuhan.
Inilah yang akan terjadi jika iman hanya dipakai sebatas untuk meminta jawaban doa dari segala sesuatu yang kita gumuli atau inginkan, maka iman itu tidak akan berfungsi dalam pembentukan karakter dalam menjalani hidup sehari-hari, itulah sebabnya Tuhan Yesus memuji iman perwira di Kapernaum yang notabene bukanlah orang percaya, karena perwira ini memiliki iman yang kata Yesus tidak didapati diantara orang Israel, perwira ini telah memahami dan terbiasa melakukan dan iman dalam perbuatan walaupun secara pengetahuan ia tidak memiliki pengetahuan tentang iman seperti yang dimiliki oleh orang israel.

MengapaPeranan Iman Dalam PembentukanKarakter Itu Sangat Mutlak?
1. Rancangan Allah
1 Petrus 1:23“Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan yang kekal.”
Setiap orang yang dipanggil dari semula dan yang dipilih,telah ditetapkan untuk menjadi seperti Yesus.Ketika kita lahir baru maka kita sudah mengetahui bahwa urusan akhirat adalah surgatetapiselama kita masih hidup di dunia kita harus hidup seperti Yesus. Menjadi orang percaya bukanlah untuk perubahan nasib,karena Tuhan telah menyediakan segala sesuatu yang kita butuhkan dalam hidup ini, tetapi yang perlu menjadi perhatian kita adalah sejak lahir baru kita telah masuk dalam rancangan Allah untuk pembentukan karakter kita.
Dalam Roma 8:28 dikatakan Tuhan bertanggung jawab terhadap hidup kita untuk mendatangkan kebaikan dalam segala sesuatu yang terjadi, tetapi hal ini tidak dapat terjadi dengan sendirinya dalam hidup kita, melainkan harus dialami di sepanjang hidup bahkan sampai kepada akhir hidup, karena sebagai orang percaya kita akan terus dibentuk dan diproses untuk dapat memiliki karakter Kristus.Tuhan tidak akan meninggalkan kita pada saat kita dalam proses pembetukan karakter supaya kita tidak gugur dalam iman, bahkan Tuhan berkata pencobaan yang kita alami adalah hal biasa tetapi Allah tidak mencobai kita lebih dari kekuatan kita, bahkanTuhan memberikan jalan keluar supaya kita cakap menanggungnya.
Tujuannya adalah supaya kita bisa melihat nilai Ilahi dalam segala sesuatu yang terjadi, tetapi seringkali hal ini yang tidak kita pahami, kita tidak menyadari bahwa hal-hal lahiriah tidaklah lebih penting daripada keselamatan jiwa kita, sehingga ketika mengalami masalah hidup melalui peristiwa dukacita yang mendalam atau kehilangan harta kekayaan atau hal-hal lain maka imannya juga hancur.
Rancangan Allah tidak bertujuan untuk menghancurkan kehidupan kita, tetapi Iblislah yang berusaha menghancurkan kehidupan kita, ketika kita belajar dari kisah Ayub maka kita dapat melihat bagaimana Iblis berusaha menghancurkan kehidupan Ayub dengan cara mengambil semua yang dimiliki oleh Ayub, padahal sesungguhnya Iblis tidak berurusan dengan segala apa yang dimiliki oleh Ayub, karena yang menjadi target atau incaran yang sesungguhnya adalah menghancurkan iman percaya Ayub melalui penghancuran hal-hal lahiriah yang ada dalam hidupnya.
Dalam menghadapi hal tersebut Ayub memiliki sikap hati atau sikap iman yang positif terhadap apa yang terjadi dalam hidupnya, tetapi istrinya mempunyai sikap hati yang negatifdalam menanggapi hal yang terjadi dalam kehidupan mereka.
Ini membuktikan setiap pribadi orang percaya memiliki sikap hati yang berbeda-beda dalam menghadapi realita hidup yang terjadi, salah satu faktor yang membedakan adalah karakter. Persoalan yang terjadi bisa saja sama, tetapi sikap masing-masingorang bisa berbeda-beda dalam menghadapinya. Dengan demikian sebagai orang percaya kita harus menyadari bahwa iman harus memiliki peranan dalam membentuk karakter kita, kalau tidak maka rancangan Allah untuk kita dapat menjadi seperti Yesus tidak akan tergenapi dalam hidup kita.

2. Supaya Dapat Hidup Berkenan Kepada Allah
Kolose 3:5-11“Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka].Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya; dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.

Mengapa Tuhan menetapkan kita harus hidup oleh iman? karena kita tidak akan pernah hidup berkenan jika kitatetap hidup memakai unsur-unsur jiwani sehingga tetap hidup dalam daging, tetapi jika kita hidup oleh iman sama artinya kita hidup didalam roh, karena iman kita berada dibagian roh, disini sangatlah penting bagi kita untuk menjaga seluruh aspek kehidupan kita baik secara fisik maupun jiwani, agar hal-hal tersebut tidak menjadi celah bagi Iblis untuk menghancurkan iman kita sehingga gambaran Allah dalam diri kita menjadi rusak. Hal yang perlu kita perhatikan adalah kebiasaan-kebiasaan hidup yang selama ini telah kita lakukan, baik kebiasaan suku, daerah, adat istiadat bahkan temperamen dasar kita sebagai manusia, jika masih ada yang sifatnya negatif tetapi tetap kita pertahankan untuk terus dilakukan, maka itu dapat menghambat pembentukan karakter kita. Setiap kebiasaan-kebiasaan suku, daerah, adat istiadat bahkan temperamen dasar kita sebagai manusia tidak boleh lagi dijadikan alasan untuk memaklumi sesuatu hal yang dapat menghambat pembentukan karakter kita, sehingga segala sesuatu yang tidak baik haruslah dibuang dan dimatikankarena semua nilai-nilai negatif tersebut dapat menjadi celah dan pintu bagi iblis untuk menghancurkan kita. Jika adasesuatu yang baik dapat terus kita pertahankan, tetapi yang menjadi kekurangan itulah yang kita pakai untuk bekerjasama dengan Allah untuk membentuk karakter kita agar kehidupan kita dapat berkenan kepada Allah.
Tugas kita yang harus mematikan segala yang tidak baik dalam hidup kita, karena diri kita masing-masing dan juga orang-orang terdekat kita yang paling tahu apa saja karakter buruk yang masih ada dalam diri kita, oleh karenanya itu semua harus dibuang dan dimatikan, manusia lama harus ditanggalkan agar kita dapat membuang semua hal-hal yang masih ada dalam diri manusia lama. Kalau kita tidak lalukan maka kita akan gagal dalam proses pembentukan karakter karena pada kenyataannya menguasai diri sendiri jauh lebih sulit dibandingkan menguasai masalah yang kita hadapi.

Amsal 16:32 “Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”

Kita juga perlu memahami peranan iman yang kita miliki tujuannya adalah untuk mengubah diri kita, sehingga kita terus menerus diperbaharui didalam Kristus sebab jika kita hidup tidak melakukan firman Tuhan, maka yang kita lakukan adalah dosa.
Semua hal-hal yang sudah kita dapatkan dari Kristus melalui darahNya yang sudah menguduskan kita harus tetap terpelihara dan jangan kita rusak sehingga kita tetap terpelihara dalam iman.

Pdt. R.F.Martino

.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *