This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

BERKAT TUHAN YANG MENJADIKAN KAYA

Amsal 10:22 “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”

Galatia 6:10 “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Hagai 1:1 -141″Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:2″Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!” 3Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: 4″Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?5Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! 6Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! 7Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! 8Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. 9Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.10Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya, 11dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha.” 12Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN. 13Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: “Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN.”14TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka, 1a Pada hari yang kedua puluh empat dalam bulan yang keenam.

Hagai 2: 1-11, 161bPada tahun yang kedua zaman raja Darius, 2 dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: 3 “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian:4Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang?Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?5 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, 6sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! 7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; 8Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. 9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.10Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” 11 Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya: 16″Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait TUHAN”

“Ada berkat khusus yang Tuhan sediakan untuk orang percaya membangun rumah Tuhan”

Amsal 10:22 “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”

Ayat inilah yang jarang diajarkan kepada umat Allah yaitu Allah menyediakan berkat khusus dalam membangun rumah Tuhan.Maka jika demikian, seharusnya tidak ada orang percaya yang mengalami kesulitan finansial.

Namun kenyataannya, mengapa banyak orang percaya yang justru mengalami kesulitan finansial?

1. Mulai dari diri sendiri: Mulai dari Hukum Logika.

Kita mulai lebih dulu dari hukum logika. Untuk memahaminya, mari renungkan pertanyaan berikut ini:

a. Apakah saya sudah mengelola keuangan saya dengan baik?

b. Apakah saya sudah mengelola usaha/bisnis saya dengan baik? Sejauh mana kemahiran/kecermatan kita sebagai orang percaya untuk mengelola?

Jika kita tidak pandai mengelola keuangan dan usaha kita, maka tidak heran finansial kita merosot.Dan jika demikian maka kita menjadi tak berdaya untuk melakukan kehendak Tuhan.

c. Apakah pengeluaran saya lebih besar daripada pemasukan? Kalau pengeluaran kita ternyata lebih besar, kita harus memahami hal ini: “Jangan pernah membeli apa yang diinginkan sebelum membeli apa yang diperlukan.”

Kita memang bisa menikmati berkat yang Tuhan berikan namun bukan menjadi orang yang konsumtif. Kita tidak perlu mengikuti perkembangan gaya hidup orang lain yang mempunyai kondisi finansial di atas kita. Misalnya kita masih mempunyai handphone yang bisa berfungsi, pakailah sampai rusak, tidak perlu gonta ganti handphone setiap keluar handphone model/tipe baru.Ini juga tidak berarti bahwa kita menjadi pelit untuk diri sendiri.Mau beli martabak saja berpikir berkali-kali padahal kita mampu membeli.

2. Diri sendiri: berikutnya Hukum Iman.

Kita sudah memahami bahwa didalam hukum iman:

a. Mengembalikan milik Tuhan (persepuluhan), tetapi jangan asal mengembalikan, kembalikanlah milik Tuhan dengan iman! Karena ada ikatan perjanjian dengan Allah dalam mengembalikan persepuluhan (Mal 3:10)

b. Hukum Tabur tuai. Dalam hal ini pula ada ikatan perjanjian antara Allah dengan umat Allah. Firman Tuhan mengajarkan bahwa jika kita menabur maka kita akan menuai.

3. Hukum Iman dalam hal: Berkat Tuhan dalam membangun Rumah Tuhan.

Jika kita kembali ke kitab Hagai, kita  memahami bahwa Bait Allah yang dibangun Salomo dalam segala kemegahannya telah dihancurkan oleh kerajaan Babel dan orang Israel menjadi orang buangan. Namun setelah orang Israel berada dibawah kekuasaan kerajaan Persia, Allah menggerakkan hati Raja Koresh untuk mengizinkan orang Israel kembali ke tanah mereka dan membangun kembali Bait Allah.

Namun ada persoalan berikutnya: umat Israel kehilangan semangat untuk membangun kembali bait Allah yang dulunya dibangun Salomo. Mengapa? Orang Israel yang pernah melihat kemegahan Bait Allah yang terdahulu dan melihat kondisi mereka saat itu yang adalah orang buangan, berpikir secara logika tidak mungkin mereka bisa membangun Bait Allah yang lebih megah dari yang dibangun Salomo. Hal inilah yang membuat mereka menjadi lemah semangat dalam membangun Bait Allah.Mereka hanya melakukan pembangunan selama 2 tahun dan kemudian pembangunan tersebut berhenti.Selanjutnya mereka berfokus membangun rumah mereka masing-masing.Salahkah?Secara hukum logika tidak salah.Hal ini tampaknya sangatlah logis.Namun dari ayat-ayat yang kita baca, keadaan finansial mereka sangat memprihatinkan. Mereka seumpama menyimpan uang di pundi-pundi yang berlubang dan Tuhan menghembuskan apa yang mereka kumpulkan.

14 tahun kemudian Firman Tuhan datang melalui Nabi Hagai agar mereka membangun kembali Rumah Tuhan.Namun bagaimana mereka bisa membangun sedangkan kondisi finansial mereka sangat memprihatinkan?Oleh karena itu Tuhan “harus” memberkati mereka dulu. Tuhan berjanji akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat dan mendatangkan benda-benda yang indah-indah dari bangsa-bangsa bagi mereka.

Lalu kapankah Allah mulai memberkati mereka? Saat mereka mulai membangun kembali Bait Allah! Tuhan membuat ikatan perjanjian dengan umat-Nya dan bahkan menantang mereka, “Perhatikanlah keadaanmu terdahulu dan keadaanmu sekarang (setelah membangun Bait Allah)!”

Hagai 2:16-20
16 “Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait TUHAN,
17 bagaimana keadaanmu? Ketika orang pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang, hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh.
18 Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum dan segala yang dibuat tanganmu dengan hujan batu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN.
19 Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya — mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah
20 apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!”

Karena itu saya menasihati, “Mau finansial kita diberkati?Buatlah proyek untuk Tuhan!”

Firman Tuhan juga mengajarkan kita dalam Galatia 6:10 “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Maka kita harus memahami bahwa hidup ini adalah kesempatan.Selama kita masih hidup berarti itu adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan kehendak-Nya termasuk membangun rumah Tuhan.

By : Pdt. DR. R. F. Martino