This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

Monthly Archives: July 2019

BERKAT TUHAN YANG MENJADIKAN KAYA

Amsal 10:22 “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”

Galatia 6:10 “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Hagai 1:1 -141″Pada tahun yang kedua zaman raja Darius, dalam bulan yang keenam, pada hari pertama bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, bunyinya:2″Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah TUHAN!” 3Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: 4″Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan?5Oleh sebab itu, beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! 6Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang berlobang! 7Beginilah firman TUHAN semesta alam: Perhatikanlah keadaanmu! 8Jadi naiklah ke gunung, bawalah kayu dan bangunlah Rumah itu; maka Aku akan berkenan kepadanya dan akan menyatakan kemuliaan-Ku di situ, firman TUHAN. 9Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit, dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa? demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.10Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi menahan hasilnya, 11dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak, ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala hasil usaha.” 12Lalu Zerubabel bin Sealtiel dan Yosua bin Yozadak, imam besar, dan selebihnya dari bangsa itu mendengarkan suara TUHAN, Allah mereka, dan juga perkataan nabi Hagai, sesuai dengan apa yang disuruhkan kepadanya oleh TUHAN, Allah mereka; lalu takutlah bangsa itu kepada TUHAN. 13Maka berkatalah Hagai, utusan TUHAN itu, menurut pesan TUHAN kepada bangsa itu, demikian: “Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN.”14TUHAN menggerakkan semangat Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan semangat Yosua bin Yozadak, imam besar, dan semangat selebihnya dari bangsa itu, maka datanglah mereka, lalu melakukan pekerjaan pembangunan rumah TUHAN semesta alam, Allah mereka, 1a Pada hari yang kedua puluh empat dalam bulan yang keenam.

Hagai 2: 1-11, 161bPada tahun yang kedua zaman raja Darius, 2 dalam bulan yang ketujuh, pada tanggal dua puluh satu bulan itu, datanglah firman TUHAN dengan perantaraan nabi Hagai, bunyinya: 3 “Katakanlah kepada Zerubabel bin Sealtiel, bupati Yehuda, dan kepada Yosua bin Yozadak, imam besar, dan kepada selebihnya dari bangsa itu, demikian:4Masih adakah di antara kamu yang telah melihat Rumah ini dalam kemegahannya semula? Dan bagaimanakah kamu lihat keadaannya sekarang?Bukankah keadaannya di matamu seperti tidak ada artinya?5 Tetapi sekarang, kuatkanlah hatimu, hai Zerubabel, demikianlah firman TUHAN; kuatkanlah hatimu, hai Yosua bin Yozadak, imam besar; kuatkanlah hatimu, hai segala rakyat negeri, demikianlah firman TUHAN; bekerjalah, sebab Aku ini menyertai kamu, demikianlah firman TUHAN semesta alam, 6sesuai dengan janji yang telah Kuikat dengan kamu pada waktu kamu keluar dari Mesir. Dan Roh-Ku tetap tinggal di tengah-tengahmu. Janganlah takut! 7 Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; 8Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam. 9 Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.10Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam.” 11 Pada tanggal dua puluh empat bulan yang kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada nabi Hagai, bunyinya: 16″Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait TUHAN”

“Ada berkat khusus yang Tuhan sediakan untuk orang percaya membangun rumah Tuhan”

Amsal 10:22 “Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.”

Ayat inilah yang jarang diajarkan kepada umat Allah yaitu Allah menyediakan berkat khusus dalam membangun rumah Tuhan.Maka jika demikian, seharusnya tidak ada orang percaya yang mengalami kesulitan finansial.

Namun kenyataannya, mengapa banyak orang percaya yang justru mengalami kesulitan finansial?

1. Mulai dari diri sendiri: Mulai dari Hukum Logika.

Kita mulai lebih dulu dari hukum logika. Untuk memahaminya, mari renungkan pertanyaan berikut ini:

a. Apakah saya sudah mengelola keuangan saya dengan baik?

b. Apakah saya sudah mengelola usaha/bisnis saya dengan baik? Sejauh mana kemahiran/kecermatan kita sebagai orang percaya untuk mengelola?

Jika kita tidak pandai mengelola keuangan dan usaha kita, maka tidak heran finansial kita merosot.Dan jika demikian maka kita menjadi tak berdaya untuk melakukan kehendak Tuhan.

c. Apakah pengeluaran saya lebih besar daripada pemasukan? Kalau pengeluaran kita ternyata lebih besar, kita harus memahami hal ini: “Jangan pernah membeli apa yang diinginkan sebelum membeli apa yang diperlukan.”

Kita memang bisa menikmati berkat yang Tuhan berikan namun bukan menjadi orang yang konsumtif. Kita tidak perlu mengikuti perkembangan gaya hidup orang lain yang mempunyai kondisi finansial di atas kita. Misalnya kita masih mempunyai handphone yang bisa berfungsi, pakailah sampai rusak, tidak perlu gonta ganti handphone setiap keluar handphone model/tipe baru.Ini juga tidak berarti bahwa kita menjadi pelit untuk diri sendiri.Mau beli martabak saja berpikir berkali-kali padahal kita mampu membeli.

2. Diri sendiri: berikutnya Hukum Iman.

Kita sudah memahami bahwa didalam hukum iman:

a. Mengembalikan milik Tuhan (persepuluhan), tetapi jangan asal mengembalikan, kembalikanlah milik Tuhan dengan iman! Karena ada ikatan perjanjian dengan Allah dalam mengembalikan persepuluhan (Mal 3:10)

b. Hukum Tabur tuai. Dalam hal ini pula ada ikatan perjanjian antara Allah dengan umat Allah. Firman Tuhan mengajarkan bahwa jika kita menabur maka kita akan menuai.

3. Hukum Iman dalam hal: Berkat Tuhan dalam membangun Rumah Tuhan.

Jika kita kembali ke kitab Hagai, kita  memahami bahwa Bait Allah yang dibangun Salomo dalam segala kemegahannya telah dihancurkan oleh kerajaan Babel dan orang Israel menjadi orang buangan. Namun setelah orang Israel berada dibawah kekuasaan kerajaan Persia, Allah menggerakkan hati Raja Koresh untuk mengizinkan orang Israel kembali ke tanah mereka dan membangun kembali Bait Allah.

Namun ada persoalan berikutnya: umat Israel kehilangan semangat untuk membangun kembali bait Allah yang dulunya dibangun Salomo. Mengapa? Orang Israel yang pernah melihat kemegahan Bait Allah yang terdahulu dan melihat kondisi mereka saat itu yang adalah orang buangan, berpikir secara logika tidak mungkin mereka bisa membangun Bait Allah yang lebih megah dari yang dibangun Salomo. Hal inilah yang membuat mereka menjadi lemah semangat dalam membangun Bait Allah.Mereka hanya melakukan pembangunan selama 2 tahun dan kemudian pembangunan tersebut berhenti.Selanjutnya mereka berfokus membangun rumah mereka masing-masing.Salahkah?Secara hukum logika tidak salah.Hal ini tampaknya sangatlah logis.Namun dari ayat-ayat yang kita baca, keadaan finansial mereka sangat memprihatinkan. Mereka seumpama menyimpan uang di pundi-pundi yang berlubang dan Tuhan menghembuskan apa yang mereka kumpulkan.

14 tahun kemudian Firman Tuhan datang melalui Nabi Hagai agar mereka membangun kembali Rumah Tuhan.Namun bagaimana mereka bisa membangun sedangkan kondisi finansial mereka sangat memprihatinkan?Oleh karena itu Tuhan “harus” memberkati mereka dulu. Tuhan berjanji akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat dan mendatangkan benda-benda yang indah-indah dari bangsa-bangsa bagi mereka.

Lalu kapankah Allah mulai memberkati mereka? Saat mereka mulai membangun kembali Bait Allah! Tuhan membuat ikatan perjanjian dengan umat-Nya dan bahkan menantang mereka, “Perhatikanlah keadaanmu terdahulu dan keadaanmu sekarang (setelah membangun Bait Allah)!”

Hagai 2:16-20
16 “Maka sekarang, perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya! Sebelum ditaruh orang batu demi batu untuk pembangunan bait TUHAN,
17 bagaimana keadaanmu? Ketika orang pergi melihat suatu timbunan gandum yang seharusnya sebanyak dua puluh gantang, hanya ada sepuluh; dan ketika orang pergi ke tempat pemerasan anggur untuk mencedok lima puluh takar, hanya ada dua puluh.
18 Aku telah memukul kamu dengan hama dan penyakit gandum dan segala yang dibuat tanganmu dengan hujan batu; namun kamu tidak berbalik kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN.
19 Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya — mulai dari hari yang kedua puluh empat bulan kesembilan. Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah
20 apakah benih masih tinggal tersimpan dalam lumbung, dan apakah pohon anggur dan pohon ara, pohon delima dan pohon zaitun belum berbuah? Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!”

Karena itu saya menasihati, “Mau finansial kita diberkati?Buatlah proyek untuk Tuhan!”

Firman Tuhan juga mengajarkan kita dalam Galatia 6:10 “Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.”

Maka kita harus memahami bahwa hidup ini adalah kesempatan.Selama kita masih hidup berarti itu adalah kesempatan bagi kita untuk melakukan kehendak-Nya termasuk membangun rumah Tuhan.

By : Pdt. DR. R. F. Martino

FIRMAN ALLAH HIDUP DAN BERKUASA

Yohanes 1:1-4 “Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. I pada mulanya bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.”

Ibrani 4:12 “Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.”

Banyak orang percaya yang hanya sebatas meyakini Alkitab adalah Firman Allah tetapi belum memiliki hubungan pribadi dengan Firman. Kemudian setelah orang percaya ini dianjurkan untuk membaca Firman Allah, akhirnya orang ini menjadi suka membaca dan mendengar Firman. Hal ini sudah bagus tetapi sayangnya banyak orang percaya yang berhenti sampai disini. Mereka hanya suka membaca / mendengar Firman tetapi tidak melakukannya sehingga orang-orang berkomentar, “Dimana semua Firman yang sudah ia baca dan dengarkan?”

Kita harus memahami bahwa setiap orang percaya (sebagai individu) akan diperhadapkan dengan yang namanya “ujian iman”. Saat itulah Tuhan ingin melihat sejauh mana orang percaya itu melakukan Firman. Selain itu, setiap institusi gereja juga akan mengalami badai sebagai ujian iman bagi gereja itu.

Seringkali pemahaman orang percaya hanya sampai di “Firman Allah itu berkuasa”. Mereka memahami bahwa kuasa Firman Allah adalah untuk menolong, menghibur, menguatkan, dll. Maka umumnya umat Allah hanya menggunakan Firman Allah untuk keuntungan dirinya atau dengan kata lain mereka mau memperoleh keuntungan dari kedahsyatan Firman Allah. Padahal mereka tidak memahami bahwa Firman Allah yang berkuasa itu hanya dapat dinikmati kuasa-Nya ketika Firman Allah itu hadir secara nyata bersama dengan realita/peristiwa yang mereka hadapi. Maka banyak orang percaya yang tidak memahami atau tidak menerima bahwa “Firman Allah itu hidup”.

Bagaimanakah “Firman Allah yang hidup” itu hadir di dalam realita hidup kita? Dibalik setiap realita hidup yang kita hadapi ada jawabannya yaitu Firman. Saat Firman itu kita lakukan maka kita akan menikmati kuasa Firman Tuhan.

Renungkan sejenak: Masalah/realita apa yang kita hadapi dalam 1 minggu ini? Mengapa masalah/realita itu hadir? Supaya kita mengalami kedahsyatan kuasa Firman! Jika kita mau mengalami kuasa Firman untuk kesembuhan, maka kita harus lebih dulu mengalami sakit.

Roma 8:28 “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.”

Dari ayat diatas kita memahami bahwa ada jaminan bahwa setia realita yang kita hadapi akan mendatangkan kebajikan bagi kita. Tetapi iblis tahu bahwa manusia dalam menjalani hidupnya dikontro loleh factor jiwani sehingga umumnya orang melihat pada besarnya realita hidup dan kemudian realita tersebut menjadi beban dalam hidupnya dan kemudian hidupnya terfokus hanya pada masalah dan lupakan Firman.

Lirik lagu pengantar Firman yang kita nyanyikan akan membantu kita memahami hal ini:

1. “Hidupku menggenapi Firman-Mu”

Saat kita menghadapi realita hidup, Firman Allah sudah mempunyai jawaban apa yang harus kita lakukan. Maka lakukanlah Firman itu. Saat kita melakukan Firman, maka kita sedang menggenapi Firman untuk hidup kita.

Firman yang telah kita baca atau dengar perlu kita simpan di hati dan kita lakukan. Contoh:

Sebuah ayat berkata “Barangsiapa meninggikan diri ia akan direndahkan”. Namun kalimat selanjutnya berkata, “Barangsiapa yang merendahkan diri ia akan ditinggikan”. Kalimat ini indah didengar tetapi saat ia hadir dalam realita hidup, apakah mudah dilakukan? Tidak!  Disinilah kita perlu menyadari bahwa sebelum Firman Allah itu menyatakan kuasa-Nya, Firman Allah itu akan hadir dulu dalam bentuk realita hidup. Jadi jika kita mau ditinggikan Tuhan, maka kita harus lebih dulu merendahkan diri termasuk saat ada orang yang merendahkan kita.

Yakobus 1:23 “Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin.”

Tuhan menghendaki agar kita tidak hanya melihat tetapi juga mengalami kedahsyatan Firman. Namun sejauh mana kedahsyatan Firman kita alami tergantung dari sejauh mana kedahsyatan realita hidup yang kita hadapi.

Dalam perjalanan keluaran bangsa Israel dari Mesir, seharusnya mereka tidak perlu menghabiskan waktu 40 tahun untuk sampai di Kanaan. Namun mereka justru beridar-idar di padang gurun, makan manna dan burung puyuh dan seterusnya. Mengapa hal ini terjadi? Karena Tuhan ingin melihat isi hati mereka yaitu kesungguhan hati mereka, dan Tuhan merancangkan untuk berbuat baik pada mereka pada akhirnya. Sebenarnya Tuhan sudah mengetahui isi hati mereka tetapi isi hati mereka itu perlu dinyatakan Karena apa yang nyata itulah yang menunjukkan kualitas iman mereka.

2. “Tanda mujizat sertai tiap langkahku”

Kita harus memiliki pemahaman yang lebih luas bahwa mujizat tak hanya sebatas tiap hari kita mengalami pertolongan dan berkat Tuhan. Namun mujizat yang harus terjadi setiap hari adalah ketaatan kita melakukan Firman. Kita telah mempelajari bahwa perintah Allah di dalam Firman-Nya itu tidak masuk akal secara manusia. Saat kita melakukan Firman maka kita adalah pelaku mujizat.

Sebagai contoh: “Kasihilah musuhmu”, “Ampunilah orang yang bersalah kepadamu”. Ini tidak masuk akal secara manusia dan butuh perjuangan untuk menyalibkan kedagingan kita. Maka saat kita berhasi lmelakukannya, kita adalah pelaku mujizat.

Ada kisah nyata dari seorang pasangan suami istri dimana sang istri suka berselingkuh. Saat hal itu ketahuan, si suami mengampuninya. Tetapi si istri kembali berselingkuh dan terus menerus melakukannya. Maka orang-orang menasihati si suami agar menceraikan istrinya dan menikah lagi karena usia suaminya juga masih bias untuk menikah lagi. Secara manusia nasihat orang-orang itu masuk akal. Namun si suami justru melakukan hal yang tidak masuk akal yaitu tetap mempertahankan pernikahannya dengan istrinya. Inilah mujizat.

Jadi  “tanda mujizat sertai tiap langkahku” berarti tiap hari kita melakukan Firman Allah.

3. “Kau bersamaku, di dalamku, jadi bukti kebesaran-Mu”

Saat kita melakukan Firman, maka kita menjadi bukti akan kebesaran Tuhan yang hidup di dalam kita.

Maka marilah kita memahami bahwa Firman Allah itu hidup dan berkuasa, serta melakukan Firman sehingga kita menjadi pelaku mujizat dan menjadi pemberi bukti kebesaran Tuhan dalam hidup kita.

By : Pdt. DR. R. F. Martino

BERTUMBUH KE ARAH KRISTUS

Efesus 4:11-16 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
13sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
14sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
15tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.
16Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.

Hanya untuk pertumbuhan orang percaya, Tuhan menyediakan rasul-rasul, nabi-nabi, gembala gembala, penginjil dan pengajar. Kesemuanya ini untuk memperlengkapi orang-orangkudus/orang percaya dalam membangun tubuh Kristus.Hal ini menunjukkan keberadaan kita atau betapa berharganya kita sebagai orang percaya.

Di gereja kita sendiri, sudah ada komunitas atau wadah untuk memperlengkapi setiap orang percaya berdasarkan keberadaan mereka masing-masing. Anak-anak dalam wadah sekolah minggu, remaja di komunitas ibadah remaja, kaum muda dan dewasa di komunitasnya masing-masing. Bahkan dibeberapa gereja yang anggotanya banyak lansia, juga disediakan komunitas untuk satu pertumbuhan sesuai dengan keberadaan orang tersebut.
Segala wadah ini disediakan untuk melayani pertumbuhan kerohanian orang percaya itu sendiri. Jadi kita tidak boleh menganggap remeh pertumbuhan iman ini, kita harus terus bertumbuh setelah menerima Tuhan Yesus secara pribadi dan dibaptis.

Sangat memprihatinkan ketika gereja tidak memperhatikan pertumbuhan rohani jemaat dengan tidak adanya pemuridan digerejanya. Pertumbuhan iman harus terjadi secara wajar, tidak boleh terjadi secara liar atau tidak sesuai. Pertumbuhan dapat kita pelajari baik melalui tanaman yang bertumbuh ataupun dari seorang bayi kemudian menjadi dewasa. Pertumbuhan tidak terjadi begitu saja namun memiliki tahapan-tahapan didalamnya. Setiap pohon ketika bertumbuh ada tahapannya, dari bayi menjadi dewasa tentu ada tahapannya. Olehnya, kita perlu memahami bahwa pertumbuhan yang dimaksud didalam alkitab adalah pertumbuhan iman ke arah Kristus. Jadi ada pertumbuhan yang wajar, ada tahapan dan arahnya adalah Kristus.

Sebagian umat Tuhan bahkan pelayan dan hamba Tuhan menerima kebenaran ini, bahwaorang percaya harus dilengkapi tetapi yang terjadi kemudian pertumbuhannya bukan ke arah Kristus. Hal inilah yang perlu diantisipasi.
Dalam pelayanan, ada orang-orang yang Tuhan pakai untuk menyampaikan nubuatan yaitu para gembala gembala dan nabi-nabi.Ketika dipakai Tuhan untuk menyampaikan nubuatan, dan itu terjadi berulang kali berarti ada karunia yang Tuhan berikan dalam pelayanan kenabian.Tetapi ada jemaat yang kemudian menjadikan seseorang nabi karena ia menyampaikan nubuatan-nubuatan. Jika kita tidak memiliki dasar yang teguh, ini bisa berbahaya.

Nilai profetik/nubuat adalah kata-kata iman yang membangun yang diberikan kepada orang lain dalam kalimat-kalimat berkat untuk meneguhkan orang lain. Ketika gereja dilanda oleh pelayanan profetik, nilai-nilai ilahi dari sebuah nubuatankemudian menjadi murahan. Karena adakalanya orang percaya meninggalkan kebenaran Firman hanya karena nubuatan-nubuatan. Kita perlu mengetahui bahwa segala yang terjadi tidak akan melampaui apa yang tertulis karena Tuhan melakukan segala sesuatu untuk menggenapi firman-Nya. Tetapi akan menjadi masalah jika kita tidak tahu Firman.

Kuasa perkataan memang ada. Misalnya kalimat “Palu kuat Palu bangkit” sudah banyak menolong masyarakat kota Palu.  Inilah bagian dari kata-kata profetik. Hal ini bukan berarti kita dapat mengatakan bahwa yang membuat kalimat tersebut adalah seorang nabi. Sama halnya dengan orang-orang yang ditentukan untuk duduk dalam sinode dipakai Tuhan di dalam pelayanan rasuli atau tanggung jawab rasuli yaitu mengurus gereja-gereja lokal. Hal ini perlu kita pahami.
Jika tidak bertumbuh ke arah Kristus, maka pertumbuhannya adalah ke arah gereja atau ke arah oknum pribadi. Seorang yang mau bertumbuh, tidak akan goyang dalam bentuk apapun,termasuk oleh yang namanya angin-angin pengajaran. Tuhan memperlengkapi orang-orang kudus untuk pelayanan bagi pembangunan tubuh Kristus, artinya rohaninya/imannya menjadi lebih kuat baik secara pribadi maupun secarainstitusi/gereja.
Dalam ayat 13 dituliskan“sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang anak Allah, kedewasaan penuh pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus”.

Gereja gereja Tuhan saat ini sedang berusaha bagaimana untuk dapat memiliki kesatuan iman. Ada beberapa wadah di negara kita dimana gereja bisa bersama-sama di dalamnya tetapi tidak saling mencampuri internal gereja masing-masing. Bahkan ada kesepakatan untuk saling mengakui. Ada juga yang mencoba melakukan kesatuan dengan menanggalkan nama-nama organisasi yang dikesampingkan atau dengan tidak memandang itu. Organisasi bukanlah tembok melainkan suatu wadah legal untuk suatu institusi operasi secara legal dan bertanggungjawab rapi tersusun dan ada SOP (Standar Operasional Kerja) yang berlaku. Kesatuan Iman tidaklah mudah karena ketika kita bicara kesatuan iman hal ini berkaitan dengan doktrin sedangkan wadah yang ada tidak boleh membicarakan doktrin.

Tetapi Tuhan bekerja melampaui segala apa yang tidak kita duga. Hal ini perlu kita pahami. Dengan demikian akan sampai kepada pengetahuan yang benar akan Anak Allah. Pertumbuhan iman tidak lepas dari pengetahuan akan Firman atau pengetahuan tentang anak Allah sampai kepada kedewasaan penuh. Dewasa bukan berarti hanya dewasa secara fisik, tetapi punya suatu kualitas diri dalam mengelola sesuatu dan mendapatkan jalan penyelesaian dengan pemikiran pemikiran yang cemerlang untuk mengkaji dan mengelola sesuatu.

Gereja Tuhan sampai kepada tingkat kedewasaan penuh yaitu adalah mempelai wanita Kristus yang dipersiapkan menyambut tangan mempelai laki-laki Yesus Kristus.
Seperti halnya menikah, Hanya orang dewasa yang sudah siap yang masuk ke dalam pernikahan bukan Orang yang terkena Asmara karena orang yang sedang di mabuk asmara kehilangan akal sehat. Jadi bedakanantara asmara dan cinta. Cinta akan membawa orang menjadi pribadi dewasa, tetapi Asmara membuat orang kehilangan akal sehat.

Berbicara tentang kedewasaan penuh,kita dapat melihat bahwa kehidupan gereja Tuhansaat ini Memprihatinkan. Segalahal yang positif iblis punya kemampuan untuk menjadikannya yang negatif, ada gereja yang sudah mulai menyimpangbukanlagi bertumbuh ke arah Kristus tetapi bertumbuh ke arah diri sendiri atau ke arah institusi. Hal-hal yang perlu kita antisipasi karenaada fenomena-fenomena yang yang sedang terjadi saat iniyang kemudian melahirkan angin-angin pengajaran.
Ayat 14 dituliskan“sehingga kita bukan lagi anak-anak yang di ombang ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan”.

Ketika kita mulai bertumbuh baik pribadi maupun institusi, tetaplah pertahankan untuk bertumbuh ke arah Kristus walaupun hal ini tidak mudah.Tantangannya adalah tantangan alamiah,misalnya ketika kita selesai melayani,kemudian ada yang diberkati lalu datang pada kita mengatakan bahwa ia merasa diberkati dengan khotbah kita. Mungkin 1 atau2 kali ucapan ini masih dapat di filter,tetapi kemudian pujian-pujian yang diterima dapat merubah pribadi orang itu, sehingga tidak lagi terarah kepada Kristus. Jadi harus hati-hati saat menerima pujian apapun supaya satu titik pun kemuliaan Tuhan kita tidak merampasnya biar Tuhan sendiri untuk mempermuliakan siapa yang ia mau permuliakan. Ini adalah salah satu antisipasi yang harus kita milikikarena itu akan hadir dengan sendirinya.
Contohnya ketika seorang hamba Tuhan sudahdi kenal dimana-mana dan orang sudah mengakui bahwa dia hebat, lalu yang terjadi adalah terobosan iblis dimana oknum ini akan mengeluarkan angin pengajaran. Karena setiap hamba Tuhan pasti ada di setiap institusi,maka ia meniupkanangin pengajaran terlebih dulu ke jemaat. Selanjutnya angin pengajaran itu menjadi milik institusi. Dan gereja itu memiliki identitas baru. Kemudian hamba Tuhan dan gereja ini punya identitas baru.Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi.

Semua hamba Tuhan dan semua gereja pasti akan melewati ini hanya Apakah ia lolos atau tidak atau justru terjebak. Jadi kita tidak perlu heran ketika mengetahui perjamuan Suci sudah tidak lagi dimakan dan diminum tetapi dioles disuatuanggota tubuh tertentu. Adajuga Perjamuan Suci dibawa untuk pembersihan lokasi tertentu . Inilah yang terjadi pada gereja saat ini.

Saya perlu bagikan ini supaya kita dapat memahami lebih luas dan lebih mengerti tentang gereja Tuhan. Olehnya sekecil apapun pelayanan kita sampai kepada dikenal dan terkenal harus tetap ke arah Kristus. Jika pelayanan kita ke arah Kristus, kita tidak pernah mencari identitas diri karena Tuhan sudah memberikannya.

By : Pdt. R.F Martino

GEREJA YANG SUAM-SUAM

Wahyu 3:14-1914Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:15Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.17Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,18maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.19Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

Dalam kitab Wahyu ada tujuh teguran yang ditujukan kepada tujuh jemaat. Semua termuat dalam Kitab Wahyu supaya gereja masa kini bisa membaca dan mengetahuinya untuk menjadi peringatan bagi kita. Tidak ada yang kebetulan bahwa semua yang tertulis dalam Perjanjian Lama sampai dengan Perjanjian Baru bukan hanya sejarah yang pernah ada. Semua kisah kondisi jemaat yang ada dalam Kitab Wahyu bukan kita jadikan untuk menghakimi tapi menjadi bahan intropeksi diri kita masing-masing.

Jemaat di Laodikia adalah jemaat yang suam-suam. Tuhan menekankan bahwa Tuhan mau kita dingin atau panas bukan yang setengah-setengah. Tuhan mengatakan bahwa Tuhan akan memuntahkannya. Muntah biasanya terjadi karena ada sesuatu yang menjijikkan. Muntah juga berarti bicara tentang penolakkan,
Jangan kita menganggap bahwa ibadah saja sudah cukup dan tidak perlu sungguh-sungguh dalam mengikut Tuhan. Istilah dunia juga mengatakan “abu-abu” tidak putih ataupun hitam.  Tuhan menganggap hal ini suam-suam. Tuhan juga sangat membenci orang yang munafik, orang yang masih kompromi dengan hal-hal yang diluar kebenaran Firman Tuhan. Jangan sesekali benar tapi sesekali berbuat fasik, adalah lebih baik memilih benar sekalian atau jahat sekalian.

Tuhan berkata: “Aku tahu segala pekerjaanmu…”Ini menunjukkan bahwa jemaat di Laodikia adalah jemaat yang aktif bukan jemaat yang malas.Tapi ternyata keaktifan gereja ini tidak menjamin bahwa jemaat ini bersungguh-sungguh dalam melayani pekerjaan Tuhan.
Terkadang kita melihat pribadi seseorang hanya terlihat dari keaktifannya melayani Tuhan, ataupun kita juga menghibur diri dengan berkata bahwa kita sudah melayani Tuhan, tapi ternyata itu semua juga tidak menjamin kita berkenan di hadapan Tuhan.

Suam-Suam Rohani Terjadi Tanpa Disadari
Tuhan berkata: “dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,…”
Terkadang kita sendiri tidak menyadari bahwa kita dalam keadaan yang suam.Bisa saja kita adalah seorang yang aktif dalam melayani dan beribadah pada Tuhan, bahkan orang memuji kita, tetapi itu bukan menjadi tolak ukurnya. Tolak ukur kita adalah cara pandang Tuhan dalam menilai pelayanan dan ibadah kita.
Jadi kita perlu terbuka untuk selalu dievaluasi oleh Tuhan.
Seperti dalam kasus Demam Berdarah (DBD), masa kritis ada pada hari ke-5, banyak yang tidak berwaspada karena panasnya hanya suam-suam saja.Padahal banyak orang yang justru tidak tertolong lagi pada saat hanya panasnya tidak terlalu tinggi.Dalam kasus DBD sebenarnya tanda-tandanya sudah ada, jadi jangan hanya berpatokan pada keadaan pada saat demam saja, harus adakan pemeriksaan kadar trombosit juga.

Sama halnya dengan suam-suam secara rohani, jemaat Laodikia pada awalnya sama dengan jemaat yang ada di Efesus, dimana awalnya mereka tidak menyadari. Jemaat di Efesus ditegur oleh Tuhan karena sudah kehilangan kasih yang semula.Kehilangan kasih yang semula hilangnya secara perlahan tanpa disadari sampai akhirnya sudah kehilangan secara total.
Pada saat kita mengalami kelahiran baru awalnya mungkin kita juga berapi-api/panas secara rohani, tapi oleh karena banyak hal kita menjadi suam-suam secara rohani bahkan menajdi dingin.

20 Gejala Suam-Suam Rohani
1.    Sudah tidak ada kehidupan doa
Lalu awalnya sangat rajin berdoa tapi sekarang sudah sama sekali tidak berdoa. Atau mungkin masih berdoa tapi hanya karena rutinitas atau karena jadwal.Berdoa harus keluar dari kerinduan hati kita.

2.    Tahu Firman Tuhan tetapi tidak ada kesungguhan untuk menghidupinya
Tahu tentang kebenaran tapi tidak ada niat untuk melakukannya atau menerapkannya dalam keseharian

3.    Pikiran tentang sesuatu yang kekal tidak lagi menguasai hati.
Lebih memikirkan hal-hal duniawi.Kolose 3:1-2 1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama-sama dengan Kristus, carilah perkarayang di atas, dimana Kristus ada, duduk disebelah kanan Allah 2Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.

4.    Kebal akan dosa
Sering melakukan pelanggaran/dosa tapi tidak ada perasaan bersalah.Merasa biasa dengan hal-hal dosa.Tapi kalau kita dalam keadaan panas rohani, sedikit saja melakukan pelanggaran maka hati sudah mulai gelisah. Contohnya seorang pelajar yang tidak pernah menyontek, awal melakukannya ada perasaan takut, tapi ketika ia sering melakukannya maka hal itu sudah menjadi hal yang biasa.

5.    Kekudusan tidak lagi menjadi kerinduan
Kekudusan tidak lagi menjadi fokusnya, melakukan hal-hal yang najis.

6.    Keinginan akan uang/harta/kedudukan lebih besar daripada kerinduannya akan Kristus
Bahkan dalam gerejapun ada yang melakukan hal ini. Demi kedudukan rela melakukan apa saja.Lebih mementingkan harta dan kedudukannya daripada mementingkan kepentingan Kristus

7.    Suka mendengar lagu-lagu rohani tapi di suatu sisi suka mendengar lagu-lagu dunia
Jika tidak diwaspadai keinganan untuk mendengar lagu-lagu rohani tergeser karena lagu-lagu duniawi lebih menguasai dirinya.

8.    Tidak ada kemarahan Ilahi ketika nama Tuhan dijelek-jelekkan oleh orang-orang fasik.
Tidak ada rasa sedih bahkan pro dengan orang-orang yang menjelek-jelekkan orang Kristen, menjelek-jelekan gereja, bahkan menjelek-jelekan Tuhan.

9.    Perhatian utama hanyalah kenikmatan dan kenyamanan
Tidak mau direpotkan dengan hal-hal yang mengganggu kenyamanan hidupnya.Sehingga orang yang seperti ini biasanya tidak suka melayani sesama atau bahkan melayani Tuhan.

10.    Tidak lagi memiliki rasa haus dan lapar akan Firman
Merasa tidak membutuhkan firman dan hidup menurut keinginan diri sendiri.

11.    Tidak lagi hidup dengan hati yang melimpah dengan syukur.
Sering mengeluh dengan keadaan.Dulu awalnya suka mengucap syukur, karena sering dibiasakan dengan mengeloh, omelan, menggerutu akhirnya ucapan syukur itu sudah tidak pernah terucapkan lagi dari mulutnya.

12.    Tidak punya kerinduan akan keselamatan jiwa yang terhilang
Sudah tidak punya hati misi dan acuh terhadap orang-orang yang ada disekelilingnya.

13.    Suka melevelkan rohani di atas
Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Hati-hati jika kita merasa bahwa level rohani kita lebih tinggi dari yang lain, ini adalah satu gejala suam-suam rohani yang tidak kita sadari.

14.    Lebih tertarik dengan teori-teori tentang pengetahuan alkitab daripada keselamatan jiwa-jiwa

15.    Hobby, gadget, olahraga sudah menjadi berhala dalam hidup.
Jika sebagian besar waktu kita hanya di hal-hal tersebut itu tanda kita sudah mulai suam rohani.Sebagian waktu hanya habis di hal-hal tersebut.

16.    Lebih mementingkan / lebih tertarik pada penampilan lahiriah daripada kenyataan batiniah

17.    Hati yang sudah mulai mengeras

18.    Sudah mulai dikendalikan hal-hal duniawi
Pornografi, narkoba, hawa nafsu duniawi. Hal ini tidak bisa dibiarkan karena bisa menjurus ke

19.    Senang membaca Firman Tuhan tapi tidak harus komit secara serius untuk mentaatinya

20.    Lebih mencari penerimaan dari manusia daripada penerimaan dari Tuhan
Lebih menyukakan manusia daripada menyukakan hati Tuhan.

Ciri Gereja Yang Suam-suam
Biasanya tidak mau membahas yang sebenarnya sudah jelas dan sering dibahas dalam Alkitab.
1.    Gereja yang jarang atau tidak pernah mengajarkan tentang pertobatan
Sebelum Yesus mengajarkan tentang banyak hal seperti tentang iman, tentang doa, dll, Yesus mengajarkan tentang pertobatan.
Markus 1:14-15 14 Sesudah Yohanes ditangkap datanglah Yesus ke Galilea memberitakan Injil Allah, 15 kata-Nya: “Waktunya telah genap; Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”
Di pemandangan Tuhan pertobatan itu adalah sangat penting.Ada banyak gereja menganggap berbicara tentang pertobatan hanyalah di awal kekristenan saja.

Matius 4:17 Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: “Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
Tuhan Yesus memberitakan tentang pertobatan bukan hanya sebelum Ia naik ke Sorga tetapi selama pelayanan-Nya selama 3,5 tahun Tuhan Yesus selalu memberikan tentang pertobatan.

Sesungguhnya bicara tentang pertobatan itu seumur hidup sampai kita mati karena belum ada manusia yang sempurna, jadi pertobatan itu terus menerus (setiap hari) harus bertobat sampai kita menjadi sempurna sama seperti Yesus. Berbeda dengan ajaran hypergrace yang menyatakan sekali kita diselamatkan maka seterusnya kita akan selamat.

Wahyu 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!

2.    Gereja yang tidak percaya akan Roh Kudus
Justru Tuhan memberikan Roh Kudus supaya setiap orang percaya bisa bertahan samapai kesudahannya
3.    Gereja yang tidak suka berbicara mengenai pelepasan
Padahal pelayanan Tuhan Yesus pada waktu ia masih di dunia 1/3 pelayanan-Nya adalah mengenai pelepasan roh-roh jahat.
4.    Gereja yang tidak suka membahas tentang karunia-karunia Roh Kudus
Karunia-Karunia Roh Kudus juga penting dipakai untuk melengkapi orang percaya dalam memberitakan Injil (Karunia kesembuhan, karunia mujizat, dll)
5.    Gereja yang tidak membahas tentang akhir zaman
Selama Tuhan Yesus belum datang ke dunia, berita tentang kedatangan-Nya harus terus menerus diberitakan.
6.    Gereja yang tidak membahas tentang keintiman dengan Tuhan
Matius 22:36-38  36 “Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?”
37 Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama.

I Yohanes 2:15 Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Yakobus 4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.

Tetapkanlah diri kita mau panas atau dingin.Jangan mengasihi Tuhan dengan setengah-setengah.Akhir zaman Iblis banyak menyelewengkan firman Tuhan.Kita diingatkan supaya tidak terjerumus ke dalam suam-suam rohani.Jika hal ini sedang terjadi dalam hidup kita, mari bertidak dengan cepat untuk berbalik, minta Tuhan memulihkan keadaan kita.

By : Pdt. Mediati Setiawan, M.Mis