This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

MANUSIA BARU UNTUK MENJADI SEPERTI YESUS

Roma 12:2 Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

2 Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.

Kenaikan Yesus Kristus membawa orang percaya berhasil hidup oleh Roh. Setiap selesai ibadah peringatan kenaikan Yesus Kristus, biasanyadiadakan doa baptisan Roh Kudus. Berbagai penjelasan mengenai Roh Kudus dijelaskan kepada kita supaya kitabisamemahaminyadenganbenarkarenapemahaman yang benarakanmenghasilkansikap yang benardansikap yang benarakanmenghasilkantindakan yang benar.
Ditetapkan oleh firman Tuhan bahwaketikakita secara pribadi membuka hati menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja dalam hidup kita, di saat itulah kita sudah menjadi ciptaan baru, yang lama sudah berlalu, yang baru sudah datang. Kemudian kita pahami secara kebenaran bahwa setiap orang yang sudah menjadi percaya ditetapkanuntuk hidup oleh iman. Pemahaman hidup oleh iman dari berbagai denominasi juga memiliki pemahaman yang berbeda-beda, menurut apa yang mereka pahami. Pernah terjadi dalam hidup sebagian besar pelayan dan hamba Tuhan di kalangan kita bahkan menjadi filosofi hidup mereka bahwa hidup oleh iman itu apabila dapat makan gratis, naik bis/kapal/ pesawat gratis dan semua serba gratis. Hal ini menunjukkan betapa dangkalnya pemahaman itu. Sehingga dulu jika hamba Tuhan mengadakan perjalanan ke mana pun dan serba gratis itu menjadi kesaksian yang ampuh dan menyegarkan, namun saat ini kesaksian seperti itu adalah sesuatu hal yang memalukan.
Hidup oleh iman artinya adalah hidup oleh Roh. Hidup oleh iman jika dibahasakan secara riil yaitu hidup menurut kebenaran firman Tuhan atauhidup melakukan Firman. Iman datang dari mendengar firman, kemudian kemudianlakukan. Banyak terjadi kegagalan di dalam manusia melakukan Firman. Oleh karena manusia daging tidak dapat melakukan kebenaran Firman. Andaikata dicobadengankekuatandagingmanusia dan berhasil, pada akhirnya menghasilkan suatu kesombongan rohani. Sebagian besar orang kristen rohani yang menganggap kehidupannya suci, menjadi penghakim bagi orang yang belum melakukan Firman dan penilai dari sesama saudara seiman. Mereka tidak menyadari kesombongan rohani yang ada dalam diri mereka dan tidak menyadari bahwa hal demikian tidak ada tempatnya dalam kerajaan sorga. Olehnya Yesus mengatakan, “Jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.” Jika roh penolong itu tidak datang, kita tidak akan pernah berhasil melakukan ketaatan kepada Tuhan.
Ada orang Kristen yang sangat menekankan kehidupan kudus, bahkan ada hamba Tuhan yang menghakimi orang lain dengan mengatakan mereka tidak hidup kudus dan lain sebagainya. Tetapi tanpa disadari mereka menyampaikannya dengan kesombongan rohani, yang tidak mengenakkan di telinga manusia apalagi di telinga Tuhan. Kita harus berhati-hati terhadap hal ini. Oleh karena itu kita perlu belajar kebenaran firman, dan memahami rancangan Allah dalam segala keberadaan kita.

1 Tesalonika 5:23 “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.

Rancangan Allah untuk menyelamatkan umat manusia berdosa yang seharusnya binasa tetapi Ia menyediakan putra-Nya, Yesus Kristus mati tersalib di Golgota sehingga barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak akan binasa melainkan beroleh hidup yang kekal. Keselamatan sudah beres sejak kita menjadi orang percaya. Kemudian untuk segala macam kebutuhan hidup di dunia ini, kita sudah tahu rancangan Allah terhadap hidup manusia yang terdapat dalam kitab Ulangan 28, Yeremia 29,dan Amsal yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk menyediakan masa depan yang penuh harapan. Berarti segala kebutuhan lahiriah tidak lagi menjadi masalah. Hidup berkelimpahan, diberkati, terus naik menjadi kepala dan bukan ekor dan lain sebagainya. Tetapi ada satu hal yang masih dan sedang diproses seumur hidup kita yaitu manusia baru.
Manusia hidup dimotori oleh unsur jiwani dan inilah yang sedang diproses. Unsur jiwani menjadi jalan tol iblis untuk kita berbuat dosa, membuat kita kembali menjadi orang yang melanggar Firman, sehingga merusak manusia baru yang sudah diciptakan ini. Unsur jiwani ada pada setiap orang dan menjadi pergumulan di dalam kehidupan setiappribadi.Rasul Paulus pernah mengungkapkan hal ini, ketika ia ingin berbuat baik, yang jahat sudah hadir.
“Demikianlah aku dapati hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.” (Roma 7:21). Oleh karena itu, kita harus memahami bahwa sekalipun urusan masuk surga sudah tuntas di atas kayu salib, kita masih menjalani hidup di dunia yang setiap saat bisa saja berbuat dosa. Tidak seorang pun steril akan dosa termasuk orang yang sudah dibaptis Roh Kudus. Inilah pergumulan nyata, rancangan Allah atas manusia untuk menjadi seperti Yesus adalah proses pembentukan manusia baru.

Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Kita yang masih hidup saat ini, pada saat dipanggil sudah ditetapkan untuk menjadi serupa dengan anakNya, itulah ciptaan baru (manusia baru) yaitu menjadi seperti Kristus. Sama seperti orang Kristen mula-mula di zaman rasul-rasul mereka disebut Kristen karena mereka adalah pengikut Kristus, karena hidupnya seperti Yesus. Sebutan Kristen di zaman itu adalah sebuah ejekan karena gaya hidup dan segenap dirinya seperti Kristus.
Untuk dibentuk dan dibaharui, Tuhan mengutus Roh Kudus sebagai Roh Penolong untuk menolong kita dalam kelemahan-kelemahan kita sehingga kita tidak melakukan kebenaran Firman dengan kekuatan diri sendiri yang menghasilkan kesombongan rohani, tetapi kitamelakukan kebenaran firman Tuhan dengan menyadari keterbatasan kita.
Iman itu yang memampukan kita untuk melakukan Firman tanpa alasan apapun. Setiap orang yang dibaptis Roh Kudus ditandai dengan berbahasa roh tetapi kita harus memahami bahwa bahasa roh dan dipimpin Roh adalah dua hal yang berbeda tetapi ada keterkaitan satu dengan yang lain. Ada orang yang sudah dibaptis oleh Roh Kudus tapi hidupnya tidak dipimpin oleh Roh, padahal tujuan Roh Kudus diberikan kepada kita bukan hanya sekedar berbahasa roh, tetapi sesuatu yang menolong kita dan pertolongan-Nya/karyaNya nampak nyata dengan berhasilnya manusia baru ini, yang asalnya orang berdosa sekarang menjadi seperti Yesus. Memang belum sempurna, tetapi karakter-karakter kita terus diperbaharui, oleh kebenaran firman Tuhan. Inilah yang perlu kita pahami, harus ada perubahan, harus ada yang nampak. Dalam bahasa roh, kata “roh” disini maksudnya adalah roh manusia itu sendiri. Sebenarnya dalam terjemahan aslinya adalah bahasa lidah. Sedangkan hidup dipimpin “Roh”, Rohnya adalah Roh Kudus. Inilah yang membedakan keduanya sebab banyak yang tidak menyadari, karena membanggakan bahasa roh tetapi kelakuannya tidak rohani, juga dalam bercakap dan berfikir pun tidak rohani.

Roma 8:13-15 Sebab, jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. 14Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah. 15Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” 16Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah. 17Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

Karena kita adalah anak Allah berarti ada karya dari Roh Kudus, dari ayat ini juga kita mendapatkan pengajaran firman Tuhan antara lain, bagaimana roh Allah dengan roh kita atau roh manusiamenyatu melalui baptisan Roh Kudus dan bagaimana Roh Kudus menyatu dengan roh kita membawa kita hidup dipimpin oleh Roh. Roh kita dipimpin oleh Roh Kudus dalam kesatuan ini untuk membawa kita menjalani hidup yang dikehendaki Tuhan. Oleh Roh, kita mematikan perbuatan daging yang ada di unsur jiwani. Pikiran, perasaan dan keinginan sudah ditaklukan dibawah pikiran, perasaan dan kehendak Tuhan. Barulah kita bisa hidup oleh Roh karena unsur jiwani kita sudah dituntun oleh Roh. Jika hal ini tidak terjadi maka kita tidak bisa hidup di bawah kehendak Roh. Ini adalah pergumulan iman kita setiap hari yaitu bagaimana caranya agar kehendak, pikiran dan perasaan sendiri yang selalu menentang kehendak Allah dapat ditaklukkan.
Ketika kita dicaci maki, maka unsur jiwani kita tergerak untuk tersinggung dan marah. Jika tersinggung dan marah ini tidak dapat diatasi maka terjadilah sebuah tindakan. Jika tindakan ini tidak dapat diatasi maka akan menjadi masalah. Di sinilah peranan kehadiran Roh Kudus sebagai Roh Penolong ketika kita menghadapi segala macam hal yang tidak menyenangkan, menyakitkan, memalukan, menyinggung, menghina dan lain sebagainya, Roh Kudus akan membangkitkan dan mengingatkan kita kepada Firman. Tinggal kita pilih mana yang akan kita lakukan. Kita mau taat kepada Firman atau tetap melakukan sesuai dengan unsur jiwani kita. Kalau kita tetap mau melayani kemauan diri sendiri bearti kita tetap tidak berhasil. Tetapi kalau kita mau melakukan Firman yang Roh Kudus ingatkan, maka Roh Kudus menyertai kita di dalam menjalani Firman. Inilah pergumulan yang kita hadapi yaitu diri sendiri yang sudah menjadi masalah terbesar. Ketika orang lain bisa melakukan tetapi kita tidak bisa, maka kita harus koreksi diri karena semua faktornya adalah faktor oknum diri pribadi. Demikian pula hal iman. Karena kita bukan hanya sekedar manusia melainkan manusia baru yang ada iman didalamnya.
Tuhan menyuruh kita berubah, ini adalah tugas kita. Hal ini tidak akan kita dapat di dalam ruang doa. Bukan berarti kita tidak perlu berdoa. Tuhan tidak bekerja seperti tukang sulap karena Tuhan tidak menjadikan kita seperti robot. Ayat ini sudah jelas memerintahkan kita manusia untuk berubah oleh pembaharuan budi. Ini adalah bagian dari pada unsur jiwani. Lebih mudah berdoa untuk mendapatkan rumah baru daripada bergumul untuk menghadapi perubahan diri dimana harus ada hal nyata yang terjadi dalam kehidupan kita. Besi menajamkan besi, manusia menajamkan sesamanya. Kalau tidak mau berubah sendiri, Tuhan siap menghadirkan peristiwa-peristiwa yang memaksa kita berubah.
Saya pernah mendengar kesaksian seorang hamba Tuhan yang tadinya belum menjadi hamba Tuhan. Ia berasal dari seorang yang sangat sederhana di suatu pulau, kemudian ia pindah ke Jakarta. Sampai di Jakarta ia mulai ikut Tuhan dan kemudian mendapat beasiswa untuk studi di Australia. Ia mendapat uang saku yang berlebih. Kemudian yang ia lakukan dengan kelebihan uang tersebut, ia terlibat narkoba. Sampai suatu saat ia hendak bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya di atas jembatan tetapi disitu Tuhan menyatakan diri-Nyakepadanya.Kesaksian seperti itu dikatakan sebagai titik balik seseorang kepada Tuhan yaitu melalui peristiwa-peristiwa tragis.

Galatia 5:16  Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.
Di sini bukan ditulis bahasa roh tetapi hidup oleh Roh, taat kepada kehendak Roh Kudus maka pasti yang kita lakukan adalah Firman. Jadi harus bedakan bahasa roh dengan dipimpin oleh Roh.

Galatia 5:17 Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.

Jadi inilah yang menjadi masalah mengapa kita tidak melakukan kehendak Tuhan walaupun kita tahu sangat kuat di dalam diri kita tetapi selalu gagal karena tidak hidup dipimpin oleh Roh. Kita hanya mau bahasa roh, hanya keasyikan dengan bahasa rohnya. Padahal bahasa roh itu adalah hubungan diri kita pribadi dengan Tuhan. Kita bisa pakai bahasa roh setiap saat untuk hubungan pribadi kita dengan Tuhan tetapi mengapa menjalani hubungan di antara sesama manusia tidak bisa. Berbahasa roh bisa dilakukan dimana saja tetapi kenapa hidup dipimpin Roh tidak bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.
Kita bersyukur jika kita sudah dibaptis Roh Kudus dan sudah berbahasa roh, tetapi mengapa tidak bisa menyerahkan unsur jiwani itu untuk ditaklukan dibawah kehendak Roh supaya kita bisa hidup menurut Roh, dengan demikian kita tidak melakukan keinginan daging melainkan keinginan Firman. Perilaku, gaya hidup, gaya bicara kita berubah semua menjadi ciptaan baru. Ini adalah suatu tantangan untuk memiliki karakter Kristus. Pergumulan yang sengit daripada menginginkan barang-barang materi.

Galatia 5:18 Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.
Galatia 5:19 Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, 20penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, 21kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu — seperti yang telah kubuat dahulu — bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.

Galatia 5:22-23 22Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, 23kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Buah Roh dan karunia Roh adalah dua hal yang berbeda. Karunia Roh adalah pemberian tergantung Tuhan mau kasih siapa. Tetapi buah Roh adalah proses. Sebatang pohon yang menghasilkan buah harus melalui proses. Begitu juga buah Roh Kudus. Buah Roh Kudus tidak akan diperolah di kamar sembahyang tetapi di kehidupan nyata sehari-hari. Contoh buah roh ialah kasih atau Agape. Ketika kita merindukan kasih sebagai buah Roh Kudus, Tuhan akan menghadirkan suatu kenyataan untuk membawa kita melakukan perbuatan kasih atau tidak.
Jikadikatakan buah roh adalah kasih, maka Roh Kudus akan memproses kita dengan berbagai macam bentuk kebencian dan apakah kitamasih tetapmengasihi. Dia baik saya baik adalah suatu hal yang semua orang bisa lakukan. Buah roh itu adalah kesabaran. Jika kita mau punya buah kesabaran, kita harus siap ketika Tuhan menghadirkan segala sesuatu yang sangat sangat menjengkelkan. Disitulah Roh Kudus memproses kita. Apakah kita mengikuti emosi atau ikuti Firman. Jadi ketika kita meminta Tuhan untuk memberikan kita kesabaran, maka Tuhan akan jawab dengan persoalan yang membuat kita memilih untuk sabar atau tidak. Doa menghadirkan sebuah mobil atau rumah baru adalah lebih mudah daripada menghadirkan manusia baru yang notabene diri sendiri. Ada juga dikatakan buah roh adalahkelemahlembutan danpenguasaan diri. Semua hal ini tidak didapat dari doa dan puasa tetapi dari kehidupan sehari-hari karena Tuhan membentuk kita melalui sesama manusia, melalui alam, melalui situasi kondisi dan berbagai macam peristiwa yang ada di sekitar kita, barulah buah keluar. Ketika buah ini keluar, masih ada waktu tumbuh sampai ia menjadi matang.

Galatia 5:24-26 24Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. 25Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh, 26dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

Mari kita jalani hidup dipimpin oleh Roh, karena dikatakan dari awal kita sudah dipanggil, ditetapkan untuk menjadi serupa dengan gambaran anakNya. Itu sebabnya firman Tuhan mengajar kita membuang segala sesuatu yang tidak berkenan dihadapan Tuhan dan mengenakan manusia baru yang terus dibaharui.

By : Pdt. R.F Martino