This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

Daily Archives: 01/04/2018

KEBANGKITAN KRISTUS MEMBAWA HIDUP YANG BERKEMENANGAN

1 Korintus 15: 14 14Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu. 15Lebih daripada itu kami ternyata berdusta terhadap Allah, karena tentang Dia kami katakan, bahwa Ia telah membangkitkan Kristus – padahal Ia tidak membangkitkan-Nya, kalau andaikata benar, bahwa orang mati tidak dibangkitkan. 16Sebab jika benar orang mati tidak dibangkitkan, maka Kristus juga tidak dibangkitkan. 17Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu. 18Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus. 19Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia. 20Tetapi yang benar ialah, bahwa Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal.

Sejak masa Yesus melayani,ada dua kelompok kepercayaan. Yang pertama ialah kelompok yang percaya akan kebangkitan orang mati. Kelompok kedua ialah kelompok Saduki yaitu kelompok orang-orang yang tidak percaya akan kebangkitan orang mati. Itu sebabnya Paulus harus dapat memberikan keyakinan kepada jemaat masa itu bahwa Kristus telah bangkit.
Adapun berita kebangkitan Kristus telah dipolitisir oleh pemerintah pada zaman itu dengan berita bahwa murid-murid-Nya datang mencuri mayat Yesus sehingga mayatnya tidak ditemukan dalam kubur tersebut. Dapat dimaklumi bahwa ketika suatu kebenaran sudah dipolitisir maka hal tersebut dapat menjadi seolah-olah tidak benar. Tetapi kebenarannya ialah bahwa Yesus sudah bangkit. Untuk meyakinkan semua pengikutnya dan juga murid-muridnya maka Yesus harus menampakan diri kepada mereka secara khusus bahwa Ia telah benar-benar bangkit dengan tubuh kemuliaan bukan dalam bentuk roh yang gentayangan.

Mengapa Paulus harus meyakinkan Jemaat ini?Supaya mereka juga dapat menikmati kuasa kebangkitan Kristus di dalam kehidupan mereka sebagai orang percaya. Jadi bukan sekedar pertentangan pemahaman theologia, tetapi benar-benar menyatakan bahwa Yesus sudah bangkit. Dan juga bukan hanya peristiwanya saja tetapi makna dan hasil dari kebangkitan-Nya secara nyata harus dialami oleh setiap orang percaya.
Kita tahu bahwa kematian Kristus diperingati di seluruh dunia oleh gereja-gereja dengan cara yang berbeda-beda, tetapi apakah hal ini membawa hasil atau hanya kemudian berubah menjadi ritual-ritual peringatan. Jika hanya ritual maka sama sekali tidak ada gunanya.
Sebagai contoh yaitu obor paskah yang diarak dari ujung ke ujung. Pertanyaannya ialah “apa makna dari kegiatan tersebut?”itu jangan hanya sekedar mengetahui makna/pengertian, tetapi sejauh mana hal tersebut berdampak bagi kehidupan pribadi orang percaya dalam hidup sehari-harinya.Beberapa gereja saat ini mulai kembali membangkitkan ritual-ritual perjanjian lama dan pernak-pernik perjanjian lama sedangkan itu semua sudah selesai. Mengapa kita kembali dijajah dengan segala ketentuan-ketentuan yang sudah dihapuskan.

Pengorbanan Kristus menghasilkan pemulihan diri manusia yaitu dari orang berdosa menjadi orang percaya, menjadi orang kudusnya Tuhan, dikasihi Tuhan dan disebut anak-anak Allah. Peringatan perlu untuk diperingati yaitu untuk mengingatkan kita, tetapi harus ada dampaknya dalam kehidupan kita setiap hari. Kita harus dapat menikmati iman percaya di dalam kehidupan kita, di dalam seluruh esensi kehidupan kita dalam menjalani kehidupan ini. Begitu pula kuasa kebangkitan Kristus, hasilnyaharus kita alami sebagai orang percaya. Hal inilah yang penting.

Kristus sudah bangkit berarti membawa hidup yang berkemenangan. Dalam kita menjalani sepanjang perjalanan hidup ini, kita membawa hidup yang berkemenangan. Pertanyaannya ialah mengapa masih ada istilah hidup berkemenangan. Bukankah Kristus sudah memenangkan segala-galanya? Kalau Kristus sudah memenangkan segala-galanya berarti tidak perlu lagi hidup berkemenangan karena kita sudah menang. Inilah kondisi riil yang sedang kita hadapi.

Paulus memakai kata “seandainya Kristus tidak bangkit” hanya untuk bisa memberikan suatu perbandingan apa yang akan terjadi dalam kehidupan kita yang sudah terlanjur percaya kepada Yesus sementara Yesus tidak bangkit. Bagaimana kehidupan kita sebagai orang percaya jika Tuhan Yesus tidak bangkit. Paulus katakan bahwa kita adalah orang yang paling malang di dunia atau paling sial. Tetapi yang benar ialah Kristus sudah bangkit.
Tetapi sekarang Kristus sudah bangkit sehingga setiap orang percaya bisa dan seharusnya mengalami kuasa kebangkitan Kristus di dalam menjalani hidup mereka. Bentuknya yaitu suatu keyakinan yang ada di dalam yang terekspresi dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya ritual-ritual kegiatan, bukan sekedar perayaannya tetapi ada hasil yang memulihkan kita melalui kematian dan kebangkitan-Nya yang membawa kita hidup berkemenangan.

Kenapa masih harus berkemenangan?
Apa yang sedang terjadi di dunia? apa yang kita hadapi? Secara hukum alamiah, setiap orang yang hidup akan mengalami realita hidup. Apa yang kita hadapi tidak berbeda dengan semua orang. Orang baik dan orang jahat sama-sama menikmati sinar matahari, menikmati hujan dan tidak ada hal-hal khusus dalam dunia ini. Paulus mengingatkan bahwa pencobaan-pencobaan yang kita alami adalah hal biasa. Yang berbeda ialah bagaimana cara orang percaya dan orang biasa dalam menghadapinya. Ada satu jaminan bagi orang percaya yaitu Tuhan tidak akan membiarkan kita dicobai lebih daripada kemampuan kita dan Tuhan pun akan memberikan jalan keluar supaya kita cakap menanggungnya. Tuhan memiliki cara yang berbeda yaituuntuk menjadikan kita cakap.
Sebagai orang percaya Dimanakah kuasa kebangkitan Kristus untuk membawa kita hidup berkemenangan? Realita hidup adalah hal biasa tetapi kita tahu bahwa sesungguhnya itu bukanlah hal biasa. Tuhan membentuk diri kita melalui setiap realita hidup. Tapi iblis menunggangi realita hidup itu dengan satu tujuan yaitu membuat kita hancur.

Doktrin Kristen Terlihat Aneh
Dikatakan bahwa Yesus sudah memenangkan segala sesuatunya tetapi mengapa Iblis masih mengganggu, mengapa kita masih berjuang untuk menang sedangkan Yesus sudah menang. Pada saat kita sudah menjadi orang percaya kita sudah dilepaskan, sudah dibebaskan, dikuduskan dan diampuni segala dosa kita. Kita direbut dari kebinasaan dan memiliki hidup yang kekal, kita adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik kita. Iblis tidak memiliki kita lagi dan tidak punya hak untuk menyentuh kita.

1Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.

Ketika seseorang sudah menjadi orang percaya berarti Iblis kehilangan orang tersebut. Ia kehilangan pengikutnya karena pengikutnya sudah percaya Kristus dan sudah diselamatkan. Ia sudah terima Yesus dan sudah milik Yesus bukan lagi milik Iblis untuk diajak berbuat dosa. Artinya Iblis kehilangan satu jiwa. Maka ia akan mencari orang yang hilang tersebut. Dan orang-orang yang hilang daripada Iblis adalah kita orang percaya.

Dari ayat ini kita sudah mengerti siapa yang Iblis incar yaitu bukan manusia pada umumnya tetapi orang percaya. Setiap orang yang belum diselamatkan yang belum memiliki Kristus berarti ia milik dari kuasa gelap yang dapat diperintahkan sesukanya untuk berbuat segala macam yang harus ia lakukan. Tetapi bagi kita, ia tidak punya hak untuk menyentuh dan memerintah kita apalagi menguasai kita maka itu sebabnya yang dicari itu adalah kita, orang percaya. Ia telah kehilangan kita karena kita sudah menjadi orang percaya ia terus beridar-idar mencari.
Itu sebabnya secara alamiah realita hidup ini sebenarnya membentuk diri kita sebagai orang percaya, membentuk karakter kita sampai kepada menjadi serupa Kristus tetapi juga Iblis berusaha masuk dari jalur jalur yang sama untuk supaya kita kembali kepadanya dan melakukan kehendaknya.
Setelah kita memahami hal ini, perlu kita tahu mengapaIblis melakukan ini, bukankah Kristus sudah menyelesaikan semuanya di atas kayu salib?
Dalam bahasa hukum, ada istilah “de jure” dan “de facto”. “De jure” adalah secara tertulis/secara hukum. Iblis telah dikalahkan secara hukum Firman, itulah yang sudah dilakukan Kristus di kayu salib dan oleh kuasa kebangkitan Kristus,Iblis tidak punya kuasa apa-apa lagi. Namun secara “de facto”, secara riil ia tidak dapat menerima kekalahan itu dan terus berusaha dengan tipu muslihatnya untuk menghancurkan orang percaya.

Efesus 6:10-11 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. 11Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;

Tuhan menghendaki setiap orang percaya agar kuat didalam Tuhan. Hal ini ada hubungannya dengan iman percaya kita kepada Dia. Tuhan pun menginginkan kita memiliki perlengkapan rohani. Yang kita lawan hanyalah tipu muslihatnya, tetapi Allah memerintahkan kita memakai selengkap senjata-Nya. Iblis bekerja dengan tipu muslihat karena ia sudah dikalahkan. Tetapi tipu muslihatnya tidak boleh diremehkan.

Gereja memiliki berbagai pemahaman dan sikap terhadap Iblis. Ada yang takut dengan Iblis, ada pula yang sangat meremehkannya karena dalam kekristenan tidak dapat membedakan yang mana tahyul dan yang mana mistik. Tahyul memang tidak ada tetapi mistik adalah dunia roh jahat yang benar ada. Inilah yang perlu kita bedakan.

Tuhan tidak hanya katakan untuk bertahan tetapi juga melawan. Hal ini yang perlu dipahami karena ada orang yang sangat lama didalam pergumulan tetapi ada pula orang-orang yang masih bertahan begitu rupa berkepanjangan dalam pergumulannya. Jadi kita perlu terima kebenaran firman Tuhan bahwa, pertama,Iblis selalu mengincar orang percaya, kedua, Tuhan sudah menetapkan orang percaya harus kuat di dalam Tuhan, bisa bertahan dan melawan tipu muslihatnya. Hal ini dibutuhkan hikmat Tuhan dan akal budi untuk melawannya. Oleh karena itu ada orang-orang yang dipermainkan dengan persoalan hidup dan ada orang-orang percaya yang dapat menyelesaikannya dengan baik dan memenangkan persoalan.

1 Petrus 5 8Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. 9Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama.

Iblis memang sudah dikalahkan tetapi ia masih bekerja dengan tipu muslihatnya karena ia tidak menerima kekalahan ini. Mau tidak mau ketika kita sudah menjadi orang percaya kita sudah mutlak masuk dalam kehidupan dimensi iman bukan hanya dimensi alamiah. Iblis tidak kelihatan wujudnya karena ia bekerja di alam roh. Logika kita tidak akan bisa menembus alam roh. Hukum-hukum logika kita yang ada di alam pikiran tidak mampu untuk menembus hukum-hukum iman. Sedangkan apa yang kita hadapi sehari-hari secara nyata seringkali melampaui akal kemampuan hukum logika yang kita miliki di otak. Itu sebabnya orang mengenal istilah jalan buntu/putus asa. Melawan Iblis harus dengan iman karena ia tidak hadir di alam nyata tetapi ia hadir dalam setiap realita yang kita hadapi di dalam hidup kita. Dalam kitab Efesus dikatakan bahwa musuh kita bukanlah darah dan daging tetapi adalah si iblis dan roh-roh jahat di udara. Ketika kita menghadapi masalah apapun, realita apapun, kita harus dapat menemukan iblis ada dimana.

Bagaimana jika kita tidak mau melawan Iblis Apa yang terjadi?

Yakobus 4:7 Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah iblis, maka ia akan lari daripadamu!

Ketetapan Tuhan adalah bahwa kita harus melawan si Iblis yaitu dengan iman yang teguh. Tuhan sudah tetapkan kita untuk melawan si Iblis. Ketaatan terhadap Firman merupakan suatu kekuatan yang luar biasa untuk melawan Iblis dan ia akan lari. Seringkali kita tidak mau pusing dengan masalah. Bahasa mimbar seringkali mengatakan untuk menyerahkan persoalan atau beban kepada Tuhan. Tuhan menolong kita bukan karena persoalan yang ada pada diri kita melainkan karena Tuhan mengasihi kita. Kita datang kepada Tuhan bukan menyerahkan persoalan tetapi membawa diri kita. Firman Tuhan katakan“Serahkanlah segala kuatirmu kepada Tuhan karena Ia yang memelihara kamu.”
Supaya kita memahami bahwa kita diberikan otoritas iman untuk melawan iblis, yaitu di dalam nama Tuhan Yesus.

Markus 16:16-1817Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, 18mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.”

Kita perlu memahami hal ini supaya kuasa kebangkitan Kristus membawa hidup yang berkemenangan, kita kembali kepada Firman, tunduk kepada Allah dan lawan Iblis maka Iblis akan lari. Ketaatan kita melakukan Firman setiap hari akan melatih kita untuk dapat menjawab masalah. Karena firman Allah adalah jawaban atas setiap masalah kita. Kita perlu melatih diri kita dari hal-hal kecil sehingga kita cakap dan ini dapat menolong kita dalam setiap masalah yang kita hadapi.

By : Pdt. R.F Martino