This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

KAPAN TUHAN MERUBAH SESEORANG DAN KAPAN SESEORANG BERUBAH (Bagian 2)

Roma 11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nyadan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! 34 Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan?Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya?35 Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya? Sehingga Ia harus menggantikannya? 36 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!

Setiap kita tentu pernah memiliki pengalaman pribadi ketika menemukan ayat-ayat firman yang membingungkan karena bertentangan. Misalnya Paulus berkata “jika kami berusaha berkenan dihadapan manusia maka kami bukanlah hamba Allah” tetapi Paulus yg sama pun mengatakan “kami menghambakan diri kepada semua orang.”Sebenarnya tidak ada ayat yang bertentangan. Olehnya kita perlu memahami apa yang dimaksudkan di ayat tersebut. Ayat-ayat itu tidaklah berdiri sendiri tetapi ada ayat-ayat referensi lainnya yang perlu kita pahami. Sehingga ketika menemukan kebenarannya, kita tidak akan menjadi bingung.
Jika kita tidak memahami maksud dari ayat-ayat firman Tuhan, bisa saja kita mengambil ayat tertentu dan menjadikannya suatu doktrin dan ini berbahaya.Jika sudah menjadi doktrin maka akan menjadi pegangan dasar bagi gereja-gereja tertentu. Sehingga bisa terjadi di suatu denominasi gereja yang samatetapi memiliki pengajaran yang berbeda. Misalnya ada gereja dimana perempuan tidak boleh mengajar dan berkhotbah, tetapi di denominasi gereja yang sama pula, memiliki doktrin yang berbeda seperti halnya tidak menjadi masalah ketika seorang perempuan berkhotbah. Ada juga orang-orang yang menggunakan minyak urapan dengan cara meminumnya padahal minyak urapan itu dipakai untuk mengurapi.Oleh karena itu sangat penting bagi kita untuk dapat memahami maksud dari ayat-ayat firman Tuhan.
Mengapa Tuhan dalam kitab perjanjian lama dituliskan bahwa Ia mengeraskan hati Firaun? Mengapa pulaada ayat yang mengatakan Tuhanlah yang membuat kaya dan Tuhanlah yang membuat miskin. Ada juga Saul ketika ia sebelum menjadi Raja, Roh Tuhan memenuhinya lalu ia menjadi manusia lain, mengapa Tuhan melakukannya? Ada peristiwa-peristiwa tertentu dimana Tuhan harus melakukan itu dalam konteks kedaulatan Allah.

Kapan Tuhan bertindak merubah manusia?
•    Pada saat Ia punya rancangan/tujuan khusus terhadap orang itu, Tuhan mempunyai kedaulatan-Nya sendiri sehingga kita tidak perlu menjadi kaget dan bingung ketika Tuhan melakukannya. Ketika nabi Elia berada di sungai Kerit, Tuhan memakai burung gagak untuk membawa roti setiap hari kepadanya sedangkan pada zaman itu, burung gagak adalah binatang haram. Juga, ketika Samaria terkepung dan tidak ada yang dapat menolong, Tuhan justru memakai orang kusta yang dikategorikan orang najis dizaman itu untuk menolong mereka. Hal-hal ini kelihatannya aneh tetapi itulah kedaulatan Allah. Banyak orang khususnya mereka yang sudah sungguh-sungguh berusaha hidup kudus kemudian gagal dan menjadi kecewa terhadap Tuhan karena tidak memahami tentang kedaulatan Allah.

•    Pada saat kita masih menjadi orang berdosa dan belum menjadi orang percaya, kita tahu siapa kita. Upah dosa adalah maut. Kemudian kita menyadari bahwa kita adalah orang berdosa dan ada anugerah Allah didalam Yesus Kristus Tuhan “Barangsiapa yang percaya dan menerima-Nya diberikan hak menjadi anak Allah dan tidak binasa melainkan memperoleh hidup yang kekal”. Kita menyadari dan mengaku dosa lalu membuka hati dan menerima Yesus di dalam hati kita, darah Yesus menyucikan dan kita menjadi orang percaya yang sudah diselamatkan atau mengalami lahir baru. Ketika kita sudah lahir baru, Allah langsung mengadakan perubahan yaitu kita tidak lagi disebut orang berdosa tetapi orang yang diselamatkan, orang percaya, anak-anak Tuhan. Inilah perubahan yang Allah lakukan. Status kita berubah dan sekaligus dikatakan kita tidak mengalami kebinasaan tetapi hidup kekal. Tetapi ini semua adalah urusan akhirat/urusan masuk surga. Karya Allah merubah manusia sudah Allah lakukan. Kita tidak lagi meminta Allah untuk mengubah kita Karena Allah sudah melakukan bagian-Nya melalui karya terbesar yaitu membebaskan kita sehingga tidak lagi hidup dibawah kutuk. Ketetapan Allah bagi manusia untuk hidup di dunia juga sudah Allah sediakan yaitu hidup yang diberkati dan berkelimpahan, tetapi tidak satupun dari janji Tuhan terjadi dengan sendirinya tanpa keterlibatan manusia itu sendiri.
Mengapa seseorang harus berubah?
Meskipun Tuhan sudah merubah kita untuk urusan akhirat, tetapi pribadi manusia itu sendiri masih harus berubah dan ini bukan lagi urusannya Tuhan.Manusia terdiri dari tubuh, jiwa dan roh.Yang kelihatan dari luar adalah tubuh fisik.Dibalik tubuh ini ada yang namanya jiwa yang di dalamnya ada kehendak, ada pikiran dan ada perasaan. Kekuatan jiwani ini luar biasa karena ia mengontrol seluruh pergerakan kehidupan kita secara manusia. Itulah format dasar seseorang di dalam menjalani hidupnya.Ada bagian yang paling dalam dari tubuh manusia yaitu roh. Pada saat manusia bertobat dan menerima Yesus, berartiia lahir baru, Tuhan melakukan perubahan dengan mengganti rohnya yang lama dengan yang baru.
Yehezkiel 36:26,27Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat. Roh-KU akan Kuberikan diam di dalam batinmu dan Aku akan membuat kamu hidup menurut segala ketetapan-Ku dan tetap berpegang pada peraturan-peraturan-Ku dan melakukannya.
Yang Tuhan ganti adalah roh kita.Jadi bukanlah suatu hal yang berlebihan jika di dalam Roma 8 dan Galatia, Tuhan menetapkanbahwa kita harus hidup oleh roh.Tetapi banyak orang percaya yang menggunakan rohnya hanya untuk bernafas saja, tidak diaktifkan untuk menjalani hidup padahal ada kekuatan dahsyat didalamnya. Itu sebabnya ia tidak pernah berubah karena secara format alamiah yang mengontrol seluruh pergerakkan kita adalah unsur jiwani. Oleh karena itu, banyak yang sudah lahir baru tetapi tidak menjadi ciptaan baru dan dia tidak menjalani hidup baru.
Tuhan hanya mengganti roh manusia saja tetapi jiwa tidak diganti.Tuhan tidak melakukannya karena berbahaya bagi manusia itu sendiri. Jika jiwa manusia yang didalamnya ada pikiran, kehendak dan perasaan diganti maka manusia itu tidak akanmengingat siapa dirinya sebelumnya. Unsur jiwani ini melekat pada setiap orang, itu sebabnya Tuhan tetapkan hiduplah oleh Roh maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging. Pergumulan ini memang berat. Kalau kita sudah lahir baru, jangan pernah mencoba untuk menjalani  hidup baru dengan cara lama karena kita akan capek dan frustasi. Orang benar akan hidup oleh iman. Iman tidak berada di dalam pikiran tetapi berada di dalam roh. Jadi hidup oleh iman sama dengan hidup oleh roh. Tuhan bukan mempersulit kita dengan memerintahkan agar kita hidup oleh roh tetapi seringkali kitalah yang tidak mau bergumul untuk itu.
Selain jiwani, yang juga tidak dirubah oleh Allah adalah tubuh fisik kita.Baik sebelum dan sesudah dibaptis, model manusia kita tetapsama. Orang yang sudah lahir baru, rohnya memang sudah diganti tetapi unsur jiwaninya masih harus diproses setiap hari supaya punya pikiran dan perasaan yang sama seperti Yesus. Tugas kitalah yang harus berubah.Kehendak Roh isinya adalah Firman.Saat kita menghadapi tantangan/realita apapun, sebenarnya sudah tersedia jawaban.Jadi ketika firman itu muncul, segera taati.Jika kita menunda-nunda waktu untuk tidak mentaati firman, maka unsur jiwani kita ini yang akan segera berfungsi kembali sehingga kita gagal melakukan firman. Sejak kita lahir baru sampai akhir hayat akan terus mengalami pembentukakan karakter untuk dapat menghasilkan buah roh.

Roma 12:1,2 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Tubuh adalah pelaksana semua gerak hidup manusia yang kelihatan.Jadi kalau dikatakan tubuh, berarti seluruhnya. Tetapi adayang menghalangi tubuh untuk menjadi persembahan yang kudus yaitu unsur jiwani yang harus terus dibaharui.
2 Korintus 4:16 Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar daripada penderitaan kami.
Mematikan daging itu sungguh menyakitkan.Membawa unsur jiwani kita untuk ditaklukkan dibawah kehendak roh adalah menyakitkan secara manusia tetapi hasil akhir/nilainya jauh lebih besar dari penderitaan sesaat itu sendiri. Paulus pun tidak memandang dari penderitaan yang ada tetapi hasil akhir dari penderitaan yang sesaat itu.
(Baca Efesus 4:20-32)
Kita perlu menanggalkan manusia lama supaya kita dapat dibaharui.Tuhan katakan agar kita tidak berdusta.Karena saat kita berdusta berarti kita sedang merusak gambar diri sendiri karena kita bukan seperti itu.Gambar diri kita yang bagus kemudian kita mencoretnya dengan kita berdusta.Oleh karena itu kita perlu menanggalkan segala sesuatu yang kita pakai dikehidupan lama kita supaya dapat mengenakan manusia baru.
Kita pun tidak seharusnya meminta Tuhan untuk dapat mengendalikan amarah kita.Itu adalah tugas kita sendiri.Marah dalam hal jangan berbuat dosa berarti marah yang hanya sebatas pelanggaran disiplin, etika dan pelanggaran tertentu bukan marah dengan mengeluarkan kata-kata kotor atau kutuk.

Bagaimana dengan orang yang tidak mau berubah?
Amsal 28:14 Berbahagialah orang yang senantiasa takut akan Tuhan, tetapi orang yang mengeraskan hatinya akan jatuh ke dalam malapetaka.
Kita tidak perlu mengalami peristiwa tragis supaya kita dapat berubah.Inilah tugas kita selama hidup di dunia yaitu kita sendiri yang harus berubah.Sehingga kita dapat bersaksi bahwa bukan lagi aku yang hidup melainkan Kristus yang hidup di dalam aku dan hidup yang kujalani dalam tubuh jasmani ini adalah hidup di dalam iman iman kepada anak Allah.

By : Pdt. R.F Martino