This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

MENGENAL IDENTITAS YESUS DENGAN JELAS

Matius 16:13-19 13 “Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” 14 Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” 15 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” 16 Maka jawab Simon Petrus: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah yang hidup!” 17 Kata Yesus kepadanya: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. 18 Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. 19 Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.””

I. Identitas Tuhan

Identitas Tuhan harus kita kenal dengan jelas dan eksistensi Tuhan harus kita alami dalam hidup kita. Karena itu jangan membuang-buang waktu dalam mengejar pengenalan akan Tuhan. Orang yang suka membuang-buang waktu, orang ini akan berada pada lingkaran waktu yang pada akhirnya akan mengecewakan dirinya.

Kitab Ibrani berkata “selama masih dapat dikatakan ‘Hari ini’ janganlah keraskan hatimu”. Berarti kita harus memahami Kairos / waktu-Nya Tuhan.

Jangan mengidolakan, mengekspos, mengunggulkan siapapun melebihi Tuhan Yesus. Kehancuran sebuah gereja adalah karena mengagungkan seseorang atau sesuatu melebihi Yesus.

Saat Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Para murid-Nya berkata: Ada yang mengatakan:

A. Yohanes Pembaptis
Yesus berkata: “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis” (Mat 11:11). Meskipun demikian, Yesus lebih besar dari Yohanes Pembaptis.

B. Elia.
Elia terkenal dengan kuasa dalam berkhotbah tentant Firman Tuhan dan mujizat. Tetapi Yesus lebih besar dari Elia.

C. Yeremia.
Yeremia adalah hamba Tuhan yang rendah hati dan siap menderita terhadap hukuman yang menimpa dirinya. Ada banyak gereja yang memiliki figur hamba Tuhan yang lemah lembut dan rendah hati. Namun hamba Tuhan itu tidak boleh lebih diagungkan melebihi Yesus.

D. Salah seorang dari antara para nabi.

Maka Yesus bertanya kepada mereka, “Menurutmu Siapakah Aku ini?” Petrus menjawab bahwa Yesus adalah Mesias, Anak Allah yang hidup, dan Yesus menyebut Petrus berbahagia.

II. Kebahagiaan
“Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga.”

Kita harus memahami bahwa kebahagiaan sejati adalah saat Firman Tuhan menjamah dan mengubahkan hidup kita.

III. Gereja yang Kuat
“Dan Aku pun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.”

Pada zaman ini banyak gereja yang membuat ibadah yang kelihatan “wah” namun kesakralan ibadah tidak ada disana. Banyak pelayan Tuhan yang hanya berusaha menampilkan praise and worship yang menarik dengan lampu-lampu berwarna-warni sehingga terkesan glamour
tetapi tidak ada kesakralan dalam ibadah.

Tuhan tidak menginginkan gereja yang besar namun Tuhan menginginkan gereja yang kuat. Kalau Tuhan menginginkan gereja besar, maka gereja di kota kecil tidak akan masuk dalam hitungan.

Kita harus kuat tetapi tidak simsalabim. Kita harus latihan untuk menjadi kuat.
Dan peran gereja adalah memfasilitasi untuk pertumbuhan rohani jemaat dengan melaksanakan pemuridan.

Diri kita, karakter kita harus menyatakan kehadiran Kristus. Kita bisa bekerja di kantor atau dimana saja namun Yesus harus mengontrol kehidupan kita.

Kita perlu mengenal diri kita dan mengizinkan Kristus membentuk karakter kita. Jangan undur saat Tuhan membentuk diri kita.

Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tidak akan dikenal orang banyak jika mereka sebelumnya tidak masuk ke dalam perapian. Daniel tidak akan dikenal orang jika ia tidak masuk dalam gua singa. Jadi jika kita tidak mau masuk dalam penderitaan, maka kita tidak akan mengalami promosi.

IV. Otoritas
“Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.”

Seringkali kita merasa tidak memiliki otoritas padahal ada otoritas yang Tuhan berikan kepada kita:

A. Otoritas rendah (Berkaitan dengan berkat jasmani)

Otoritas berkat baru Tuhan berikan saat kita menabur/melepas berkat di tangan kita untuk orang lain atau pekerjaan Tuhan. Maka cara Tuhan memberkati kita melalui partisipasi kita dalam proyek-Nya Tuhan.

Namun sayangnya banyak orang yang hanya basa basi dalam perkataan tetapi tidak asa tindakan menabur.

Selain itu jika kita ingin diberkati, jangan sombong! Saat Tuhan memberkati kita, janganlah menjadi sombong. Kita harus memiliki kerendahan hati, kejujuran, dan hati nurani kita harus benar.

B. Otoritas mengusir setan-setan.

Jadi jika ada orang kerasukan, seharusnya kita tidak perlu langsung menelpon gembala. Kita bisa mengusir setan dengan otoritas yang Tuhan berikan. Asalkan pastikan hidup kita sudah benar.

Mengapa kita bisa mengusir setan-setan? Karena Roh Kudus yang ada di dalam diri kita lebih besar daripada roh-roh yang ada di dunia ini.

By : Pdt. Natan Manungkalit