This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

KAPAN TUHAN MENGUBAH SESORANG DAN KAPAN SESEORANG HARUS BERUBAH?

Roma 11:33-35 33 O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! 34 Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Atau siapakah yang pernah menjadi penasihat-Nya? 35 Atau siapakah yang pernah memberikan sesuatu kepada-Nya, sehingga Ia harus menggantikannya?

Ketika kita membaca ayat di atas, kita dapat menangkap bahwa setiap orang percaya harus memahami firman Tuhan secara benar supaya agar memiliki sikap iman yang benar sehingga bisa memiliki tindakan iman yang benar, sebab jika tidak orang percaya tersebut akan terbentur dengan pengertian ayat ini.
Pikiran manusia secara lahiriah tidak akan pernah bisa menjangkau kebesaran dan keagungan Tuhan serta pikiran dan hikmat Allah yang ditulis dalam ayat di atas, bahkan oleh pikiran seorang percaya yang sudah lahir baru sekalipun.Pada saat memahami firman Tuhan, kita harus dapat mendeteksi diri sendiri, apakah yang memahami lahiriah kita atau roh kita? Bersyukurlah bahwa ada programpemudridan di gereja ini, supaya segala sesuatunya bisa kita pahami berdasarkan kebenaran firman Tuhan.
Ada firman Tuhan yang disampaikan penuh dengan tafsiran sehingganya maknanya menjadi kabur. Misalnya ada firman yang mengatakan ular digambarkan seperti setan, tapi dilain ayat ada yang menyatakan bahwa harus cerdik seperti ular. Ada lagi Paulus pernah berkata bahwa ia adalah hamba Tuhan bukan hamba manusia, tapi di ayat lainnya ia berkata bahwa ia menghambakan diri pada semua orang. Ini bisa diperdalam dalam ilmu hermeneutika.
Biasanya apa yang menjadipengertian dan pemahaman kita tentang kebenaran firman Tuhan itu juga yang menjadi pendirian kita. Dengan canggihnya tehnologi, kita bisa mendengar dan melihat khotbah-khotbah siapapun di youtube, dan kita melihat beberapa fenomena baru yang menjadi identitas pengkhotbah yang kemudian diterapkan dalam pelayanan. Kalau kita tidak memiliki dasar firman maka kita akan mudah terpengaruh dengan fenomena-fenomena tersebut. Ada beberapa kelompok-kelompok yang kembali “membangkitkan” pernik-pernik Perjanjian Lama, kemudian muncul lagi istilah “bercumbu’ dengan Roh Kudus, dll. Dengan tidak bermaksud  menghakimi, ada banyak pengkhotbah-pengkhotbah yang mencari jati diri yang selanjutnya untuk mencari legalitas yang di-alkitabiah-kan.
Kita harus mengantisipasi semuanya. Ada banyak pergumulan-pergumulan hidup yang sulit dijawab, sehingga banyak orang termasuk orang-orang percaya bahkan hamba-hamba Tuhan, menjadi stress/depresi ada juga yang mati bunuh diri. Apakah dengan begitu kita lantas menghakimi mereka?
Mari kita belajar untuk menyelami isi hati Tuhan dan memahami dengan benar semua kebenaran firman, sehingga ketika ada angin-angin pengajaran yang tidak sesuai dengan kebenaran firman Tuhan ataupun ada suatu hal yang terjadi pada seorang percaya yang sepertinya tidak wajar, kitatidak lantas menghakimi ataupun terbawa-bawa oleh opini orang lain.
Ada sebuah lagu yang syairnya seperti ini:“Dosaku disucikan oleh darah Yesus” Padahal sesungguhnya bukan dosanya yang disucikan tapi oknumyang berdosa disucikan.Tapi kita dengan sangat menghayati ketika kita menyanyikan lagu tersebut. Jangan kita memahami dengan salah kaprah.
Jika ada ayat-ayat yang kita baca dan seakan-akan bertentangan coba selidiki:
1.    Mengapa ayat itu ada?
2.    Ditujukan pada siapa ayat itu?
3.    Apa peristiwa yang terjadi pada saat itu

Kapan Tuhan merubah seseorang dan kapan seseorang harus berubah?
Mari kita lihat contoh-contoh dibawah berikut ini:

Kapan Tuhan Merubah Seseorang?
Saul
1 Samuel 10:6-9 6 Maka Roh TUHAN akan berkuasa atasmu; engkau akan kepenuhan bersama-sama dengan mereka dan berubah menjadi manusia lain.7 Apabila tanda-tanda ini terjadi kepadamu, lakukanlah apa saja yang didapat oleh tanganmu, sebab Allah menyertai engkau.8 Engkau harus pergi ke Gilgal mendahului aku, dan camkanlah, aku akan datang kepadamu untuk mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan. Engkau harus menunggu tujuh hari lamanya, sampai aku datang kepadamu dan memberitahukan kepadamu apa yang harus kaulakukan.”9 Sedang ia berpaling untuk pergi meninggalkan Samuel, maka Allah mengubah hatinya menjadi lain. Dan segala tanda-tanda yang tersebut itu terjadi pada hari itu juga.

Firaun
Keluaran 7:3-5 3 Tetapi Aku akan mengeraskan hati Firaun, dan Aku akan memperbanyak tanda-tanda dan mujizat-mujizat yang Kubuat di tanah Mesir.4 Bilamana Firaun tidak mendengarkan kamu, maka Aku akan mendatangkan tangan-Ku kepada Mesir dan mengeluarkan pasukan-Ku, umat-Ku, orang Israel, dari tanah Mesir dengan hukuman-hukuman yang berat.5 Dan orang Mesir itu akan mengetahui, bahwa Akulah TUHAN, apabila Aku mengacungkan tangan-Ku terhadap Mesir dan membawa orang Israel keluar dari tengah-tengah mereka.”

Ketika ini terjadi dapatkah ayat di atas bisa kita pakai menjadi doktrin bahwa Tuhan bisa menguba hati seseorang? Tapi banyak yang kecewa karena ada yang bergumul sekian lama tapi Tuhan tidak juga mengubah hati seseorang yang sedang digumuli. Kenapa ini bisa terjadi?
Dalam konteks kedaulatan Allah, Ia bisa melakukan apa saja menurut kehendak-Nya, apakah Tuhan mau lembutkan atau keraskan dll, itu adalah kedaulatan Tuhan.
Dalam memahami kedaualatan Tuhan, tidak bisa dilepaskan dengan adanya maksud tertentu, kenapa Tuhan harus mengeraskan hati Firaun? Kalau kita baca ayat selengkapanya maka kita akan mengerti bahwa Tuhan punya maksud atas kedaulatan-Nya
Kalau kita tidak memahami hal ini, maka banyak yang akan kecewa. Tuhan sendiri mau menjadi raja atas Bangsa Israel, tapi karena Bangsa Israel tegar tengkuk dan berseru-seru untuk minta seorang raja. Tuhan pun menjawab seruan mereka tapi Bangsa Israel menerima konsekuensi akibat yang memimpin mereka adalah seorang manusia.

Paulus
Ketika Tuhan memanggil Paulus, maka Tuhan harus memakai kedaulatan-Nya terhadap Saulus yang berubah menjadi Paulus. Ada sinar yang membutakan mata Saulus dan itulah awal Saulus yang tadinya penganiaya jemaat dipanggil/diubah Tuhan menjadi Rasul-Nya.

Kapan Seseorang Harus Berubah?
Ketika saya membawakan khotbah tentang kutuk yang bisa menimpa seseorang jika seseorang masih hidup dalam dosa. Ada yang mengatakan bahwa itu sesat dengan beranggapan bahwa kita semua telah dibebaskan dari kutuk semejak kematian dan tersalibnya Yesus 2000 tahun lalu, jadi kutuk itu sudah tidak ada lagi.
Saya menjelaskan bahwa  tidak ada ayat yang berdiri sendiri. Apalagi ayat itu isinya adalah mengenai perjanjian Tuhan. Harus ada keterlibatan dari orang yang diikat oleh perjanjian tersebut.
Keselamatan tidaklah otomastis, Tuhan lakukan adalah mengutus putra-Nya, jadi siapa yang percaya dan menerima-Nya maka ia tidak akan binasa dan akan diselamatkan. Jadi ada keterlibatan manusia di dalamnya. Untuk menerima Yesus dimulai dari bertobat. Dan kemudian orang tersebut bebas dari kutuk dosa.
Apakah semua orang percaya kaya? Kenyataannya tidak demikian. Apakah Tuhan adil? Janji Tuhan mengenai masa depan yang penuh harapan, kita akan menjadi kepala dan bukan ekor, berlimpah dalam finasial, dll. Itu semua bisa terjadi kalau dari pihak kita mau berubah. Kalau kita malas maka janji Tuhan tidak akan pernah tergenapi dalam hidup kita. Perjanjian Tuhan ini terikat dengan hukum jasmani dan hukum rohani
Begitu juga ada orang yang sudah lama bergumul untuk kesembuhan tapi tidak sembuh juga? Kenapa ada yang didoakan langsung sembuh tapi ada yang lama sekali baru sembuh?
Tuhanmelepaskankitadarisemuakutukhanyakitabelummemakaihakkita. Kita haruspunyahakimanuntukmenggunakanfasilitas yang Tuhanberikan

By : Pdt. R.F. Martino