This is default featured slide 3 title
This is default featured slide 4 title
Test 1

HIGHER THAN EVER (LEBIH TINGGI DARI SEBELUMNYA)

GppsPalu – Secara rohani, setiap orang yang baru menerima Kristus rohaninya masih bayi, dan Tuhan menghendaki agar rohani orang tersebut bertumbuh.
Umumnya orang yang baru pertama kali percaya Kristus, rohnya menyala-nyala. Tetapi bagaimana setelah berjalan seiring dengan waktu? Ada orang yang rohaninya semakin bagus, terus meningkat. Tetapi ada juga yang semakin merosot. Dalam Wahyu kepada rasul Yohanes, Tuhan mencela jemaat Efesus yang suam-suam kuku. Tuhan berkata orang yang suam-suam kuku akan dimuntahkan dari mulut-Nya. Hal ini berarti orang-orang percaya yang suam-suam kuku tidak bisa masuk dalam kerajaan sorga.

I. PRIORITAS UTAMA ADALAH PERTUMBUHAN ROHANI
1 Tesalonika 5:23 “Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.”
Dalam ayat diatas Alkitab memberi urutan: roh, jiwa, tubuh. Jangan dibalik: tubuh, jiwa, roh. Jika dibalik maka tidak heran kita lebih mengutamakan perkara-perkara lahiriah/jasmani. Padahal urutan dalam Alkitab ini bukan kebetulan, tetapi ada makna besar. Tuhan mau kita menyadari bahwa perkara rohani berada di urutan pertama, harus diutamakan lebih dari semuanya. Bukan berarti kita tidak memperhatikan hal jiwani dan jasmani. Ketiga perkara ini harus dijaga keseimbangannya.
Setelah berbicara tentang perkara jasmani, Tuhan Yesus berkata dalam Matius 6:33 “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” Kerajaan Allah dan kebenarannya adalah urusan rohani. Tuhan mau kita menomorsatukan perkara spiritual, maka semuanya (perkara jasmani dan jiwani) akan ditambahkan.
Ulangan 28:1-14 adalah perikop tentang berkat. Pada ayat-ayat tersebut berisi daftar berkat. Namun pada ayat pembuka (ayat 1-2) kita mengetahui bahwa Allah sangat menekankan perkara spiritual baru kemudian perkara lainnya. Kejarlah Tuhan! Kalau kita mengejar Tuhan dan mengutamakan perkara rohani maka berkat itu akan datang kepada kita.
Ulangan 28:1-2 “Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi. Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu”

Tuhan berkata bahwa kita harus:
1. Mendengarkan Firman Tuhan dengan baik-baik. Bahkan sebagian lagi dari kita mungkin tidak hanya mendengar namun juga mencatat khotbah yang didengar. Ini sudah bagus karena ada kemajuan. Tetapi jika berhenti sampai mencatat, maka hal itu akan menjadi sia-sia.
2. Melakukan. Ini penting. Tetapi jangan berhenti sampai disini.
3. Melakukan dengan setia. Banyak orang Kristen yang mendengar Firman dan melakukannya tetapi hanya satu dua kali. Kita harus setia, terus menerus melakukan Firman.
4. Melakukan dengan setia SEGALA perintah Tuhan. Banyak orang Kristen yang memilih-milih dalam melakukan Firman Tuhan. Umumnya melakukan Firman yang cocok dengan dirinya atau dirasa mudah untuk dilakukan. Tuhan menghendaki agar kita melakukan SEGALA perintah Tuhan, supaya kita menikmati semua kepenuhan berkat-berkat-Nya.

II. FIRMAN TUHAN UNTUK KESEHATAN TUBUH
Banyak orang yang mengejar berkat sampai hari Minggu pun tetap bekerja dan lupa beribadah dan beristirahat. Tuhan memberi contoh bahwa setelah menciptakan dunia dan isinya, Ia beristirahat pada hari ke-7. Tuhan beristirahat bukan karena Tuhan butuh istirahat, tetapi karena Ia ingin memberi tahu dan memberi teladan bahwa kita (manusia ciptaan Tuhan) harus beristirahat pada hari ke-7. Kita sebagai manusia punya batas kekuatan. Saat waktunya kita beristirahat, benar-benarlah beristirahat. Jangan justru dihabiskan untuk perkara sia-sia misalnya menonton sampai larut malam, karena organ-organ di dalam tubuh kita justru melakukan “recovery” saat tidur di malam hari.

Mengapa manusia saat ini lebih cepat meninggal? Selain karena dosa yang bertambah-tambah, juga karena stres. Jika kita memaksa diri kita bekerja melampaui batas, maka kita bisa cepat mati. Bukan hanya capek secara fisik, tetapi juga capek secara pikiran. Jika kita sudah menggunakan pikiran untuk bekerja 8 jam dan berlanjut memikirkan masalah sampai berlarut-larut, maka syaraf bisa “jebol”.
Kita bisa melihat kendaraan yang kita miliki. Jika kendaraan tersebut dipakai terus menerus maka mesinnya akan jebol. Kendaraan saja butuh istirahat. Tubuh kita pun perlu istirahat.
Saya pernah 4 tahun tinggal di Yerusalem. Disana orang-orang Yahudi benar-benar beristirahat pada hari Sabat. Karena saya tinggal di apartemen maka saya bisa mendengar dengan jelas tidak ada suara-suara aktivitas orang memasak, orang yang naik turun tangga, atau bunyi lift yang beroperasi. Tidak heran jika orang Yahudi umumnya sehat-sehat dan berumur panjang.
Ada sebagian orang Kristen yang berpikir bahwa Perjanjian Lama sudah tidak berlaku lagi. Padahal banyak ayat/hukum dalam Perjanjian Lama yang masih berlaku. Dan sebenarnya dalam Perjanjian Lama kita bisa melihat banyak ayat dimana Allah menaruh perhatian pada kesehatan tubuh kita.

Dalam Perjanjian Lama ada beberapa macam hukum:
1. Hukum yang mengatur hubungan dengan Allah yaitu mengasihi Tuhan. Hukum ini diperinci dengan perintah-perintah lainnya seperti jangan menyembah patung yang menyerupai apapun, dll.
2. Hukum yang mengatur hubungan dengan sesama, seperti menghormati orang tua, jangan membunuh, jangan mengingini milik sesama, dll. Semua itu masih berlaku sampai sekarang.
3. Hukum untuk kesehatan. Zaman sekarang sudah banyak pengetahuan mengenai tanaman-tanaman yang memiliki khasiat. Zaman sekarang juga sudah diketahui bahwa tidak baik mengkonsumsi ikan lele karena ikan lele ternyata mengandung banyak bakteri. Tetapi zaman dulu pengetahuan belum seperti sekarang. Maka Tuhan hanya memberi perintah mana makanan yang haram dan mana makanan yang halal supaya umat-Nya sehat. Tuhan menciptakan hewan-hewan tertentu supaya memakan kotoran-kotoran agar dunia ciptaan-Nya menjadi bersih. Tetapi jika binatang-binatang pemakan kotoran itu dimakan juga oleh manusia, maka manusia tersebut akan sakit.
Menurut data WHO, dari orang-orang yang sakit, hanya 15% yang sudah menggejala (ada gejala sakit) sedangkan 80% belum menggejala – sepertinya masih sehat-sehat – tetapi didalam tubuhnya sudah ada kelainan. Jika tidak suka check-up kesehatan maka tidak akan ketahuan. Kita juga harus menjaga apa yang kita makan. Kita harus tahu mana makanan-makanan yang boleh kita makan dan mana yang tidak boleh untuk kesehatan kita.
Selain peraturan tentang makanan, dalam Perjanjian Lama ada peraturan yang melarang suami istri untuk berhubungan seks saat sang istri mengalami cemar kain (menstruasi). Saat ini baru diketahui oleh ilmu pengetahuan bahwa saat wanita menstruasi terjadi penipisan dinding vagina sehingga kuman-kuman mudah masuk saat berhubungan seks. Karena itu tidak heran banyak wanita yang mengalami kanker serviks dlsbnya salah satunya karena hal ini. Jadi sebenarnya peraturan-peraturan dalam Perjanjian Lama itu diberikan Tuhan untuk kesehatan umat-Nya.
4. Hukum perayaan Yahudi yang menggambarkan tentang Tuhan Yesus Kristus. Dari berbagai macam hari raya Yahudi sebagian besar sudah digenapi oleh Kristus. Misalnya hari raya Paskah, sudah digenapi akan kematian Kristus; hari raya Pentakosta, sudah digenapi saat pencurahan Roh Kudus; dll. Sehingga sesungguhnya orang Yahudi yang sudah memahaminya tidak perlu lagi mengurbankan anak domba yang tak bercacat karena sudah digenapi oleh Tuhan Yesus sebagai Anak Domba Allah. Tinggal 2 hari raya yang belum digenapi yaitu tentang pengangkatan/kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali.

III. MENELADANI TUHAN YESUS KRISTUS
Untuk “Higher Than Ever” kita bisa melihat dari kehidupan Tuhan Yesus saat Ia berumur 8 hari dan berumur 12 tahun:

Lukas 2:40 “Anak itu bertambah besar dan menjadi kuat, penuh hikmat, dan kasih karunia Allah ada pada-Nya.”

Lukas 2:52 “Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia.”
* Pertumbuhan jasmani.
Alkitab mencatat bahwa Yesus bertambah besar dan kuat (pertumbuhan jasmani).

Banyak orangtua yang senang jika anaknya mengalami pertumbuhan fisik dan pertumbuhan mental (pengetahuan) misalnya sudah bisa berhitung. Untuk pertumbuhan fisik kita perlu mengetahui berat badan normal anak. Jangan sampai over-weight (terlalu gemuk) seperti berita baru-baru ini tentang seorang anak laki-laki di Jawa yang baru berusia 10 tahun tetapi berat badannya hampir 200 kg. Disebabkan karena tiap hari makan mie instan dan minum minuman kemasan dan bersoda secara berlebihan.
Untuk pertumbuhan mental, kita tetap harus mengingat bahwa kemampuan otak anak-anak berbeda-beda, jangan terlalu diforsir. Baru-baru ini ada berita anak yang stres karena terlalu banyak les. Jadi memberi pendidikan yang sewajarnya saja. Ada memang anak-anak yang IQ-nya diatas rata-rata / jenius tetapi jumlahnya tidak banyak.

* Pertumbuhan Rohani.
Alkitab berkata bahwa Yesus bertambah di dalam hikmat Allah (pertumbuhan rohani). Hikmat Allah diperoleh dari hubungan dengan Allah.
Dari sedini mungkin orangtua harus memperhatikan pertumbuhan rohani anak-anaknya. Orang Yahudi sejak kecil diajarkan Firman Tuhan. Orang Yahudi yang kaya memanggilkan guru les/rabi untuk mengajar anak-anaknya tentang Firman Allah. Sedangkan orang Yahudi yang berasal dari keluarga sederhana, mereka sendiri yang mengajar anak-anaknya akan Firman Tuhan.

Bagaimana dengan kita yang sudah dewasa?

1. Orang dewasa sudah tidak bisa mengalami pertumbuhan fisik. Perempuan tidak bisa bertambah tinggi setelah usia 22 tahun, dan laki-laki pada usia 23-24 tahun. Makan sewajarnya, jangan berlebihan.
2. Untuk pertumbuhan intelektual, kita bisa terus belajar karena tidak ada kata tua untuk belajar. Kita juga bisa belajar dari internet karena banyak ilmu yang positif.
3. Untuk pertumbuhan rohani, kita harus memiliki hikmat Allah. Sumber hikmat adalah Tuhan, dan hikmat akan kita peroleh dari hubungan kita dengan Tuhan dan dari membaca Firman Tuhan (Alkitab). Orang yang sekolah tinggi memperoleh hikmat dunia, tetapi Alkitab berkata bahwa di hadapan Allah hikmat dunia adalah kebodohan.
Sebagai orang tua yang berhikmat, ceritakan Firman Tuhan pada anak-anak sedini mungkin misalnya menggunakan Alkitab bergambar untuk anak-anak. Seperti yang dilakukan oleh Lois (neneknya Timotius) dan Eunike (ibunya Timotius). Ayah dari Timotius adalah seorang Yunani yang kafir, namun nenek dan ibunya mendidik Timotius secara rohani, sehingga mempersiapkan dia untuk menerima keselamatan dan menjadi hamba Tuhan. Hal ini tercermin dalam surat Paulus kepada Timotius: “Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.” (2 Timotius 3:15).
Saat ini, di akhir zaman ini sangat penting rohani kita untuk terus meningkat. Mengapa? Karena Wahyu 12:12 berkata bahwa iblis telah turun ke bumi dengan geramnya yang dahsyat karena ia tahu bahwa waktunya sudah singkat.
Jangan lupa bahwa dalam Yehezkiel 28 disebutkan bahwa iblis sejak penciptaan ia sangat berhikmat. Dan setelah kejatuhannya dalam dosa, ia tetap berhikmat tetapi sekarang hikmatnya dipakai untuk kejahatan yaitu untuk menjatuhkan manusia. Bagaimana kita bisa melawan iblis? Dengan hikmat Allah! Karena itu rohani kita harus terus meningkat, higher than ever!

Pdt.dr.Media-ti Martino,MA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *